Iran Kembali Peringatkan AS Mengenai Perjanjian Nuklir
A
A
A
NEW YORK - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif kembali mengeluarkan peringatan kepada Amerika Serikat (AS) mengenai kesepakatan nuklir Iran. Di mana AS beberapa kali berencana ingin menarik diri dari kesepakatan tersebut.
Zarif mengatakan, jika Washington meninggalkan kesepakatan, ada banyak opsi yang dipertimbangkan oleh Teheran, termasuk melalui mekanisme sengketa yang dibentuk oleh perjanjian itu atau meninggalkan kesepakatan dengan memulai kembali kegiatan nuklirnya.
"Kami akan membuat keputusan berdasarkan kepentingan keamanan nasional kami ketika saatnya tiba. Tetapi, apa pun keputusan itu, itu tidak akan menyenangkan bagi AS," ucap Zarif kepada wartawan di New York, seperti dilansir Reuters pada Minggu (22/4).
Ketika ditanya apakah Iran akan tetap berada dalam kesepakatan tersebut, meskipun AS menarik, Zarif menyatakan hal tersebut sangat tidak mungkin. "Saya percaya itu sangat tidak mungkin karena penting bagi Iran untuk menerima manfaat dari perjanjian tersebut dan tidak ada cara Iran akan melakukan implementasi sepihak dari persetujuan," sambungnya.
Diplomat senior Iran itu kembali menegaskan bahwa program nuklir Iran memiliki tujuan damai dan mengatakan jika Teheran melanjutkan kegiatan nuklirnya, itu tidak akan dimaksudkan untuk menciptakan senjata.
"Amerika tidak pernah harus takut Iran memproduksi bom nuklir, tetapi kami akan mengejar pengayaan nuklir kami dengan penuh semangat. Jika mereka ingin merasa rakut, itu terserah mereka," tukasnya.
Zarif mengatakan, jika Washington meninggalkan kesepakatan, ada banyak opsi yang dipertimbangkan oleh Teheran, termasuk melalui mekanisme sengketa yang dibentuk oleh perjanjian itu atau meninggalkan kesepakatan dengan memulai kembali kegiatan nuklirnya.
"Kami akan membuat keputusan berdasarkan kepentingan keamanan nasional kami ketika saatnya tiba. Tetapi, apa pun keputusan itu, itu tidak akan menyenangkan bagi AS," ucap Zarif kepada wartawan di New York, seperti dilansir Reuters pada Minggu (22/4).
Ketika ditanya apakah Iran akan tetap berada dalam kesepakatan tersebut, meskipun AS menarik, Zarif menyatakan hal tersebut sangat tidak mungkin. "Saya percaya itu sangat tidak mungkin karena penting bagi Iran untuk menerima manfaat dari perjanjian tersebut dan tidak ada cara Iran akan melakukan implementasi sepihak dari persetujuan," sambungnya.
Diplomat senior Iran itu kembali menegaskan bahwa program nuklir Iran memiliki tujuan damai dan mengatakan jika Teheran melanjutkan kegiatan nuklirnya, itu tidak akan dimaksudkan untuk menciptakan senjata.
"Amerika tidak pernah harus takut Iran memproduksi bom nuklir, tetapi kami akan mengejar pengayaan nuklir kami dengan penuh semangat. Jika mereka ingin merasa rakut, itu terserah mereka," tukasnya.
(esn)