Israel Mundur sebagai Calon Anggota Tidak Tetap DK, Palestina Semringah
A
A
A
RAMALLAH - Palestina menyatakan rasa senangnya atas keputusan Israel menarik dari dari pencalonan anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB. Ramallah menyebut keputusan ini adalah "kemenangan" bagi Palestina.
Pada hari Jumat, Israel memutuskan menarik diri dari perlombaan untuk kursi non-permanen di DK PBB. Sebelumnya, Israel bersaing dengan Jerman dan Belgia yang mewakili kelompok negara-negara demokrasi Barat di untuk mendapatkan dua kursi di dewan tersebut.
"Mundurnya Israel, kekuatan pendudukan, dari perlombaan untuk kursi DK adalah kemenangan bagi prinsip-prinsip dan nilai-nilai kemanusiaan yang didasarkan pada hukum internasional dan Piagam PBB," kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.
"Hal ini juga tegas menegaskan bahwa Israel tidak memenuhi syarat untuk bersaing untuk keanggotaan Dewan Keamanan, yang berusaha untuk mencapai perdamaian dan keamanan dunia," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (6/5).
Kemlu Palestina kemudian mengatakan bahwa pihaknya memang telah bekerja dengan negara-negara sahabat dan organisasi untuk menggagalkan upaya Israel untuk mendapatkan keanggotaan di DK PBB.
"Kami bekerja dari hari pertama untuk mengungkap ketidaksahaan Israel untuk mendapatkan kursi di DDK dan menjelaskan kepada semua negara mengapa Israel tidak boleh diizinkan untuk memiliki kursi itu," tukasnya.
(esn)Pada hari Jumat, Israel memutuskan menarik diri dari perlombaan untuk kursi non-permanen di DK PBB. Sebelumnya, Israel bersaing dengan Jerman dan Belgia yang mewakili kelompok negara-negara demokrasi Barat di untuk mendapatkan dua kursi di dewan tersebut.
"Mundurnya Israel, kekuatan pendudukan, dari perlombaan untuk kursi DK adalah kemenangan bagi prinsip-prinsip dan nilai-nilai kemanusiaan yang didasarkan pada hukum internasional dan Piagam PBB," kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.
"Hal ini juga tegas menegaskan bahwa Israel tidak memenuhi syarat untuk bersaing untuk keanggotaan Dewan Keamanan, yang berusaha untuk mencapai perdamaian dan keamanan dunia," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (6/5).
Kemlu Palestina kemudian mengatakan bahwa pihaknya memang telah bekerja dengan negara-negara sahabat dan organisasi untuk menggagalkan upaya Israel untuk mendapatkan keanggotaan di DK PBB.
"Kami bekerja dari hari pertama untuk mengungkap ketidaksahaan Israel untuk mendapatkan kursi di DDK dan menjelaskan kepada semua negara mengapa Israel tidak boleh diizinkan untuk memiliki kursi itu," tukasnya.