Diduga Bikin Hoaks, Eks PM Malaysia Mahathir Mohamad Diselidiki

Kamis, 03 Mei 2018 - 04:28 WIB
Diduga Bikin Hoaks,...
Diduga Bikin Hoaks, Eks PM Malaysia Mahathir Mohamad Diselidiki
A A A
KUALA LUMPUR - Polisi Diraja Malaysia membuka penyelidikan terhadap mantan Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad atas dugaan pembuatan fake news (berita palsu) atau hoaks. Dugaan itu mengacu pada klaim bahwa pesawat yang hendak membawanya disabotase.

Negara tetangga Indonesia ini baru saja memiliki undang-undang yang melarang penyebaran berita palsu. Ancaman hukuman dalam undang-undang ini adalah penjara maksimal enam tahun penjara dan denda hingga 500.000 ringgit.

Penyelidikan dibuka di saat Malaysia akan menggelar pemilu pada pekan depan. Mahathir sendiri saat ini menjadi kubu oposisi atau lawan politik Perdana Menteri Najib Razak.

Polisi pada hari Rabu mengaku akan memeriksa komentar yang dibuat oleh Mahathir Mohamad bulan lalu yang mengklaim bahwa pesawat yang hendak membawanya dari Kuala Lumpur ke pulau Langkawi telah disabotase. Pilot pesawat tersebut mengatakan ban pesawat rusak sebelum lepas landas.

Mazlan Lazim, seorang kepala polisi di wilayah Malaysia, mengatakan kepada Reuters bahwa polisi telah menerima laporan pengaduan dengan Mahathir sebagai terlapor.

"Kami telah membuka penyelidikan berdasarkan laporan polisi terhadap Mahathir," kata Mazlan, yang dilansir Kamis (3/5/2018).

Pihak Mahathir melalui seorang juru bicara Mahathir tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar yang diajukan wartawan.

Penyelidikan terhadap Mahathir menyusul disahkannya undang-undang anti-hoaks pada bulan lalu. Undang-undang ini mengkriminalisasi penyebaran berita palsu, namun dianggap para kritikus sebagai upaya rezim Najib Razak untuk mengekang kebebasan berbicara menjelan pemilu pada 9 Mei 2018.

Mahathir, yang menjabat sebagai perdana menteri Malaysia dari 1981-2003, bermaksud untuk melakukan perjalanan ke Langkawi—sekitar 30km barat laut dari daratan—pada tanggal 27 April untuk mengajukan pencalonan dirinya untuk kembali ke pos kekuasaan pada pemilu.

Sebelum take-off, pilot pesawat menemukan beberapa kerusakan pada pesawat, yang mengakibatkan penerbangan dibatalkan. Mahathir mengklaim pesawat itu disabotae.

Namun, penyelidikan oleh otoritas Penerbangan Sipil Malaysia tidak menemukan indikasi sabotase. Menurut otoritas tersebut, pesawat tidak dapat terbang karena kesalahan kecil yang terkait dengan salah satu roda.

Azharuddin Rahman, ketua Otoritas Penerbangan Sipil, menggambarkan kerusakan itu sebagai kesalahan teknis rutin.

"Tuduhan sabotase terhadap pesawat sangat serius, dan dapat berdampak pada reputasi penerbangan Malaysia dan negara secara keseluruhan," kata Azharuddin.
(mas)
Berita Terkait
Berlakukan Lockdown,...
Berlakukan Lockdown, Begini Kondisi Terkini Malaysia
Perayaan HUT Malaysia...
Perayaan HUT Malaysia ke-65
Penampakan Banjir Parah...
Penampakan Banjir Parah yang Merendam Apartemen dan Rumah di Selangor Malaysia
Anwar Ibrahim, Dilantik...
Anwar Ibrahim, Dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia
Polri Cek Akun Penghina...
Polri Cek Akun Penghina Raja Malaysia
Peringatan Hari Polis...
Peringatan Hari Polis Diraja Malaysia
Berita Terkini
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
1 jam yang lalu
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
3 jam yang lalu
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
4 jam yang lalu
Ledakan Besar Guncang...
Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Bandar Abbas di Iran, Apakah Mossad Terlibat?
5 jam yang lalu
3 Negara yang Tak Hadiri...
3 Negara yang Tak Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Mana Saja Itu?
6 jam yang lalu
Jenderal Rusia Tewas...
Jenderal Rusia Tewas dalam Ledakan Bom Mobil, Kremlin Tebar Ancaman
7 jam yang lalu
Infografis
Tarif Trump Bikin Harta...
Tarif Trump Bikin Harta Orang Terkaya Dunia Susut Rp3.400 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved