Bawa 242 Orang, Panel Jendela Air India Jatuh saat Mengudara
A
A
A
NEW DELHI - Insiden horor dialami Pesawat Air India (AI) Boeing 787 Dreamliner yang terbang dari Amritsar ke Delhi. Saat mengudara, pesawat tersebut mengalami turbulensi yang parah yang membuat panel jendela jatuh.
Pesawat tersebut membawa 242 orang yang terdiri dari 236 penumpang dan enam awak. Kejadian pada hari Kamis lalu itu direkam salah satu penumpang dengan ponsel genggam.
Pesawat akhirnya mendarat darurat di Delhi, di mana tiga penumpang mengalami luka-luka sehingga harus dibawa ke rumah sakit. Turbulensi tersebut juga menyebabkan banyak makser oksigen harus dijatuhkan dari langit-langit kabin.
Menurut laporan Times of India, panel jendela di sebelah kursi nomor 12U jatuh. Di kursi tersebut duduk seorang wanita tua. Dalam rekaman video, wanita tersebut terlihat memegang kepalanya, sementara seorang penumpang lain mencoba memasang kembali panel jendela yang jatuh.
"Gejolak pada AI 462 adalah sedemikian rupa sehingga kepala penumpang yang duduk, yang mungkin tidak memiliki sabuk pengamannya diikat, menghantam kabin atas karena ada benjolan," tulis media India tersebut mengutip sumber terkait.
"Ini adalah turbulensi tingkat tinggi yang aneh. AI dan Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil sedang menyelidikinya," ujar seorang pejabat di perusahaan penerbangan itu yang bebicara dalam kondisi anonim.
Salah satu satu penumpang menerima jahitan, sementara dua lainnya dirawat karena cedera ringan. Ketiganya tetap melanjutkan penerbangan mereka pada hari yang sama.
Pesawat mengalami turbulensi ekstrem saat naik dari dari ketinggian 8. 000 kaki menjadi 21.000 kaki, tak lama setelah lepas landas dari Amritsar. Begitu kuatnya turbulensi sehingga sistem pilot terpaksa mengambil kendali manual pesawat.
Para ahli keamanan udara senior Air India yang menyelidiki insiden itu mengatakan turbulensi udara jelas jadi penyebab awal. Laporan meteorologi pada hari kejadian tersebut telah dikumpulkan dan tidak ada laporan prediksi cuaca buruk.
"Pengawas penerbangan India, Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) adalah bagian dari investigasi dan Boeing 787 yang terlibat dalam insiden itu telah dihukum. Sebuah analisis rekayasa awal menunjukkan tidak ada kerusakan struktural pada pesawat," kata Harpreet AD Singh, Kepala Keselamatan Penerbangan di Air India.
"Kami ingin sampai ke dasar dari turbulensi yang parah untuk mencoba dan memahami apa yang terjadi. Investigasi sedang melihat ini. Tampaknya tindakan yang dilakukan oleh pilot dan awak kabin dalam menangani situasi itu benar dalam situasi yang mereka temui," ujar Singh, yang dilansir NDTV, Senin (23/4/2018).
Pesawat tersebut membawa 242 orang yang terdiri dari 236 penumpang dan enam awak. Kejadian pada hari Kamis lalu itu direkam salah satu penumpang dengan ponsel genggam.
Pesawat akhirnya mendarat darurat di Delhi, di mana tiga penumpang mengalami luka-luka sehingga harus dibawa ke rumah sakit. Turbulensi tersebut juga menyebabkan banyak makser oksigen harus dijatuhkan dari langit-langit kabin.
Menurut laporan Times of India, panel jendela di sebelah kursi nomor 12U jatuh. Di kursi tersebut duduk seorang wanita tua. Dalam rekaman video, wanita tersebut terlihat memegang kepalanya, sementara seorang penumpang lain mencoba memasang kembali panel jendela yang jatuh.
"Gejolak pada AI 462 adalah sedemikian rupa sehingga kepala penumpang yang duduk, yang mungkin tidak memiliki sabuk pengamannya diikat, menghantam kabin atas karena ada benjolan," tulis media India tersebut mengutip sumber terkait.
"Ini adalah turbulensi tingkat tinggi yang aneh. AI dan Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil sedang menyelidikinya," ujar seorang pejabat di perusahaan penerbangan itu yang bebicara dalam kondisi anonim.
Salah satu satu penumpang menerima jahitan, sementara dua lainnya dirawat karena cedera ringan. Ketiganya tetap melanjutkan penerbangan mereka pada hari yang sama.
Pesawat mengalami turbulensi ekstrem saat naik dari dari ketinggian 8. 000 kaki menjadi 21.000 kaki, tak lama setelah lepas landas dari Amritsar. Begitu kuatnya turbulensi sehingga sistem pilot terpaksa mengambil kendali manual pesawat.
Para ahli keamanan udara senior Air India yang menyelidiki insiden itu mengatakan turbulensi udara jelas jadi penyebab awal. Laporan meteorologi pada hari kejadian tersebut telah dikumpulkan dan tidak ada laporan prediksi cuaca buruk.
"Pengawas penerbangan India, Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) adalah bagian dari investigasi dan Boeing 787 yang terlibat dalam insiden itu telah dihukum. Sebuah analisis rekayasa awal menunjukkan tidak ada kerusakan struktural pada pesawat," kata Harpreet AD Singh, Kepala Keselamatan Penerbangan di Air India.
"Kami ingin sampai ke dasar dari turbulensi yang parah untuk mencoba dan memahami apa yang terjadi. Investigasi sedang melihat ini. Tampaknya tindakan yang dilakukan oleh pilot dan awak kabin dalam menangani situasi itu benar dalam situasi yang mereka temui," ujar Singh, yang dilansir NDTV, Senin (23/4/2018).
(mas)