Iran Pastikan Tetap Pertahankan Kesepakatan Nuklir
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani menyatakan, Iran tidak akan meninggalkan kesepakatan nuklir Iran, meskipun Amerika Serikat (AS) telah minggat dari kesepakatan itu. Rouhani menyatakan alasan Iran tetap bertahan ialah karena lima negara lain tetap berkomitmen pada kesepakatan itu.
"Jika kami mencapai tujuan dalam kerjasama dengan anggota lain dari kesepakatan, maka kami akan akan tetap di tempat. Dengan keluar dari kesepakatan, Amerika telah secara resmi merusak komitmennya terhadap perjanjian internasional," kata Rouhani, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (9/5).
Dia kemudian menyatakan, ekonomi Iran akan terus berkembang setelah penarikan AS dari kesepakatan nuklir. Rouhani juga menyatakan Iran juga siap untuk melanjutkan pengayaan uranium untuk industri.
"Saya menginstruksikan Organisasi Tenaga Nuklir (Iran) untuk siap mengambil langkah lebih lanjut jika diperlukan. Dan jika kebutuhan ini muncul, kami akan memulai pengayaan industri tanpa batasan." ucapnya.
Rouhani dalam pernyatanya kemudian menggambarkan keputusan AS untuk mundur dari Kesepakatan Nuklir Iran sebagai perang psikologis. Teheran, lanjut Rouhani telah memenuhi kewajiban berdasarkan kesepakatan nuklir, sementara AS tidak pernah melakukan ini.
"Kita menyaksikan pengalaman sejarah yang penting. Selama 40 tahun terakhir kita telah mengulang bahwa Iran adalah negara yang berkomitmen terhadap kewajibannya, sementara AS adalah negara yang belum pernah berkomitmen terhadap kewajibannya," tukasnya.
"Jika kami mencapai tujuan dalam kerjasama dengan anggota lain dari kesepakatan, maka kami akan akan tetap di tempat. Dengan keluar dari kesepakatan, Amerika telah secara resmi merusak komitmennya terhadap perjanjian internasional," kata Rouhani, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (9/5).
Dia kemudian menyatakan, ekonomi Iran akan terus berkembang setelah penarikan AS dari kesepakatan nuklir. Rouhani juga menyatakan Iran juga siap untuk melanjutkan pengayaan uranium untuk industri.
"Saya menginstruksikan Organisasi Tenaga Nuklir (Iran) untuk siap mengambil langkah lebih lanjut jika diperlukan. Dan jika kebutuhan ini muncul, kami akan memulai pengayaan industri tanpa batasan." ucapnya.
Rouhani dalam pernyatanya kemudian menggambarkan keputusan AS untuk mundur dari Kesepakatan Nuklir Iran sebagai perang psikologis. Teheran, lanjut Rouhani telah memenuhi kewajiban berdasarkan kesepakatan nuklir, sementara AS tidak pernah melakukan ini.
"Kita menyaksikan pengalaman sejarah yang penting. Selama 40 tahun terakhir kita telah mengulang bahwa Iran adalah negara yang berkomitmen terhadap kewajibannya, sementara AS adalah negara yang belum pernah berkomitmen terhadap kewajibannya," tukasnya.
(esn)