Eks Bos FBI Sebut Gaya Kepemimpinan Trump Mirip Bos Mafia
A
A
A
WASHINGTON - Mantan Direktur FBI James Comey menyebut gaya kepemimpinan Preside Amerika Serikat (AS) Donald Trump sangat mirip dengan bos mafia. Ia mengatakan hal itu dalam sebuah acara talk show.
Comey muncul di acara talk show tersebut untuk mempromosikan memoarnya. Ia pun ditanya tentang bagaimana dia menjelaskan dalam buku itu bahwa orang-orang di sekitar Trump memiliki gaya seperti mafia Amerika atau "Cosa Nostra".
"Gaya kepemimpinan sebenarnya sangat mirip," kata COmey
“Saya tidak bermaksud menyebutnya melanggar aturan atau memeras penjaga toko. Maksud saya dalam arti saat dia memimpin, semuanya tentang bos," jelasnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/4/2018).
Comey mengatakan bahwa Trump tampaknya kekurangan titik referensi eksternal dalam hidupnya, seperti agama atau sejarah, yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin yang etis.
Comey menambahkan bahwa Trump bisa menjadi pemimpin yang lebih etis jika ia mengelilingi dirinya sendiri dengan orang-orang yang dapat berfungsi sebagai titik referensi eksternal.
"Tapi, saya tidak optimis," kata Comey, yang tampak santai saat mengenakan kemeja hitam, celana panjang, dan blazer abu-abu.
Comey dipecat oleh Trump pada Mei tahun lalu karena FBI menyelidiki kemungkinan hubungan antara tim kampanye presiden Trump 2016 dan campur tangan Rusia dalam pemilu AS.
Mengacu pada pemecatan Comey, Colbert bertanya kepadanya apakah dia terkejut bahwa dia mendapat "pukulan."
“Saya sebenarnya cukup terkejut karena saya pikir saya memimpin penyelidikan Rusia,” jawab Comey setelah tertawa.
"Meskipun hubungan kami menjadi tegang, tidak mungkin saya akan dipecat atau dipukul," imbuhnya.
Rusia membantah campur tangan dalam pemilu dan Trump membantah adanya kolusi atau aktivitas yang tidak benar.
Para komentator konservatif, seperti pembawa acara Fox News, Tucker Carlson, telah menyerang Comey sebagai partisan dan bimbang dalam menangani skandal email kampanye calon presiden Hillary Clinton pada 2016 lalu. Yang lain, seperti mantan profesor hukum Harvard Alan Dershowitz, telah mengecam Comey karena membocorkan memo tentang diskusinya dengan Trump.
Sementara itu, Trump telah berulang kali membuat cuitan menghina Comey, seperti memanggilnya "bola lendir," menjelang peluncuran bukunya, menantang tuduhan yang dibuat dalam buku dan integritas penulis.
“Dia menge-tweet saya mungkin 50 kali. Saya sudah pergi selama setahun. Saya seperti orang putus cinta, dia tidak bisa melupakan,” ledek Comey.
Comey muncul di acara talk show tersebut untuk mempromosikan memoarnya. Ia pun ditanya tentang bagaimana dia menjelaskan dalam buku itu bahwa orang-orang di sekitar Trump memiliki gaya seperti mafia Amerika atau "Cosa Nostra".
"Gaya kepemimpinan sebenarnya sangat mirip," kata COmey
“Saya tidak bermaksud menyebutnya melanggar aturan atau memeras penjaga toko. Maksud saya dalam arti saat dia memimpin, semuanya tentang bos," jelasnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/4/2018).
Comey mengatakan bahwa Trump tampaknya kekurangan titik referensi eksternal dalam hidupnya, seperti agama atau sejarah, yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin yang etis.
Comey menambahkan bahwa Trump bisa menjadi pemimpin yang lebih etis jika ia mengelilingi dirinya sendiri dengan orang-orang yang dapat berfungsi sebagai titik referensi eksternal.
"Tapi, saya tidak optimis," kata Comey, yang tampak santai saat mengenakan kemeja hitam, celana panjang, dan blazer abu-abu.
Comey dipecat oleh Trump pada Mei tahun lalu karena FBI menyelidiki kemungkinan hubungan antara tim kampanye presiden Trump 2016 dan campur tangan Rusia dalam pemilu AS.
Mengacu pada pemecatan Comey, Colbert bertanya kepadanya apakah dia terkejut bahwa dia mendapat "pukulan."
“Saya sebenarnya cukup terkejut karena saya pikir saya memimpin penyelidikan Rusia,” jawab Comey setelah tertawa.
"Meskipun hubungan kami menjadi tegang, tidak mungkin saya akan dipecat atau dipukul," imbuhnya.
Rusia membantah campur tangan dalam pemilu dan Trump membantah adanya kolusi atau aktivitas yang tidak benar.
Para komentator konservatif, seperti pembawa acara Fox News, Tucker Carlson, telah menyerang Comey sebagai partisan dan bimbang dalam menangani skandal email kampanye calon presiden Hillary Clinton pada 2016 lalu. Yang lain, seperti mantan profesor hukum Harvard Alan Dershowitz, telah mengecam Comey karena membocorkan memo tentang diskusinya dengan Trump.
Sementara itu, Trump telah berulang kali membuat cuitan menghina Comey, seperti memanggilnya "bola lendir," menjelang peluncuran bukunya, menantang tuduhan yang dibuat dalam buku dan integritas penulis.
“Dia menge-tweet saya mungkin 50 kali. Saya sudah pergi selama setahun. Saya seperti orang putus cinta, dia tidak bisa melupakan,” ledek Comey.
(ian)