220 Mesin Jet Diperiksa Pasca Pesawat Southwest Airlines Meledak
A
A
A
Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) akan memerintahkan pemeriksaan sekitar 220 mesin pesawat. Langkah tersebut setelah para investigator menemukan bilah kipas yang rusak pada mesin yang meledak di penerbangan Southwest dan menewaskan satu penumpang.
Regulator menyatakan, pihaknya berencana mengeluarkan arahan dalam dua pekan mendatang. Perintah yang awalnya diusulkan pada Agustus itu setelah insiden pada 2016. Perintah itu mengharuskan inspeksi ultrasonik dalam enam bulan mendatang pada bilah-bilah kipas di semua mesin CFM56-7B yang telah beroperasi.
Sejumlah maskapai menyatakan, bilah-bilah kipas itu mungkin telah diperbaiki dan dipindah ke mesin-mesin lain. Perintah pemeriksaan terbaru ini akan memengaruhi 220 mesin jet CFM56-7B yang dibuat dengan kemitraan antara Safran asal Prancis dan General Electric.
Mesin CFM56 di penerbangan 1380 Southwest itu meledak saat penerbangan di atas Pennsylvania pada Selasa (17/4/2018), sekitar 20 menit setelah penerbangan menuju Dallas itu meninggalkan Bandara La Guardia New York dengan 149 orang di kabin. Ledakan itu melemparkan pecahan ke bagian badan pesawat Boeing 737-700 dan memecah satu jendela.
Eksekutif bank Jennifer Riordan,43, tewas saat dia tersedot sebagian tubuhnya keluar lubang jendela di samping kursinya saat kabin tiba-tiba mengalami penurunan tekanan dengan cepat. Para penumpang lainnya dapat menariknya kembali ke dalam kabin, tapi dia tewas akibat lukanya.
Pada Rabu (18/4/2018), Kepala Badan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) Robert Sumwalt menyatakan, insiden itu dimulai saat salah satu dari 24 bilah kipas mesin jet lepas dari posisinya. Para investigator menemukan bahwa bilah itu mengalami kerusakan logam di titik pecahnya.
Sumwalt menjelaskan, dia belum dapat mengatakan apakah insiden itu menjadi masalah di Boeing 737-700. Insiden ini menjadi kecelakaan pesawat paling mematikan pertama di AS sejak 2009.
Kru pesawat Southwest memeriksa mesin-mesin serupa di maskapai tersebut. Mereka fokus pada 400 hingga 600 mesin lama CFM56, menurut orang yang tahu dengan situasi itu. Ini kedua kalinya mesin yang sama mengalami kerusakan di jet Southwest dalam dua tahun terakhir, memicu maskapai di penjuru dunia meningkatkan pemeriksaan.
Kru inspeksi NTSB juga mengamati Boeing 737-700 untuk tanda-tanda yang dapat mengakibatkan mesin meledak. Sumwalt menjelaskan, bilah kipas mengalami kerusakan logam tempatnya menempel di pusat mesin. Bilah itu memiliki pecahan kedua sekitar setengah di sepanjang bagiannya.
Regulator menyatakan, pihaknya berencana mengeluarkan arahan dalam dua pekan mendatang. Perintah yang awalnya diusulkan pada Agustus itu setelah insiden pada 2016. Perintah itu mengharuskan inspeksi ultrasonik dalam enam bulan mendatang pada bilah-bilah kipas di semua mesin CFM56-7B yang telah beroperasi.
Sejumlah maskapai menyatakan, bilah-bilah kipas itu mungkin telah diperbaiki dan dipindah ke mesin-mesin lain. Perintah pemeriksaan terbaru ini akan memengaruhi 220 mesin jet CFM56-7B yang dibuat dengan kemitraan antara Safran asal Prancis dan General Electric.
Mesin CFM56 di penerbangan 1380 Southwest itu meledak saat penerbangan di atas Pennsylvania pada Selasa (17/4/2018), sekitar 20 menit setelah penerbangan menuju Dallas itu meninggalkan Bandara La Guardia New York dengan 149 orang di kabin. Ledakan itu melemparkan pecahan ke bagian badan pesawat Boeing 737-700 dan memecah satu jendela.
Eksekutif bank Jennifer Riordan,43, tewas saat dia tersedot sebagian tubuhnya keluar lubang jendela di samping kursinya saat kabin tiba-tiba mengalami penurunan tekanan dengan cepat. Para penumpang lainnya dapat menariknya kembali ke dalam kabin, tapi dia tewas akibat lukanya.
Pada Rabu (18/4/2018), Kepala Badan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) Robert Sumwalt menyatakan, insiden itu dimulai saat salah satu dari 24 bilah kipas mesin jet lepas dari posisinya. Para investigator menemukan bahwa bilah itu mengalami kerusakan logam di titik pecahnya.
Sumwalt menjelaskan, dia belum dapat mengatakan apakah insiden itu menjadi masalah di Boeing 737-700. Insiden ini menjadi kecelakaan pesawat paling mematikan pertama di AS sejak 2009.
Kru pesawat Southwest memeriksa mesin-mesin serupa di maskapai tersebut. Mereka fokus pada 400 hingga 600 mesin lama CFM56, menurut orang yang tahu dengan situasi itu. Ini kedua kalinya mesin yang sama mengalami kerusakan di jet Southwest dalam dua tahun terakhir, memicu maskapai di penjuru dunia meningkatkan pemeriksaan.
Kru inspeksi NTSB juga mengamati Boeing 737-700 untuk tanda-tanda yang dapat mengakibatkan mesin meledak. Sumwalt menjelaskan, bilah kipas mengalami kerusakan logam tempatnya menempel di pusat mesin. Bilah itu memiliki pecahan kedua sekitar setengah di sepanjang bagiannya.
(amm)