Commonwealth Bank Australia Kehilangan 20 Juta Data Nasabah

Kamis, 03 Mei 2018 - 23:27 WIB
Commonwealth Bank Australia...
Commonwealth Bank Australia Kehilangan 20 Juta Data Nasabah
A A A
SYDNEY - Commonwealth Bank Australia mengaku telah kehilangan data sekitar 20 juta nasabah. Data yang hilang itu berisi nama, alamat, nomor rekening dan rincian transaksi dari tahun 2000 hingga 2016 yang tersimpan di pita magnetik.

Salah satu bank terbesar di Australia itu mengakui kesalahannya pada Rabu malam setelah Buzzfeed News melansir laporan pelanggaran pihak bank. Laporan itu menyebut 12 juta nasabah, yang separuhnya warga Australia, terpengaruh oleh pelanggaran bank.

Pita magnetik berisi data milik sekitar 20 juta nasabah itu seharusnya dihancurkan oleh subkontraktor pada Mei 2016. Namun, menurut laporan ABC, Kamis (3/5/2018), pihak bank tidak pernah menerima dokumentasi untuk konfirmasi pemusnahan data.

Bank itu meyakinkan nasabah bahwa kata sandi dan PIN mereka yang berpotensi digunakan untuk penipuan tetap utuh atau aman.

"Tidak ada bukti yang ditemukan dari informasi pelanggan yang dikompromikan," kata Angus Sullivan, acting group executive untuk layanan ritel perbankan tersebut dalam sebuah pernyataan resmi.

"Kami sangat melindungi data pelanggan dengan sangat serius dan insiden seperti ini tidak dapat diterima," katanya.

"Saya ingin meyakinkan pelanggan kami bahwa kami telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi informasi mereka dan kami mohon maaf atas kekhawatiran apa pun yang mungkin ditimbulkan oleh insiden ini."

Commonwealth Bank mula-mula memberi tahu Kantor Komisaris Informasi Australia tentang pelanggaran itu segera setelah insiden terjadi.

Sullivan mengatakan bahwa bank melakukan penyelidikan forensik menyeluruh dan memberikan pembaruan kepada regulatornya.

Pihaknya juga menyewa kantor akuntan KPMG untuk melakukan pencarian guna menemukan tape drive yang hilang, tetapi hasilnya masih nihil.

Tim forensik merumuskan pandangan bahwa data yang hilang kemungkinan besar telah dihancurkan tanpa bukti konklusif.

Hanya 150 orang di internal bank, termasuk spesialis risiko dan tim eksekutif senior, yang menyadari pelanggaran itu ketika terjadi.

Bank mempertimbangkan untuk memberitahu pelanggan, tetapi akhirnya memutuskan bahwa risiko penyalahgunaan atau pun penemuan data tersebut rendah.

Ian Narev, mantan CEO bank, yang bertanggung jawab pada saat pelanggaran, mengundurkan diri pada bulan Agustus 2017.

Selama dua bulan terakhir, Commonwealth Bank dihadapkan dengan tuduhan pencucian uang dan pengumpulan dana dari nasabah yang diketahui telah meninggal.

Pelanggaran ini adalah skandal terbaru dalam industri keuangan Australia. Bocoran informasi soal pelanggaran ini muncul pada saat bank Australia berada di bawah pengawasan yang belum pernah ada sebelumnya oleh komisi khusus untuk mencari kesalahan.
(mas)
Berita Terkait
Anthony Albanese, Tokoh...
Anthony Albanese, Tokoh Kelas Pekerja yang Jadi PM Australia Terpilih
Mertens dan Sabalenka...
Mertens dan Sabalenka Juarai Ganda Putri Australia Open 2021
Cendekiawan Muda RI...
Cendekiawan Muda RI di Australia Sumbang Ide Wujudkan Indonesia 4.0
Banjir Besar Landa Sydney,...
Banjir Besar Landa Sydney, Ribuan Orang Diminta Mengungsi
Australia Menyadari...
Australia Menyadari Konsumen China Tak Tergantikan Usai 30 Bulan Konflik
Kemampuan Rudal China...
Kemampuan Rudal China Melesat, Negara Tetangga Indonesia Ini Tingkatkan Pertahanan Misil
Berita Terkini
Korea Utara Bikin Kapal...
Korea Utara Bikin Kapal Perang Terbesar dan Tercanggih, Berikut Penampakannya
11 menit yang lalu
Perang Dunia III Akan...
Perang Dunia III Akan Terjadi? 27 Negara Sudah Sudah Memperingatkan 450 Juta Warganya untuk Bersiap
57 menit yang lalu
Siapa Brice Oligui Nguema?...
Siapa Brice Oligui Nguema? Presiden Terpilih Gabon yang Berani Menasionalisasi Aset Asing
1 jam yang lalu
Remaja 17 Tahun AS Ini...
Remaja 17 Tahun AS Ini Habisi Orang Tuanya untuk Dapat Modal untuk Mendanai Pembunuhan Trump
2 jam yang lalu
Rudal Balistik Iskander...
Rudal Balistik Iskander Rusia Hantam Ukraina Tewaskan 34 Orang
3 jam yang lalu
Raih 90 Persen Suara,...
Raih 90 Persen Suara, Pemimpin Kudeta Gabon Menang Pemilu
4 jam yang lalu
Infografis
Apple Kehilangan USD300...
Apple Kehilangan USD300 Miliar Akibat Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved