Lakukan Denuklirisasi, Pompeo Janjikan Masa Depan Korut Makmur
A
A
A
WASHINGTON - Korea Utara (Korut) dapat berharap untuk masa depan penuh dengan perdamaian dan kemakmuran jika setuju untuk segera menyerahkan senjata nuklirnya. Janji itu dilontarkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo jelang pertemuan bersejarah antara Presiden Donald Trump dan Kim Jong Un.
"Jika Korea Utara mengambil tindakan tegas untuk denuklirisasi dengan cepat, Amerika Serikat siap untuk bekerja dengan Korea Utara untuk mencapai kemakmuran setara dengan teman-teman Korea Selatan kami," kata Pompeo dalam konferensi pers setelah pembicaraan dengan rekannya asal Korea Selatan (Korsel) di Washington.
"Jika Ketua Kim memilih jalan yang benar, ada masa depan yang penuh dengan perdamaian dan kemakmuran bagi rakyat Korea Utara," katanya seperti disitir dari Reuters, Sabtu (12/5/2018)
Pompeo menambahkan bahwa AS memiliki rekam jejak dukungan untuk rakyat Korea yang "tidak ada duanya."
Pompeo, yang kembali dari Pyongyang minggu ini dengan tiga orang Amerika yang telah ditahan oleh Korut, mengatakan pembebasan itu telah membantu menetapkan kondisi untuk sebuah pertemuan yang sukses antara Trump dan Kim Jong-un di Singapura pada 12 Juni.
Namun, komentarnya memperjelas bahwa kedua belah pihak tetap berjauhan pada isu kunci dari apa yang mereka maksud dengan denuklirisasi.
Pompeo mengatakan ia memiliki percakapan yang baik, substantif dengan Kim Jong-un di Pyongyang dalam pertemuan keduanya dengan pemimpin Korut itu dalam waktu kurang dari enam minggu, dan percaya kedua belah pihak memahami tujuan akhir dari pertemuan tersebut.
“Kami memiliki percakapan yang baik, percakapan substantif. Percakapan yang melibatkan masalah rumit, tantangan; keputusan strategis yang dimiliki Ketua Kim sebelum dia tentang bagaimana dia ingin melanjutkan dan jika dia siap, dengan imbalan jaminan yang kami siap berikan kepadanya, jika dia siap untuk denuklirisasi sepenuhnya,” tutur Pompeo.
Pengembangan senjata nuklir dan rudal Korut yang mampu mencapai AS membawa perang retorika antara Trump dan Kim Jong-un tahun lalu yang menimbulkan kekhawatiran akan perang baru di semenanjung Korea.
"Jika Korea Utara mengambil tindakan tegas untuk denuklirisasi dengan cepat, Amerika Serikat siap untuk bekerja dengan Korea Utara untuk mencapai kemakmuran setara dengan teman-teman Korea Selatan kami," kata Pompeo dalam konferensi pers setelah pembicaraan dengan rekannya asal Korea Selatan (Korsel) di Washington.
"Jika Ketua Kim memilih jalan yang benar, ada masa depan yang penuh dengan perdamaian dan kemakmuran bagi rakyat Korea Utara," katanya seperti disitir dari Reuters, Sabtu (12/5/2018)
Pompeo menambahkan bahwa AS memiliki rekam jejak dukungan untuk rakyat Korea yang "tidak ada duanya."
Pompeo, yang kembali dari Pyongyang minggu ini dengan tiga orang Amerika yang telah ditahan oleh Korut, mengatakan pembebasan itu telah membantu menetapkan kondisi untuk sebuah pertemuan yang sukses antara Trump dan Kim Jong-un di Singapura pada 12 Juni.
Namun, komentarnya memperjelas bahwa kedua belah pihak tetap berjauhan pada isu kunci dari apa yang mereka maksud dengan denuklirisasi.
Pompeo mengatakan ia memiliki percakapan yang baik, substantif dengan Kim Jong-un di Pyongyang dalam pertemuan keduanya dengan pemimpin Korut itu dalam waktu kurang dari enam minggu, dan percaya kedua belah pihak memahami tujuan akhir dari pertemuan tersebut.
“Kami memiliki percakapan yang baik, percakapan substantif. Percakapan yang melibatkan masalah rumit, tantangan; keputusan strategis yang dimiliki Ketua Kim sebelum dia tentang bagaimana dia ingin melanjutkan dan jika dia siap, dengan imbalan jaminan yang kami siap berikan kepadanya, jika dia siap untuk denuklirisasi sepenuhnya,” tutur Pompeo.
Pengembangan senjata nuklir dan rudal Korut yang mampu mencapai AS membawa perang retorika antara Trump dan Kim Jong-un tahun lalu yang menimbulkan kekhawatiran akan perang baru di semenanjung Korea.
(ian)