Retas Email Bos CIA, Hacker 16 Tahun Pro-Palestina Dibui 2 Tahun
A
A
A
LONDON - Seorang remaja laki-laki belasan tahun asal Inggris dihukum penjara dua tahun atas tuduhan meretas akun email Direktur CIA dan para pejabat intelijen Amerika Serikat (AS). Remaja pro-Palestina ini melakukan serangan siber saat usianya 16 tahun.
Kane Gamble, yang kini berusia 18 tahun adalah seorang hacker remaja yang juga pendiri "Crackas With Attitude". Dia akan menjalani hukumannya di fasilitas tahanan remaja di Inggris.
"Ini adalah kampanye siber terorisme bermotif politik yang sangat kejam," kata Charles Haddon-Cave, hakim di pengadilan pidana Old Bailey London yang menjatuhkan hukuman terhadap Gamble.
"Para korban akan merasa sangat dilanggar," ujar Haddon-Cave, sambil menambahkan bahwa Gamble telah "bersuka ria" dalam serangan siber tersebut.
Gamble didampingi ibunya saat menjalani sidang di pengadilan.
Saat berusia 16 tahun, Gamble beraksi dari kamar tidurnya di Coalville, Inggris tengah. Dia berhasil memperoleh kata sandi dan meretas akun email Direktur Central Intelligence Agency (CIA) AS yang kala itu dijabat John Brennan. Dari peretasan akun email itulah, Gamble mendapatkan informasi yang sangat sensitif.
Melalui akun Brennan yang diretas, remaja itu melakukan panggilan telepon ke perusahaan telekomunikasi Verizon dan AOL.
Beberapa dokumen sensitif diambil Gamble dari kotak masuk email pribadi Brennan. Salah satu informasi sensitif yang dia peroleh adalah tentang operasi militer dan intelijen AS di Iran dan Afghanistan.
"Sepertinya dia juga berhasil mengakses akun iCloud Brennan," kata jaksa John Lloyd-Jone.
Gamble menelepon AOL dan memulai penyetelan ulang kata sandi. Dari aksinya itu, dia juga mengambil kendali iPad milik istri Brennan.
Tak hanya bos CIA, Gamble juga menargetkan Sekretaris Keamanan Dalam Negeri AS Jeh Johnson dan membuat panggilan ke nomor teleponnya.
Remaja ini meninggalkan pesan suara untuk istri Johnson yang muncul di layar televisi keluarga yang juga diretas."Apakah saya membuat Anda takut?," bunyi pesan suara tersebut."Saya memiliki Anda."
Target lain hacker remaja ini termasuk wakil presiden AS era Barack Obama, penasihat keamanan nasional Avril Haines, penasihat senior AS untuk ilmu pengetahuan dan teknologi, John Holdren, dan agen khusus FBI, Amy Hess.
Belum cukup, Gamble bahkan memperoleh akses tidak sah ke jaringan komputer Departemen Kehakiman AS dan dapat mengakses file kasus pengadilan, termasuk kasus tumpahan minyak Deepwater.
Menurut remaja Inggris ini, dia memberikan beberapa materi yang dia akses ke situs antikerahasiaan WikiLeaks dan membual bahwa dia memiliki daftar semua karyawan Keamanan Dalam Negeri Amerika.
Gamble ditangkap di rumahnya pada 9 Februari tahun lalu atas permintaan FBI.
Dia mengklaim termotivasi untuk bertindak karena mendukung Palestina."Karena Amerika Serikat membunuh warga sipil yang tidak bersalah," kata jaksa mengutip pengakuan Gamble, seperti dilansir The Journal, Sabtu (21/4/2018).
Kane Gamble, yang kini berusia 18 tahun adalah seorang hacker remaja yang juga pendiri "Crackas With Attitude". Dia akan menjalani hukumannya di fasilitas tahanan remaja di Inggris.
"Ini adalah kampanye siber terorisme bermotif politik yang sangat kejam," kata Charles Haddon-Cave, hakim di pengadilan pidana Old Bailey London yang menjatuhkan hukuman terhadap Gamble.
"Para korban akan merasa sangat dilanggar," ujar Haddon-Cave, sambil menambahkan bahwa Gamble telah "bersuka ria" dalam serangan siber tersebut.
Gamble didampingi ibunya saat menjalani sidang di pengadilan.
Saat berusia 16 tahun, Gamble beraksi dari kamar tidurnya di Coalville, Inggris tengah. Dia berhasil memperoleh kata sandi dan meretas akun email Direktur Central Intelligence Agency (CIA) AS yang kala itu dijabat John Brennan. Dari peretasan akun email itulah, Gamble mendapatkan informasi yang sangat sensitif.
Melalui akun Brennan yang diretas, remaja itu melakukan panggilan telepon ke perusahaan telekomunikasi Verizon dan AOL.
Beberapa dokumen sensitif diambil Gamble dari kotak masuk email pribadi Brennan. Salah satu informasi sensitif yang dia peroleh adalah tentang operasi militer dan intelijen AS di Iran dan Afghanistan.
"Sepertinya dia juga berhasil mengakses akun iCloud Brennan," kata jaksa John Lloyd-Jone.
Gamble menelepon AOL dan memulai penyetelan ulang kata sandi. Dari aksinya itu, dia juga mengambil kendali iPad milik istri Brennan.
Tak hanya bos CIA, Gamble juga menargetkan Sekretaris Keamanan Dalam Negeri AS Jeh Johnson dan membuat panggilan ke nomor teleponnya.
Remaja ini meninggalkan pesan suara untuk istri Johnson yang muncul di layar televisi keluarga yang juga diretas."Apakah saya membuat Anda takut?," bunyi pesan suara tersebut."Saya memiliki Anda."
Target lain hacker remaja ini termasuk wakil presiden AS era Barack Obama, penasihat keamanan nasional Avril Haines, penasihat senior AS untuk ilmu pengetahuan dan teknologi, John Holdren, dan agen khusus FBI, Amy Hess.
Belum cukup, Gamble bahkan memperoleh akses tidak sah ke jaringan komputer Departemen Kehakiman AS dan dapat mengakses file kasus pengadilan, termasuk kasus tumpahan minyak Deepwater.
Menurut remaja Inggris ini, dia memberikan beberapa materi yang dia akses ke situs antikerahasiaan WikiLeaks dan membual bahwa dia memiliki daftar semua karyawan Keamanan Dalam Negeri Amerika.
Gamble ditangkap di rumahnya pada 9 Februari tahun lalu atas permintaan FBI.
Dia mengklaim termotivasi untuk bertindak karena mendukung Palestina."Karena Amerika Serikat membunuh warga sipil yang tidak bersalah," kata jaksa mengutip pengakuan Gamble, seperti dilansir The Journal, Sabtu (21/4/2018).
(mas)