Peneliti Indonesia Sabet Gelar Bergengsi di Dunia Islam
A
A
A
RIYADH - Profesor Irwandi Jaswir, seorang peneliti asal Medan, Sumatera Utara, berhasil menyabet penghargaan bergengsi di dunia Arab dan Islam yakni “King Faisal International Prize 2018” dalam kategori Pelayanan Kepada Islam. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud di Riyadh Senin lalu.
Irwandi, atau yang lebih dikenal dengan “Profesor Halal” ini merupakan seorang ilmuwan yang dinilai berkontribusi besar dalam pengembangan Halal Science, yang berkat penemuannya akan mempermudah umat Islam dalam mendeteksi unsur haram pada makanan atau produk lainnya, seperti obat dan kosmetik.
Menurut keterangan Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Riyadh, acara seremoni penyerahan penghargaan sekaligus perayaan 40 tahun Penghargaan King Faisal Prize tersebut dihadiri tidak kurang dari 500 undangan dari berbagai elemen, baik nasional maupun internasional dan digelar satu hari setelah serangan rudal Houthi.
Dalam sambutanmya, Irwandi mengajak seluruh peneliti Islam seluruh dunia untuk terus berkarya dan menyumbangkan pemikiran-pemikiran dan penelitian ilmiahnya kepada Islam di semua aspek disiplin ilmu, sebagai sumbangan untuk kemanusiaan. Dia sempat terbata-bata dan haru ketika mengucapkan terimakasihnya kepada Ibunya yang hadir di forum tesebut dan almarhum Bapaknya.
Duta Besar RI merangkap Wakil Tetap Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Agus Maftuh Abegebriel, menyatakan kebanggaannya yang luar biasa atas adanya anak bangsa yang berhasil menggondol penghargaan bergengsi tersebut.
Menurut Agus ini adalah adalah penghargaan nyata dunia Internasional untuk para intelektual Indonesia. Dia juga mengaku bangga ketika dalam malam pagelaran super mewah tersebut melihat bendera merah putih berjejer di antara bendera lima negara besar yakni Saudi, Inggris, Amerika Serikat, Yordania, dan Tunisia.
"Sebagai wakil Pemerintah Indonesia di Arab Saudi, saya merasa sangat bangga dan terharu karena setelah sekian lama baru kali ini ada anak bangsa yang kembali memperoleh penghargaan dari Yayasan Raja Faisal. Hebatnya lagi, penghargaan ini diserahkan langsung oleh Raja Arab Saudi,” ucap Agus.
Dia menyebut, Pada tahun 2017, Raja Salman juga memberikan penghargaan dalam kategori yang sama dengan yang diterima oleh alumni IPB Bogor ini.
Selain Raja Salman dan Irwandi, pengahrgaan ini pernah dianugerahkan kepada 46 tokoh dan institusi di antaranya adalah Abul Hasan an-Nadwi dari India, Recep Tayib Erdogan, Syeikh Hasanain Makhlouf, Syeikh Gad al-Haq Ali Gad al-Haq, M. Natsir dari Indonesia, Roger Garaudy, Universitas al-Azhar, Mahatir Muhammad dan semua Raja Saudi pasca Raja Faisal.
Irwandi, atau yang lebih dikenal dengan “Profesor Halal” ini merupakan seorang ilmuwan yang dinilai berkontribusi besar dalam pengembangan Halal Science, yang berkat penemuannya akan mempermudah umat Islam dalam mendeteksi unsur haram pada makanan atau produk lainnya, seperti obat dan kosmetik.
Menurut keterangan Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Riyadh, acara seremoni penyerahan penghargaan sekaligus perayaan 40 tahun Penghargaan King Faisal Prize tersebut dihadiri tidak kurang dari 500 undangan dari berbagai elemen, baik nasional maupun internasional dan digelar satu hari setelah serangan rudal Houthi.
Dalam sambutanmya, Irwandi mengajak seluruh peneliti Islam seluruh dunia untuk terus berkarya dan menyumbangkan pemikiran-pemikiran dan penelitian ilmiahnya kepada Islam di semua aspek disiplin ilmu, sebagai sumbangan untuk kemanusiaan. Dia sempat terbata-bata dan haru ketika mengucapkan terimakasihnya kepada Ibunya yang hadir di forum tesebut dan almarhum Bapaknya.
Duta Besar RI merangkap Wakil Tetap Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Agus Maftuh Abegebriel, menyatakan kebanggaannya yang luar biasa atas adanya anak bangsa yang berhasil menggondol penghargaan bergengsi tersebut.
Menurut Agus ini adalah adalah penghargaan nyata dunia Internasional untuk para intelektual Indonesia. Dia juga mengaku bangga ketika dalam malam pagelaran super mewah tersebut melihat bendera merah putih berjejer di antara bendera lima negara besar yakni Saudi, Inggris, Amerika Serikat, Yordania, dan Tunisia.
"Sebagai wakil Pemerintah Indonesia di Arab Saudi, saya merasa sangat bangga dan terharu karena setelah sekian lama baru kali ini ada anak bangsa yang kembali memperoleh penghargaan dari Yayasan Raja Faisal. Hebatnya lagi, penghargaan ini diserahkan langsung oleh Raja Arab Saudi,” ucap Agus.
Dia menyebut, Pada tahun 2017, Raja Salman juga memberikan penghargaan dalam kategori yang sama dengan yang diterima oleh alumni IPB Bogor ini.
Selain Raja Salman dan Irwandi, pengahrgaan ini pernah dianugerahkan kepada 46 tokoh dan institusi di antaranya adalah Abul Hasan an-Nadwi dari India, Recep Tayib Erdogan, Syeikh Hasanain Makhlouf, Syeikh Gad al-Haq Ali Gad al-Haq, M. Natsir dari Indonesia, Roger Garaudy, Universitas al-Azhar, Mahatir Muhammad dan semua Raja Saudi pasca Raja Faisal.
(esn)