Dinas Intelijen Rusia: Cryptocurrency Telah Jadi Alat Teroris

Kamis, 05 April 2018 - 16:00 WIB
Dinas Intelijen Rusia:...
Dinas Intelijen Rusia: Cryptocurrency Telah Jadi Alat Teroris
A A A
MOSKOW - Kelompok teroris internasional terampil dalam menggunakan teknologi modern. Mereka merekrut para peretas dan secara aktif membiayai kegiatan mereka dengan mata uang kripto.

Begitu pernyataan yang disampaikan kepala Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia Aleksandr Bortnikov.

“Kami tidak hanya berbicara tentang propaganda agresif dan rekrutmen di internet, yang saat ini memiliki lebih dari 10.000 situs web (terkait teroris) dan ratusan ribu akun mereka di jejaring sosial," buka Bortnikov.

"Saya berbicara tentang penggunaan skala besar berbagai sarana komunikasi terenkripsi, perbankan elektronik dan cryptocurrency, skema manajemen jarak jauh dan pembiayaan kegiatan teroris,” jelasnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (5/4/2018)

Pejabat itu menambahkan bahwa pada tahun 2017, Rusia melihat empat serangan teroris dan 25 lainnya yang berhasil dicegah oleh dinas khusus negara.

"Semua ini dikoordinasikan dengan sarana pembawa pesan internet, dalam beberapa kasus dari wilayah Suriah dan Irak," ungkapnya.

"Bersamaan dengan itu, para teroris terus memperluas kehadiran mereka di komunitas peretas internasional dan bahkan mengatur unit peretas mereka sendiri," jelas Bortnikov.

Ini bukan pertama kalinya kepala keamanan Rusia telah memperingatkan tentang kemungkinan konsekuensi negatif dari penggunaan teknologi data modern oleh teroris dan ekstremis lainnya.

Pada pertengahan 2017, Bortnikov menyampaikan laporan tertutup tentang masalah ini ke parlemen Rusia. Menurut beberapa anggota parlemen yang mendengar laporan itu, kepala FSB dan anggota parlemen sepakat tentang pentingnya tindakan bersama untuk membela kedaulatan nasional di dunia maya.

Secara khusus, mereka ingin Rusia mengembangkan perangkat lunak dan chip sendiri dan juga memaksa perusahaan internasional yang beroperasional di Rusia untuk memindahkan server mereka ke wilayahnya.

Pada 2013, Bortnikov mengatakan kepada wartawan bahwa ia secara pribadi memerintahkan persiapan untuk undang-undang yang akan memblokir jaringan anonimitas TOR dari sektor Rusia di internet. Dia mencatat bahwa FSB telah memulai langkah tersebut sebagai anonymizers internet digunakan oleh pedagang senjata, pengedar narkoba dan penipu kartu kredit, memberikan FSB minat yang jelas dalam membatasi penggunaan perangkat lunak tersebut. Namun, tidak ada tindakan khusus terhadap TOR yang diambil di Rusia sejak itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1942 seconds (0.1#10.140)