Cerita WNI Penumpang Pesawat Malindo: Penumpang Teriak Ketakutan
A
A
A
JAKARTA - Pesawat Boeing 737 milik maskapai penerbangan Malindo Air, Malaysia, tergelincir di Bandara Udara Tribhuvani International Airport, Kathamndu, Nepal. Sebanyak 139 penumpang dan kru pesawat dilaporkan selamat.
Dari ratusan orang yang menumpang pesawat tersebut, terdapat warga negara Indonesia. Intan Wibisono menjadi saksi hidup dalam kejadian horor tersebut.
Menurut Intan, pesawat Malindo Air dijadwalkan terbang pada pukul 21.45 waktu setempat dari Tribhuvani Intl Airport. Pesawat terbang sesuai jadwal dan sudah melaju di atas lintasan untuk take off.
"Mendadak di tengah-tengah proses, pilotnya ngerem dan kerasa banget kalau dia ngeremnya kenceng. Tapi bener-bener seremanya pas pesawatnya berguncang pas udah kelewatan runwaynya dan kerasa jalan di rumput dan batu-batuan," katanya kepada Sindonews lewat pesan singkat, Jumat (20/4/2018).
"Pas itu semua penumpang bener-bener mulai ketakutan karena tahu pasti ada yang enggak bener dan mulai ada yang teriak tuh," sambungnya.
Pasca kejadian itu, pesawat sempat behenti lama sebelum para penumpang dievakuasi lewat pintu darurat dengan menggunakan seluncur karet.
"Hari ini baru tahu kalau pesawat udah kena pagar kawat pembatas kawasan airport," ungkap Intan.
Lebih jauh perempuan berusia 32 tahun itu mengungkapkan bahwa hingga saat ini tidak pemberitahuan baik dari pihak maskapai maupun bandara tentang apa yang terjadi sebenarnya.
"Kemarin sih denger-denger ada sistem alert di kokpit yang nyala buat ngasih warning kalau ada keadaan yang enggak aman dan akhirnya pilot memutuskan buat abort take off," terang Intan.
"Tapi gak tahu persis alertnya kenapa," imbuhnya.
Menurut Konsultan Komunikasi di Jakarta itu, para penumpang sempat menunggu lama di ruang tunggu setelah kejadian tersebut. Namun baik dari pihak maskapai penerbangan maupun bandara tidak ada yang datang menemui mereka.
Saat ini semua penumpang Malindo Air disebar di beberapa hotel menanti kabar tentang penerbangan mereka. Sementara penumpang penerbangan lain ada yang masih menunggu di bandara, ada pula yang disebar ke hotel terdekat.
"Sampai sekarang enggak jelas kenapa batal take off dan kapan kita bisa terbang lagi," ujar Intan sembari menambahkan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut dan ada lima warga Indonesia lain yang ikut dalam penerbangan tersebut.
Dari ratusan orang yang menumpang pesawat tersebut, terdapat warga negara Indonesia. Intan Wibisono menjadi saksi hidup dalam kejadian horor tersebut.
Menurut Intan, pesawat Malindo Air dijadwalkan terbang pada pukul 21.45 waktu setempat dari Tribhuvani Intl Airport. Pesawat terbang sesuai jadwal dan sudah melaju di atas lintasan untuk take off.
"Mendadak di tengah-tengah proses, pilotnya ngerem dan kerasa banget kalau dia ngeremnya kenceng. Tapi bener-bener seremanya pas pesawatnya berguncang pas udah kelewatan runwaynya dan kerasa jalan di rumput dan batu-batuan," katanya kepada Sindonews lewat pesan singkat, Jumat (20/4/2018).
"Pas itu semua penumpang bener-bener mulai ketakutan karena tahu pasti ada yang enggak bener dan mulai ada yang teriak tuh," sambungnya.
Pasca kejadian itu, pesawat sempat behenti lama sebelum para penumpang dievakuasi lewat pintu darurat dengan menggunakan seluncur karet.
"Hari ini baru tahu kalau pesawat udah kena pagar kawat pembatas kawasan airport," ungkap Intan.
Lebih jauh perempuan berusia 32 tahun itu mengungkapkan bahwa hingga saat ini tidak pemberitahuan baik dari pihak maskapai maupun bandara tentang apa yang terjadi sebenarnya.
"Kemarin sih denger-denger ada sistem alert di kokpit yang nyala buat ngasih warning kalau ada keadaan yang enggak aman dan akhirnya pilot memutuskan buat abort take off," terang Intan.
"Tapi gak tahu persis alertnya kenapa," imbuhnya.
Menurut Konsultan Komunikasi di Jakarta itu, para penumpang sempat menunggu lama di ruang tunggu setelah kejadian tersebut. Namun baik dari pihak maskapai penerbangan maupun bandara tidak ada yang datang menemui mereka.
Saat ini semua penumpang Malindo Air disebar di beberapa hotel menanti kabar tentang penerbangan mereka. Sementara penumpang penerbangan lain ada yang masih menunggu di bandara, ada pula yang disebar ke hotel terdekat.
"Sampai sekarang enggak jelas kenapa batal take off dan kapan kita bisa terbang lagi," ujar Intan sembari menambahkan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut dan ada lima warga Indonesia lain yang ikut dalam penerbangan tersebut.
(ian)