Gedung Roboh Setelah Kebakaran di Brazil
A
A
A
SAO PAULO - Gedung kantor setinggi 26 lantai terbakar dan roboh di pusat Sao Paulo, kemarin. Gedung yang roboh itu pun memicu awan asap hitam ke angkasa dan menyebarkan serpihan bara panas ke gedung sekitar.
Sedikitnya satu orang tewas dan tiga orang lainnya hilang. Tayangan televisi langsung menunjukkan seorang pemadam naik ke atap gedung sambil berkatan pada pria yang bergelantungan untuk menjangkau tali penyelamat dan mencoba menyelamatkan diri dari bagian atas gedung yang terbakar.
Tiba-tiba gedung itu roboh dan pria itu hilang di reruntuhan. Otoritas menduga pria itu kemungkinan tewas dan pencarian dilakukan terhadapnya.
Para petugas pemadam terus berupaya mengendalikan api yang masih berkobar di antara puing gedung dan pipa-pipa besi.
Satu gedung didekatnya sempat ikut terbakar tapi dapat segera dipadamkan dan tidak ada orang yang terluka. “Kebakaran itu dapat dikendalikan relatif cepat,” ungkap Brigade Pemadam Kebakaran Sao Paulo Letnan Andra Elias pada Globo TV.
“Penyebab kebakaran belum diketahui dan tidak ada lagi korban. Tiga orang belum diketahui nasibnya,” kata Elias.
Bekas gedung perkantoran itu sudah tidak dipakai lagi tujuh tahun lalu dan sekitar 150 orang tinggal di 10 lantai paling bawah.
Gubernur Sao Paulo Marcio Franca di lokasi kejadian menjelaskan pada surat kabar Folha de SPaulo bahwa musibah itu telah diprediksi akan terjadi. Pemerintah kota telah berupaya selama beberapa tahun untuk memindahkan para penghuni liar dari gedung-gedung di pusat Sao Paulo dengan berbagai rencana revitalisasi wilayah.
Franca menjelaskan, sekitar 150 gedung di kawasan itu dihuni oleh kelompok penghuni liar yang terorganisir yang menekan pemerintah selama beberapa tahun agar menyediakan perumahan untuk para tunawisma.
Gubernur menjelaskan, sangat sulit secara hukum memaksa orang-orang itu pergi meninggalkan gedung tua yang tak terpakai. “Tidak ada standar minimal untuk orang yang tinggal di sana. Orang tinggal di sana dengan putus asa. Ini tragedi yang diramalkan,” kata Franca. (Muh Shamil)
Sedikitnya satu orang tewas dan tiga orang lainnya hilang. Tayangan televisi langsung menunjukkan seorang pemadam naik ke atap gedung sambil berkatan pada pria yang bergelantungan untuk menjangkau tali penyelamat dan mencoba menyelamatkan diri dari bagian atas gedung yang terbakar.
Tiba-tiba gedung itu roboh dan pria itu hilang di reruntuhan. Otoritas menduga pria itu kemungkinan tewas dan pencarian dilakukan terhadapnya.
Para petugas pemadam terus berupaya mengendalikan api yang masih berkobar di antara puing gedung dan pipa-pipa besi.
Satu gedung didekatnya sempat ikut terbakar tapi dapat segera dipadamkan dan tidak ada orang yang terluka. “Kebakaran itu dapat dikendalikan relatif cepat,” ungkap Brigade Pemadam Kebakaran Sao Paulo Letnan Andra Elias pada Globo TV.
“Penyebab kebakaran belum diketahui dan tidak ada lagi korban. Tiga orang belum diketahui nasibnya,” kata Elias.
Bekas gedung perkantoran itu sudah tidak dipakai lagi tujuh tahun lalu dan sekitar 150 orang tinggal di 10 lantai paling bawah.
Gubernur Sao Paulo Marcio Franca di lokasi kejadian menjelaskan pada surat kabar Folha de SPaulo bahwa musibah itu telah diprediksi akan terjadi. Pemerintah kota telah berupaya selama beberapa tahun untuk memindahkan para penghuni liar dari gedung-gedung di pusat Sao Paulo dengan berbagai rencana revitalisasi wilayah.
Franca menjelaskan, sekitar 150 gedung di kawasan itu dihuni oleh kelompok penghuni liar yang terorganisir yang menekan pemerintah selama beberapa tahun agar menyediakan perumahan untuk para tunawisma.
Gubernur menjelaskan, sangat sulit secara hukum memaksa orang-orang itu pergi meninggalkan gedung tua yang tak terpakai. “Tidak ada standar minimal untuk orang yang tinggal di sana. Orang tinggal di sana dengan putus asa. Ini tragedi yang diramalkan,” kata Franca. (Muh Shamil)
(nfl)