Membelot, Pejabat Spionase Senior Korut Diduga Kabur ke Inggris
A
A
A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) meluncurkan perburuan internasional untuk salah satu perwira senior kontra spionasenya yang menghilang pada akhir Februari lalu. Menurut laporan media di Korea Selatan (Korsel), pejabat itu diyakini telah membelot dan kemungkinan kabur ke Inggris.
Pejabat yang diidentifikasi sebagai Kang, seorang kolonel berusia 50-an tahun bekerja di Kementerian Keamanan Negara. Ia bertanggung jawab untuk memantu upaya-upaya pembangkangan dan spionase di Rusia, Cina serta Asia Tenggara.
Kang dilaporkan menghilang dari Hotel Internasional Zhongpu di kota Shenyang, China pada 25 Februari. Kabar itu diungkapkan sumber di China dan Korut mengatakan kepada situs berita DailyNK yang berbasis di Seoul.
Hotel ini sebelumnya dikenal sebagai Hotel Chilbosan dan dioperasikan bersama oleh pemerintah Korut dan China. Hotel ini dilaporkan berfungsi sebagai basis utama bagi peretas Korut yang beroperasi di China.
Sumber-sumber mengklaim Kang bertanggung jawab untuk mengarahkan operasi pengumpulan intelijen dan operasi darat, serta mengawasi pengumpulan data untuk program nuklir Korut dengan mengatur pertukaran rahasia antara para ilmuwan.
Laporan itu menambahkan bahwa ia diduga telah melarikan diri dengan sejumlah besar mata uang asing dan mesin yang mampu mencetak dolar Amerika.
Kang dianggap berada di antara elit masyarakat Korut karena ia adalah keturunan langsung Kang Pan-sok, tokoh kunci dalam sejarah rezim sebagai pemimpin kampanye gerilya melawan penjajah Jepang pada 1930-an.
Mengingat garis keturunannya dan pengetahuannya tentang upaya spionase Korut, sumber-sumber itu mengklaim setidaknya 10 agen Pyongyang telah dikirim dengan perintah langsung dari Kim Jong-un, pemimpin Korut, untuk membunuhnya sebelum dia mendapatkan suaka di Eropa.
"Meskipun saat ini tidak dapat menemukan Kang, pencarian masih berlangsung. Diduga dia pergi ke Prancis atau Inggris," kutip Telegraph dari DailyNK, Kamis (3/5/2018).
Sumber lain mengatakan Kang telah membelot setelah anggota Kelompok 109 - yang dituduh melumpuhkan media asing yang diselundupkan ke Korut - menggeledah rumah putranya dan menemukan dokumen-dokumen yang mengindikasikan ia telah secara diam-diam menghasilkan uang ketika ditempatkan di luar negeri. Dipanggil ke Pyongyang untuk menjelaskan keterlibatan dirinya sendiri, Kang malah memilih melarikan diri.
Keluarganya, bagaimanapun, masih berada di Korut karena pihak berwenang mengubah aturan yang memungkinkan pejabat senior untuk ditemani oleh keluarga dekat mereka setelah Thae Yong-ho, istri dan dua anaknya membelot dari kedutaan Pyongyang di London pada tahun 2016.
Pejabat yang diidentifikasi sebagai Kang, seorang kolonel berusia 50-an tahun bekerja di Kementerian Keamanan Negara. Ia bertanggung jawab untuk memantu upaya-upaya pembangkangan dan spionase di Rusia, Cina serta Asia Tenggara.
Kang dilaporkan menghilang dari Hotel Internasional Zhongpu di kota Shenyang, China pada 25 Februari. Kabar itu diungkapkan sumber di China dan Korut mengatakan kepada situs berita DailyNK yang berbasis di Seoul.
Hotel ini sebelumnya dikenal sebagai Hotel Chilbosan dan dioperasikan bersama oleh pemerintah Korut dan China. Hotel ini dilaporkan berfungsi sebagai basis utama bagi peretas Korut yang beroperasi di China.
Sumber-sumber mengklaim Kang bertanggung jawab untuk mengarahkan operasi pengumpulan intelijen dan operasi darat, serta mengawasi pengumpulan data untuk program nuklir Korut dengan mengatur pertukaran rahasia antara para ilmuwan.
Laporan itu menambahkan bahwa ia diduga telah melarikan diri dengan sejumlah besar mata uang asing dan mesin yang mampu mencetak dolar Amerika.
Kang dianggap berada di antara elit masyarakat Korut karena ia adalah keturunan langsung Kang Pan-sok, tokoh kunci dalam sejarah rezim sebagai pemimpin kampanye gerilya melawan penjajah Jepang pada 1930-an.
Mengingat garis keturunannya dan pengetahuannya tentang upaya spionase Korut, sumber-sumber itu mengklaim setidaknya 10 agen Pyongyang telah dikirim dengan perintah langsung dari Kim Jong-un, pemimpin Korut, untuk membunuhnya sebelum dia mendapatkan suaka di Eropa.
"Meskipun saat ini tidak dapat menemukan Kang, pencarian masih berlangsung. Diduga dia pergi ke Prancis atau Inggris," kutip Telegraph dari DailyNK, Kamis (3/5/2018).
Sumber lain mengatakan Kang telah membelot setelah anggota Kelompok 109 - yang dituduh melumpuhkan media asing yang diselundupkan ke Korut - menggeledah rumah putranya dan menemukan dokumen-dokumen yang mengindikasikan ia telah secara diam-diam menghasilkan uang ketika ditempatkan di luar negeri. Dipanggil ke Pyongyang untuk menjelaskan keterlibatan dirinya sendiri, Kang malah memilih melarikan diri.
Keluarganya, bagaimanapun, masih berada di Korut karena pihak berwenang mengubah aturan yang memungkinkan pejabat senior untuk ditemani oleh keluarga dekat mereka setelah Thae Yong-ho, istri dan dua anaknya membelot dari kedutaan Pyongyang di London pada tahun 2016.
(ian)