Inggris: Pembelot Rusia Terkena Racun Saraf di Pintu Rumah
A
A
A
LONDON - Mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya terkena racun saraf yang ditinggalkan di pintu rumahnya di Inggris. Begitu pernyataan polisi kontra terorisme Inggris.
"Kami percaya Skripal pertama kali melakukan kontak dengan zat saraf di pintu depan mereka," kata Dean Haydon, koordinator nasional senior Inggris untuk penanggulangan terorisme.
"Spesialis telah mengidentifikasi konsentrasi tertinggi dari zat saraf, hingga saat ini, berada di pintu depan," kata kepolisian Inggris dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (29/3/2018).
Skripal dan putrinya yang berusia 33 tahun, Yulia, berada dalam kondisi kritis sejak ditemukan tidak sadarkan diri di bangku umum di kota Salisbury, Inggris, pada 4 Maret lalu. Seorang hakim Inggris mengatakan mereka mungkin menderita kerusakan otak permanen.
Inggris menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas percobaan pembunuhan itu dan Barat telah mengusir sekitar 130 diplomat Rusia.
Rusia membantah terlibat dalam serangan itu dan mengatakan pihaknya mencurigai dinas rahasia Inggris menggunakan agen saraf Novichok, yang dikembangkan oleh militer Soviet, untuk menyudutkan Rusia dan memicu histeria anti-Rusia.
Usaha pembunuhan Skripal, seorang mantan kolonel berusia 66 tahun dalam intelijen militer Rusia yang mengkhianati belasan agen Rusia ke layanan mata-mata Inggris MI6, telah menjerumuskan hubungan Moskow dengan Barat ke level pasca-Perang Dingin yang baru.
Setelah Inggris mengusir 23 orang Rusia yang dikatakan adalah mata-mata yang bekerja di bawah perlindungan diplomatik, Rusia menyusul dengan memulangkan 23 diplomat Inggris. Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, termasuk sebagian besar negara anggota Uni Eropa dan NATO, pun mengusir lebih dari 100 diplomat.
"Kami percaya Skripal pertama kali melakukan kontak dengan zat saraf di pintu depan mereka," kata Dean Haydon, koordinator nasional senior Inggris untuk penanggulangan terorisme.
"Spesialis telah mengidentifikasi konsentrasi tertinggi dari zat saraf, hingga saat ini, berada di pintu depan," kata kepolisian Inggris dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (29/3/2018).
Skripal dan putrinya yang berusia 33 tahun, Yulia, berada dalam kondisi kritis sejak ditemukan tidak sadarkan diri di bangku umum di kota Salisbury, Inggris, pada 4 Maret lalu. Seorang hakim Inggris mengatakan mereka mungkin menderita kerusakan otak permanen.
Inggris menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas percobaan pembunuhan itu dan Barat telah mengusir sekitar 130 diplomat Rusia.
Rusia membantah terlibat dalam serangan itu dan mengatakan pihaknya mencurigai dinas rahasia Inggris menggunakan agen saraf Novichok, yang dikembangkan oleh militer Soviet, untuk menyudutkan Rusia dan memicu histeria anti-Rusia.
Usaha pembunuhan Skripal, seorang mantan kolonel berusia 66 tahun dalam intelijen militer Rusia yang mengkhianati belasan agen Rusia ke layanan mata-mata Inggris MI6, telah menjerumuskan hubungan Moskow dengan Barat ke level pasca-Perang Dingin yang baru.
Setelah Inggris mengusir 23 orang Rusia yang dikatakan adalah mata-mata yang bekerja di bawah perlindungan diplomatik, Rusia menyusul dengan memulangkan 23 diplomat Inggris. Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, termasuk sebagian besar negara anggota Uni Eropa dan NATO, pun mengusir lebih dari 100 diplomat.
(ian)