Indonesia Masuk 'Tentara Islam' Ide Erdogan untuk Serang Israel

Senin, 26 Maret 2018 - 15:23 WIB
Indonesia Masuk Tentara...
Indonesia Masuk 'Tentara Islam' Ide Erdogan untuk Serang Israel
A A A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melontarkan ide membentuk “Tentara Islam”, sebuah pasukan gabungan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) termasuk di dalamnya Indonesia. Jika terbentuk, pasukan gabungan ini diserukan Erdogan untuk menyerang Israel dari semua sisi.

Gagasan Erdogan ini muncul dalam artikel surat kabar Yeni Safak—media corong pemerintah Turki. Artikel ini sejatinya sudah terbit bulan lalu, namun baru menjadi sorotan, khususnya dari media-media Barat, hari ini.

Ide pembentukan “Tentara Islam” ini tak lepas dari krisis Yerusalem, di mana Israel dinyatakan oleh negara-negara Muslim sebagai pihak yang menduduki Yerusalem. Puncak krisis Yerusalem terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Padahal, rakyat Palestina sudah lama mendambakan wilayah timur Yerusalem sebagai ibu kota masa depan negara mereka.

"İsrail'e karşı 'İslam Ordusu' kurulsa..." bunyi judul artikel itu yang bermakna "Jika 'Tentara Islam' didirikan melawan Israel ...".

Disebutkan dalam artikel itu, bahwa 57 negara anggota (OKI) diserukan untuk membentuk pasukan gabungan. Tujuannya untuk secara bersamaan menyerang Israel dari semua sisi.

"Jika negara-negara anggota OKI bersatu secara militer, mereka akan membentuk tentara terbesar dan terlengkap di dunia," bunyi salah satu kutipan dalam artikel tersebut.

Baca: Heboh, Erdogan Serukan 'Tentara Islam' Serang Israel di Semua Sisi

OKI sejauh ini belum berkomentar atas laporan media Turki tersebut. Seperti diketahui, Indonesia adalah salah satu anggota negara OKI yang terkenal aktif dalam mewujudkan perdamaian.

"Jumlah prajurit yang aktif setidaknya akan mencapai 5.206.100 pasukan, sementara anggaran pertahanan akan mencapai sekitar USD175 miliar," lanjut artikel itu yang dikutip SINDOnews, Senin (26/3/2018).

Uniknya, laporan itu disertai peta interaktif yang menyediakan formasi pasukan militer untuk serangan "tentara Islam" secara bersama-sama terhadap Israel.

Artikel itu memberikan rincian tambahan dari rencana tersebut, dengan menyatakan; "Diharapkan 250.000 tentara akan berpartisipasi dalam operasi pertama yang memungkinkan."

“Basis darat, udara dan laut dari negara-negara anggota yang terletak di wilayah paling kritis akan digunakan," imbuh artikel tersebut.

"Pangkalan gabungan akan dibangun dalam waktu singkat ... Ini mungkin untuk 500 tank dan kendaraan lapis baja, 100 pesawat dan 500 helikopter tempur dan 50 kapal untuk dimobilisasi dengan cepat."

Ke-57 negara anggota OKI yang diserukan membentuk “Tentara Islam” itu antara lain; Afghanistan, Albania, Azerbaijan, Bahrain, Bangladesh, Benin, Uni Emirat Arab (UEA), Brunei, Burkina-Faso, Aljazair, Djibouti, Chad, Indonesia, Maroko, Pantai Gading, Palestina, Gabon, Gambia, Guinea, Guinea-Bissau, Guyana Irak, Iran, Kamerun, Qatar, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Komoro, Kuwait, Libya, Lebanon, Maladewa, Malaysia, Mali, Mesir, Mauritania, Mozambik, Niger, Nigeria, Uzbekistan, Pakistan, Senegal, Sierra Leone, Somalia, Sudan, Suriname, Arab Saudi, Tajikistan, Togo, Tunisia, Turki, Turkmenistan, Uganda, Oman, Yordania, dan Yaman.

Artikel tersebut juga memuat perbandingan kekuatan “Tentara Islam” dengan tentara Israel. Dalam sebuah infografis disebutkan, negara-negara OKI yang bila membentuk “Tentara Islam” memiliki total penduduk 1.674.526.931 jiwa dan bisa memiliki tentara gabungan 5.206.100 pasukan. Sebaliknya, Israel hanya memiliki populasi 8.049.314 jiwa dengan kekuatan 160.000 tentara.

Dari segi anggaran pertahanan pun juga diulas. Negara-negara OKI bila membentuk “Tentara Islam” bisa mengumpulkan anggaran pertahanan USD174.728.420. Sedangkan anggaran pertahanan Israel ditaksir sekitar USD15.600.000.

Tak hanya itu, OKI dalam artikel tersebut juga memiliki kekuatan senjata nuklir. Hal itu merujuk pada senjata nuklir yang dimiliki Pakistan, sebagai salah satu anggotanya. Israel sendiri sejatinya juga memiliki senjata nuklir namun tidak pernah bersedia mengonfirmasi.
(mas)
Berita Terkait
RI akan Hadiri Pertemuan...
RI akan Hadiri Pertemuan Darurat OKI Bahas Rencana Aneksasi Israel
Negara-negara yang Bergabung...
Negara-negara yang Bergabung dengan OKI, Ada Indonesia
Israel Serang Palestina,...
Israel Serang Palestina, DPP GMNI Minta Indonesia Maksimalkan Peran OKI
RI Dorong OKI Bersatu...
RI Dorong OKI Bersatu Tolak Aneksasi Wilayah Palestina oleh Israel
Bela Palestina, Civitas...
Bela Palestina, Civitas Forum Rektor PT Muhammadiyah-Aisyiyah Kutuk Genosida Israel
DPR Minta Indonesia...
DPR Minta Indonesia Inisiasi KTT Luar Biasa OKI Sikapi Serangan Israel ke Palestina
Berita Terkini
Mengapa India dan Pakistan...
Mengapa India dan Pakistan Sepakat Melakukan Gencatan Senjata?
1 jam yang lalu
Israel Dukung Penuh...
Israel Dukung Penuh India dalam Perang Melawan Pakistan, Ini 5 Alasannya
2 jam yang lalu
267 Paus yang Pernah...
267 Paus yang Pernah Memimpin Gereja Katolik
3 jam yang lalu
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
4 jam yang lalu
Ini Bukti Militer Pakistan...
Ini Bukti Militer Pakistan Dicintai Rakyatnya, Pengusaha Ini Sumbang Rp2,9 Miliar
8 jam yang lalu
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
9 jam yang lalu
Infografis
1.525 Tentara Lapis...
1.525 Tentara Lapis Baja Israel Tuntut Diakhirinya Perang Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved