Resmi! Mahathir Mohamad Menangi Pemilu Malaysia

Kamis, 10 Mei 2018 - 05:31 WIB
Resmi! Mahathir Mohamad...
Resmi! Mahathir Mohamad Menangi Pemilu Malaysia
A A A
KUALA LUMPUR - Aliansi partai oposisi yang dipelopori oleh Mahathir Mohamad memenangkan pemilihan umum (Pemilu) Malaysia. Hasil resmi, Kamis (10/5/2018), menetapkan sosok veteran tersebut kembali ke kantor perdana menteri Negeri Jiran yang pernah didudukinya selama 22 tahun.

Hasil resmi menunjukkan bahwa Pakatan Harapan Mahathir memenangkan 113 kursi parlemen dari 222, atau dengan kata lain meraih mayoritas sederhana yang diperlukan untuk memerintah. Sedangkan partai koalisi yang berkuasa di bawah pimpinan perdana menteri incumbent, Najib Razak, Barisan Nasional (BN) memiliki 79 kursi.

Mahathir mengatakan pada konferensi pers ia berharap akan dilantik sebagai perdana menteri pada Kamis.

“Waktu untuk perubahan telah datang, dan saya berharap orang-orang yang berkuasa menyadari hal ini,” kata Asifa Hanifah, seorang wanita muda yang bergabung dengan ribuan pendukung oposisi di pusat kota Kuala Lumpur yang melambaikan bendera, bersorak dan membunyikan klakson mobil seperti dikutip dari Reuters.

Hanya sedikit yang mengharapkan Mahathir untuk menang melawan koalisi yang telah lama mengandalkan dukungan dari mayoritas etnis Melayu di negara itu.

Namun, ia bergandengan tangan dengan mantan anak asuhnya, politikus Anwar Ibrahim yang dipenjarakannya, dan bersama-sama aliansi mereka mengeksploitasi kekecewaan publik atas biaya hidup dan skandal multi-miliar dolar yang telah menggoyang kekuasaan Najib sejak 2015.

Mahathir telah berjanji untuk mencari pengampunan kerajaan untuk Anwar jika mereka memenangkan pemilihan dan, setelah Anwar bebas, ia akan mengundurkan diri dan membiarkannya menjadi perdana menteri.

Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO) yang dipimpin oleh Najib menunda konferensi pers dan mengatakan Najib, yang telah memerintah negara itu selama hampir 10 tahun, akan berbicara kepada media pada pukul 9:45 pagi waktu setempat.

Dengan kemenangan ini, Mahathir yang saat ini berusia 95 tahun akan menjadi perdana menteri tertua. Ia adalah sosok yang terpolarisasi dan banyak pemilih curiga padanya karena kepemimpinannya sebagai perdana menteri dari 1981 hingga 2003.

Namun, popularitas Najib (64), menurun tajam selama tiga tahun terakhir, sebagian karena skandal mengenai 1Malaysia Development Berhad (1MDB), di mana dana negara miliaran dolar diduga telah disedot.

Mahathir pernah menjadi mentor Najib, tetapi ia kemudian memilih untuk meninggalkan UMNO terkait skandal 1MDB dan bergabung dengan oposisi. Najib, yang adalah ketua dewan penasehat 1MDB, telah membantah melakukan korupsi dan dia telah dibebaskan dari pelanggaran apa pun oleh jaksa agung Malaysia.

Mahathir kemudian mengubur permusuhan dengan Anwar Ibrahim (70) tahun lalu dan keduanya setuju untuk bergabung guna menggulingkan Najib.

Mahathir memecat Anwar sebagai wakil perdana menteri pada 1998. Anwar kemudian memulai gerakan yang dikenal sebagai 'Reformasi' untuk mengakhiri pemerintahan berbasis ras dan patronase UMNO. Namun, sepak terjangnya dihentikan dengan tuduhan sodomi dan korupsi, yang ia bantah, tetapi ia tetap dipenjara.

Anwar dipenjara lagi pada tahun 2015, ketika Najib menjadi perdana menteri, setelah tuduhan sodomi lainnya, yang digambarkannya sebagai upaya bermotivasi politik untuk mengakhiri karirnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0970 seconds (0.1#10.140)