PM Israel Benjamin Netanyahu Dilarikan ke Rumah Sakit

Rabu, 28 Maret 2018 - 04:39 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu Dilarikan ke Rumah Sakit
PM Israel Benjamin Netanyahu Dilarikan ke Rumah Sakit
A A A
YERUSALEM - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dilarikan ke rumah sakit (RS) di Yerusalem pada Selasa malam setelah menderita demam tinggi dan batuk.

Menurut kantor PM Israel, Netanyahu, 68, diperintahkan untuk menjalani serangkaian tes di Hadassah Medical Centre di Ein Karem. Kantor itu tidak memberikan rincian lebih lanjut selain menyampaikan gejala yang dialami Netanyahu, yakni demam tinggi disertai batuk

Pihak rumah sakit mengatakan, PM Netanyahu sedang menjalani pemeriksaan awal. Menurut laporan media lokal, dokter sedang mempertimbangkan untuk membuatnya menginap semalam.

Namun, Deputi Menteri Kesehatan Yaakov Litzman mengklaim bahwa semua tes medis Netanyahu dinyatakan negatif dan dia merasa lebih baik.

Situs berita Ynet melaporkan bahwa dia menjalani pemeriksaan X-ray dan hasilnya normal. Sakit yang dialami tidak mengancam jiwanya.

Dokter pribadi Netanyahu, Zvi Berkowitz, mengatakan dalam pernyataan Kantor Perdana Menteri (PMO) bahwa pemimpin Israel itu dilarikan ke rumah sakit sebelum pukul 22.00 malam, Menurutnya, kondisi Netanyahu awalnya memburuk karena dia tidak mengambil cukup istirahat untuk pulih sepenuhnya dari penyakit yang diderita dua minggu lalu.

Dia dibawa ke rumah sakit dengan mobil biasa, bukan ambulans.

Seorang juru bicara untuk PMO mengatakan kepada Times of Israel bahwa ada wakil sementara perdana menteri yang telah ditunjuk untuk mengambil alih tugas PM Israel jika Netanyahu harus dibius atau tidak mampu beraktivitas. Untuk saat ini, Army Radio melaporkan, Netanyahu sadar dan mampu memenuhi semua tanggung jawabnya sebagai perdana menteri.

Pertemuan kabinet keamanan tingkat tinggi yang dijadwalkan digelar hari Rabu (28/3/2018) tidak dibatalkan. Menteri Perumahan Yoav Galant kepada Army Radio mengatakan, jika Netanyahu tidak dapat hadir, Menteri Pertahanan Avigdor Liberman akan memimpin pertemuan atau rapat kabinet.

Penyakit Netanyahu yang belum diketahui juga telah menyebabkannya datang terlambat dalam interogasi atau pemeriksaan polisi terkait penyelidikan dugaan korupsi kelas tinggi yang melibatkan perusahaan raksasa telekomunikasi, Bezeq.

Dia diinterogasi dalam kasus ini pada hari Senin, bersama dengan istrinya; Sara dan putranya; Yair.

Setelah interogasi, PM Netanyahu merilis sebuah video berbahasa Ibrani di halaman Facebook-nya di mana dia memiliki "keyakinan penuh" bahwa dia akan dibebaskan dalam kasus ini."Tidak akan ada apa-apa, karena tidak ada apa-apa," katanya.

Pada pemeriksaan kesehatan Agustus 2016, catatan kesehatannya dinyatakan "bersih". Dalam laporan medis tahunan untuk perdana menteri, Berkowitz melaporkan bahwa kesehatan pemimpin Israel itu sangat baik dan Netanyahu mempertahankan gaya hidup sehat serta kebiasaan makan yang sehat.

Namun, dia telah menjalani sejumlah operasi sebelumya. Pada bulan Mei lalu, dia memiliki batu kandung kemih yang harus diangkat di bawah anestesi.

Pada Desember 2015, Netanyahu menjalani pemeriksaan kolonoskopi, juga di bawah pengaruh obat penenang. Tes mengungkapkan sejumlah polip berhasil diangkat pada saat itu.

Pada 2013, dia juga menjalani operasi hernia darurat dan kolonoskopi serupa pada tahun 2014 sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan tahunannya. Hasilnya juga pernah dirilis ke publik.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5691 seconds (0.1#10.140)