Lecehkan 4 Wanita, Jaksa Agung New York Schneiderman Mundur
A
A
A
NEW YORK - Jaksa Agung Negara Bagian New York, Amerika Serikat (AS), Eric Schneiderman, mengundurkan diri pada hari Senin. Dia mundur setelah dituduh melakukan pelecehan dan kekerasan fisik terhadap empat wanita.
Pengakuan empat wanita itu muncul dalam sebuah artikel di majalah The New Yorker.
Gubernur New York Andrew Cuomo sebelumnya juga menyerukan Schneiderman mengundurkan diri, beberapa jam setelah artikel dipublikasikan.
"Dalam beberapa jam terakhir, tuduhan serius, yang saya sangat perjuangkan, telah dilontarkan terhadap saya," kata Schneiderman dalam sebuah pernyataan.
"Sementara, tuduhan ini tidak berhubungan dengan perilaku profesional saya atau operasi kantor, itu akan secara efektif mencegah saya untuk memimpin pekerjaan kantor pada saat kritis ini. Karena itu saya mengundurkan diri dari kantor saya, efektif pada pada 8 Mei 2018," lanjut pernyataan tersebut, yang dilansir Reuters.
Tuduhan pelecehan terhadap empat wanita itu menjadi ironi bagi Jaksa Agung Schneiderman. Sebab dia terkenal karena menuntut produser Hollywood, Harvey Weinstein, atas kasus serangan seksual.
Schneiderman juga menjadi bintang pendukung gerakan #MeToo, sebuah gerakan pembelaan terhadap para korban pelecehan seksual.
Dua dari empat wanita yang mengaku jadi korban Schneiderman lebih memilih untuk berbicara dalam kondisi anonim. Sedangkan dua lainnya memberanikan diri mengungkap identitas mereka, yakni Michelle Manning Barish dan Tanya Selvaratnam.
Serangan Schneiderman kepada empat wanita itu dilaporkan terjadi dari 2013 hingga 2015 dan lainnya dari 2016 hingga 2017. Beberapa dari mereka mengaku berulang kali dipukul dan ditampar di wajah.
Mengomentari laporan itu, Schneiderman, yang merupakan politisi Partai Demokrat mengatakan bahwa dia telah terlibat dalam "permainan peran dan aktivitas seksual konsensual lainnya". Namun, para perempuan yang jadi korban bersikeras bahwa tidak satu pun dari kegiatan itu bersifat konsensual. Mereka menuduh Schneiderman munafik.
Pengakuan empat wanita itu muncul dalam sebuah artikel di majalah The New Yorker.
Gubernur New York Andrew Cuomo sebelumnya juga menyerukan Schneiderman mengundurkan diri, beberapa jam setelah artikel dipublikasikan.
"Dalam beberapa jam terakhir, tuduhan serius, yang saya sangat perjuangkan, telah dilontarkan terhadap saya," kata Schneiderman dalam sebuah pernyataan.
"Sementara, tuduhan ini tidak berhubungan dengan perilaku profesional saya atau operasi kantor, itu akan secara efektif mencegah saya untuk memimpin pekerjaan kantor pada saat kritis ini. Karena itu saya mengundurkan diri dari kantor saya, efektif pada pada 8 Mei 2018," lanjut pernyataan tersebut, yang dilansir Reuters.
Tuduhan pelecehan terhadap empat wanita itu menjadi ironi bagi Jaksa Agung Schneiderman. Sebab dia terkenal karena menuntut produser Hollywood, Harvey Weinstein, atas kasus serangan seksual.
Schneiderman juga menjadi bintang pendukung gerakan #MeToo, sebuah gerakan pembelaan terhadap para korban pelecehan seksual.
Dua dari empat wanita yang mengaku jadi korban Schneiderman lebih memilih untuk berbicara dalam kondisi anonim. Sedangkan dua lainnya memberanikan diri mengungkap identitas mereka, yakni Michelle Manning Barish dan Tanya Selvaratnam.
Serangan Schneiderman kepada empat wanita itu dilaporkan terjadi dari 2013 hingga 2015 dan lainnya dari 2016 hingga 2017. Beberapa dari mereka mengaku berulang kali dipukul dan ditampar di wajah.
Mengomentari laporan itu, Schneiderman, yang merupakan politisi Partai Demokrat mengatakan bahwa dia telah terlibat dalam "permainan peran dan aktivitas seksual konsensual lainnya". Namun, para perempuan yang jadi korban bersikeras bahwa tidak satu pun dari kegiatan itu bersifat konsensual. Mereka menuduh Schneiderman munafik.
(mas)