Tegang dengan Iran, Israel Tarik F-15 dari Latihan di Alaska
A
A
A
TEL AVIV - Angkatan Udara Israel membatalkan keikutsertaan sebagian besar pesawat jet tempur F-15-nya dalam latihan tempur udara multinasional di Alaska. Jet-jet tempur itu ditarik pulang setelah ketegangan antara Israel dan Iran memanas.
Jet-jet tempur itu akan tetap disiagakan di dalam negeri. "Mengingat penilaian situasi, oleh Angkatan Udara diputuskan untuk menyesuaikan partisipasi pesawat dalam latihan," bunyi pernyataan Unit Juru Bicara IDF.
Latihan bertajuk "Red Flag" akan berlangsung mulai 26 April hingga 11 Mei 2018. Lokasi latihan berada di Pangkalan Angkatan Udara Eielson di Fairbanks dan pangkalan bersama Elmendorf-Richardson di Anchorage.
Meski sebagian besar jet tempurnya ditarik pulang, Israel memastikan tetap ikut latihan tempur. "Partisipasi pertama Israel dalam latihan Red Flag di Alaska akan terjadi seperti yang direncanakan," lanjut pernyataan unit tersebut.
Memanasnya ketegangan Tel Aviv dan Teheran bermula dari serbuan dua jet tempur F-15 Israel terhadap pangkalan udara T-4 di Suriah pada 9 April 2018 yang menewaskan tujuh personel militer Iran. Serangan Tel Aviv ini diklaim sebagai respons atas tuduhan bahwa sebuah pesawat tak berawak asing yang meledak di wilayah udara Israel dikirim dari pangkalan T-4.
Setelah serangan terhadap pangkalan T-4, Israel menempatkan jet-jet tempur F-15 dalam kondisi siaga tinggi untuk mengantisipasi pembalasan Iran. Kementerian Luar Negeri Iran sendiri telah berjanji akan menanggapi serangan Israel.
"Entitas Zionis cepat atau lambat akan menerima tanggapan yang diperlukan dan akan menyesali kelakuan buruknya," kata Bahram Qasemi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, pada konferensi pers 16 April lalu.
Seorang pejabat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui bahwa Israel telah melakukan serangan terhadap pangkalan T-4 dalam sebuah wawancara dengan The New York Times. Tapi, surat kabar itu menerbitkan koreksi setelah berbicara dengan juru bicara IDF yang mengatakan pejabat itu tidak berbicara atas nama militer.
"Ini adalah pertama kalinya kami menyerang sasaran langsung Iran, baik fasilitas maupun orang-orangnya," kata pejabat IDF itu kepada The New York Times.
Seorang juru bicara IDF mengatakan tak semua aset angkatan udara Israel ditarik dalam latihan tempur gabungan di Alaska. Beberapa di antaranya akan tetap ambil bagian dalam latihan, seperti manuver pengisian bahan bakar di udara.
Mengutip Times of Israel, Selasa (24/4/2018), militer negara Yahudi ini dilaporkan akan mengirim selusin jet tempur F-15 ke latihan tempur di Alaska. Namun, juru bicara IDF Letnan Kitsana Dounglomchan menolak memberikan rincian tentang bagaimana keterlibatan Israel dalam latihan tersebut setelah sebagian besar jet tempur F-15 ditarik pulang.
Jet-jet tempur itu akan tetap disiagakan di dalam negeri. "Mengingat penilaian situasi, oleh Angkatan Udara diputuskan untuk menyesuaikan partisipasi pesawat dalam latihan," bunyi pernyataan Unit Juru Bicara IDF.
Latihan bertajuk "Red Flag" akan berlangsung mulai 26 April hingga 11 Mei 2018. Lokasi latihan berada di Pangkalan Angkatan Udara Eielson di Fairbanks dan pangkalan bersama Elmendorf-Richardson di Anchorage.
Meski sebagian besar jet tempurnya ditarik pulang, Israel memastikan tetap ikut latihan tempur. "Partisipasi pertama Israel dalam latihan Red Flag di Alaska akan terjadi seperti yang direncanakan," lanjut pernyataan unit tersebut.
Memanasnya ketegangan Tel Aviv dan Teheran bermula dari serbuan dua jet tempur F-15 Israel terhadap pangkalan udara T-4 di Suriah pada 9 April 2018 yang menewaskan tujuh personel militer Iran. Serangan Tel Aviv ini diklaim sebagai respons atas tuduhan bahwa sebuah pesawat tak berawak asing yang meledak di wilayah udara Israel dikirim dari pangkalan T-4.
Setelah serangan terhadap pangkalan T-4, Israel menempatkan jet-jet tempur F-15 dalam kondisi siaga tinggi untuk mengantisipasi pembalasan Iran. Kementerian Luar Negeri Iran sendiri telah berjanji akan menanggapi serangan Israel.
"Entitas Zionis cepat atau lambat akan menerima tanggapan yang diperlukan dan akan menyesali kelakuan buruknya," kata Bahram Qasemi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, pada konferensi pers 16 April lalu.
Seorang pejabat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui bahwa Israel telah melakukan serangan terhadap pangkalan T-4 dalam sebuah wawancara dengan The New York Times. Tapi, surat kabar itu menerbitkan koreksi setelah berbicara dengan juru bicara IDF yang mengatakan pejabat itu tidak berbicara atas nama militer.
"Ini adalah pertama kalinya kami menyerang sasaran langsung Iran, baik fasilitas maupun orang-orangnya," kata pejabat IDF itu kepada The New York Times.
Seorang juru bicara IDF mengatakan tak semua aset angkatan udara Israel ditarik dalam latihan tempur gabungan di Alaska. Beberapa di antaranya akan tetap ambil bagian dalam latihan, seperti manuver pengisian bahan bakar di udara.
Mengutip Times of Israel, Selasa (24/4/2018), militer negara Yahudi ini dilaporkan akan mengirim selusin jet tempur F-15 ke latihan tempur di Alaska. Namun, juru bicara IDF Letnan Kitsana Dounglomchan menolak memberikan rincian tentang bagaimana keterlibatan Israel dalam latihan tersebut setelah sebagian besar jet tempur F-15 ditarik pulang.
(mas)