Yuri Gagarin, Manusia Pertama Terbang ke Luar Angkasa
A
A
A
TEPAT 57 tahun lalu, 12 April 1961, muncul seorang pahlawan internasional dari Uni Soviet (sekarang Rusia). Dia menjadi manusia pertama yang berhasil meninggalkan orbit bumi dan melakukan perjalanan luar angkasa selama 108 menit.
Namanya Yuri Alexeyevich Gagarin atau lebih lebih populer disebut Yuri Gagarin. Pilot pesawat tempur berpangkat letnan tersebut terpilih menjadi kosmonot tunggal yang melakukan perjalanan ke luar angkasa menggunakan wahana Vostok 1. Yuri menyisihkan 199 pilot pesawat tempur lain yang disiapkan sebagai kandidat. Uni Soviet sengaja memilih pilot pesawat tempur karena memiliki fisik yang kuat, cepat dalam bertindak, dan berpengalaman berada di bawah tekanan tinggi.
Uni Soviet tidak gegabah dalam menjalankan proyek pengiriman manusia ke luar angkasa. Menurut Space.com, pada Maret 1961, negara komunis tersebut meluncurkan prototipe pesawat ruang angkasa yang berisi boneka seukuran manusia bernama Ivan Ivanovich dan seekor anjing bernama Zvezdochka. Setelah prototipe pesawat itu berhasil kembali ke bumi, Uni Soviet memutuskan untuk segera melaksanakan proyek pengiriman manusia ke luar angkasa.
Akhirnya pada 12 April 1961, tepatnya pukul 09.07 waktu Moskow, wahana Vostok 1 diluncurkan. Sebelum berangkat, Yuri Gagarin yang waktu itu berusia 27 tahun diberikan kode penggantian kontrol manual pesawat jika misi gagal. Di dalam pesawat juga disiapkan makanan untuk 10 hari sebagai persediaan bagi kosmonot sambil menunggu pesawat kembali masuk ke orbit bumi.
Peluncuran Vostok 1 berlangsung sukses. Berdasarkan catatan Federation Aeronautique Internationale (FAI), pesawat luar angkasa itu berhasil mengelilingi bumi sekali selama 108 menit dengan ketinggian maksimum 203 mil atau sekitar 327 kilometer dari permukaan bumi. Yuri Gagarin kembali mendarat ke bumi dengan selamat dan dinyatakan sebagai orang pertama yang meninggalkan orbit bumi dan melakukan perjalanan ke luar angkasa.
Keberhasilan Yuri Gagarin disambut meriah oleh seluruh masyarakat dunia dan dianggap sebagai pahlawan internasional. Beragam pesta penyambutan digelar untuk menghormati pria kelahiran 9 Maret 1934 tersebut. Tidak hanya di negaranya Uni Soviet, pesta juga dihelat di Istana Kerajaan Inggris. Ratu Elizabeth II bahkan meminta dipotret bersama Yuri. Meski etika kerajaan melarangnya, tapi sang Ratu tetap ngotot karena menganggap kosmonot Soviet itu seorang yang istimewa.
Foto: Berkas/Wikipedia
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno pun tak ketinggalan memberikan apresiasi tinggi kepada Yuri Gagarin. Saat melawat ke Soviet pada Juni 1961, Soekarno menganugerahi Bintang Mahaputra kepada kosmonot dengan tinggi badan 157 cm tersebut. Itu berarti Gagarin adalah pahlawan bangsa Indonesia. Soekarno juga menghadiahi Gagarin sebuah wisma di Kota Bogor yang kini difungsikan sebagai wisma Kedutaan Besar Rusia.
Sayang, Gagarin tidak berumur panjang. Dia tewas saat melakukan uji coba penerbangan pesawat jet MiG-15 pada 28 Maret 1968. Menurut arsip Istana Kremlin, pesawat yang dikemudikan terjatuh lantaran manuver yang terlalu tajam saat menghindari balon cuaca. Dia meninggalkan seorang istri, Valentina Goryacheva dan dua anak perempuan. Untuk mengenang jasa-jasanya, Uni Soviet membangun beberapa patung Yuri Gagarin dan masih kokoh berdiri hingga sekarang.
Namanya Yuri Alexeyevich Gagarin atau lebih lebih populer disebut Yuri Gagarin. Pilot pesawat tempur berpangkat letnan tersebut terpilih menjadi kosmonot tunggal yang melakukan perjalanan ke luar angkasa menggunakan wahana Vostok 1. Yuri menyisihkan 199 pilot pesawat tempur lain yang disiapkan sebagai kandidat. Uni Soviet sengaja memilih pilot pesawat tempur karena memiliki fisik yang kuat, cepat dalam bertindak, dan berpengalaman berada di bawah tekanan tinggi.
Uni Soviet tidak gegabah dalam menjalankan proyek pengiriman manusia ke luar angkasa. Menurut Space.com, pada Maret 1961, negara komunis tersebut meluncurkan prototipe pesawat ruang angkasa yang berisi boneka seukuran manusia bernama Ivan Ivanovich dan seekor anjing bernama Zvezdochka. Setelah prototipe pesawat itu berhasil kembali ke bumi, Uni Soviet memutuskan untuk segera melaksanakan proyek pengiriman manusia ke luar angkasa.
Akhirnya pada 12 April 1961, tepatnya pukul 09.07 waktu Moskow, wahana Vostok 1 diluncurkan. Sebelum berangkat, Yuri Gagarin yang waktu itu berusia 27 tahun diberikan kode penggantian kontrol manual pesawat jika misi gagal. Di dalam pesawat juga disiapkan makanan untuk 10 hari sebagai persediaan bagi kosmonot sambil menunggu pesawat kembali masuk ke orbit bumi.
Peluncuran Vostok 1 berlangsung sukses. Berdasarkan catatan Federation Aeronautique Internationale (FAI), pesawat luar angkasa itu berhasil mengelilingi bumi sekali selama 108 menit dengan ketinggian maksimum 203 mil atau sekitar 327 kilometer dari permukaan bumi. Yuri Gagarin kembali mendarat ke bumi dengan selamat dan dinyatakan sebagai orang pertama yang meninggalkan orbit bumi dan melakukan perjalanan ke luar angkasa.
Keberhasilan Yuri Gagarin disambut meriah oleh seluruh masyarakat dunia dan dianggap sebagai pahlawan internasional. Beragam pesta penyambutan digelar untuk menghormati pria kelahiran 9 Maret 1934 tersebut. Tidak hanya di negaranya Uni Soviet, pesta juga dihelat di Istana Kerajaan Inggris. Ratu Elizabeth II bahkan meminta dipotret bersama Yuri. Meski etika kerajaan melarangnya, tapi sang Ratu tetap ngotot karena menganggap kosmonot Soviet itu seorang yang istimewa.
Foto: Berkas/Wikipedia
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno pun tak ketinggalan memberikan apresiasi tinggi kepada Yuri Gagarin. Saat melawat ke Soviet pada Juni 1961, Soekarno menganugerahi Bintang Mahaputra kepada kosmonot dengan tinggi badan 157 cm tersebut. Itu berarti Gagarin adalah pahlawan bangsa Indonesia. Soekarno juga menghadiahi Gagarin sebuah wisma di Kota Bogor yang kini difungsikan sebagai wisma Kedutaan Besar Rusia.
Sayang, Gagarin tidak berumur panjang. Dia tewas saat melakukan uji coba penerbangan pesawat jet MiG-15 pada 28 Maret 1968. Menurut arsip Istana Kremlin, pesawat yang dikemudikan terjatuh lantaran manuver yang terlalu tajam saat menghindari balon cuaca. Dia meninggalkan seorang istri, Valentina Goryacheva dan dua anak perempuan. Untuk mengenang jasa-jasanya, Uni Soviet membangun beberapa patung Yuri Gagarin dan masih kokoh berdiri hingga sekarang.
(amm)