Suara Etnik Melayu Diperebutkan

Selasa, 08 Mei 2018 - 07:04 WIB
Suara Etnik Melayu Diperebutkan
Suara Etnik Melayu Diperebutkan
A A A
KUALA LUMPUR - Dengan dua hari lagi pemilu Malaysia, para politisi bertarung untuk meraih suara etnik Melayu yang sangat menentukan.

Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak harus bisa mempertahankan suara etnik Melayu yang kini juga diincar kubu oposisi. Kelompok oposisi dipimpin mantan PM Mahathir Mohamad, 92, menjadi lawan paling berat yang kini dihadapi Najib.

Mahathir merupakan mantan mentor Najib yang kemudian berubah menjadi pengkritiknya. Mahathir mundur dari partai berkuasa Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan bergabung dengan oposisi.

Koalisi Barisan Nasional (BN) dan aliansi Mahathir pun berebut suara etnik Muslim Melayu yang mencakup 60% dari populasi Malaysia. Kelompok Islam, Partai Islam se-Malaysia (PAS) juga mengincar suara etnik Melayu. Saat ini PAS tidak masuk kubu oposisi dan memilih bertarung sendiri dalam pemilu tersebut.

Najib dan wakilnya telah memimpin kampanye di wilayah perdesaan yang menjadi basis Melayu. Dia pun menunjukkan peran BN dalam melindungi kepentingan Melayu dan Islam. “Jika kita lihat perilaku satu atau dua orang (di oposisi), kita tidak bisa yakin bahwa mereka memperhatikan kepentingan kita, terutama rakyat di wilayah perdesaan, kepentingan Islam, dan kepentingan Melayu,” ujar Najib saat kampanye akhir pekan lalu dikutip kantor berita Bernama.

Secara sejarah, Melayu mendukung UMNo dan BN karena beberapa dekade kebijakan yang menguntungkan mereka dalam bisnis, pendidikan, dan perumahan. Banyak etnik China dan minoritas India lebih mendukung oposisi.

Meski demikian, survei terbaru lembaga independen Merdeka Center menunjukkan dukungan terhadap BN dari etnik Melayu turun hingga 8% di Semenanjung Malaysia sejak pemilu 2013. Semenanjung Malaysia menjadi tempat tiga per empat distrik pemilu yang berada di Pulau Borneo atau Kalimantan. Turunnya dukungan pada BN itu bervariasi di setiap negara bagian. Di Johor, sebagai salah satu negara bagian paling padat penduduk di Malaysia, dukungan pada BN turun hingga 21%.

“Akan ada pergerakan penting suara Melayu di politik yang terpecah. Saya perkirakan selisih kemenangan akan bagus,” kata Rashaad Ali, pengamat dari S Rajaratnam School of International Studies, Singapura.

Najib diperkirakan tetap mempertahankan kekuasaan berkat sistem pemilu yang tidak mengharuskan kemenangan suara populer dan dukungan besar di wilayah perdesaan. Oposisi menuduh BN bermain kotor untuk memenangkan pemilu, termasuk dengan mengubah batas elektoral yang dianggap menguntungkan koalisi Najib. BN menyangkal tuduhan itu. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2198 seconds (0.1#10.140)