Ingin Buktikan Bumi Datar, Manusia Roket AS Jatuh dari Langit
A
A
A
CALIFORNIA - Pria asal California, Amerika Serikat (AS) yang dijuluki sebagai "manusia roket" akhirnya memenuhi janjinya untuk melesatkan diri ke langit via roket buatannya untuk membuktikan keyakinannya bahwa wujud Bumi itu datar. Sialnya, dia bersama roketnya jatuh dari langit dan menghujam Bumi sangat keras.
Pria bernama Mike Hughes melesatkan dirinya sendiri via roket setinggi 1.875 kaki ke udara sebelum akhirnya jatuh sangat keras di Gurun Mojave pada hari Sabtu waktu AS.
Hughes yang dikenal sebagai ilmuwan roket otodidak sudah dua kali gagal memenuhi janjinya untuk terbang guna membuktikan bahwa wujud Bumi memang datar seperti yang dia yakini.
Dia dibawa ke rumah sakit dan masih bisa terselamatkan. Hughes mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia merasakan sakit di punggung, namun mengklaim kondisinya baik-baik saja setelah misi "gila" di dekat Amboy, California.
"Lega," ujar Hughes setelah diperiksa oleh paramedis. "Saya bosan dengan orang-orang yang mengatakan saya takut dan tidak membuat roket. Saya bosan dengan hal itu. Saya memulai dan melakukannya," katanya lagi, yang dilansir Senin (26/3/2018).
Peluncuran di wilayah gurun sekitar 200 mil (321,85 kilometer) timur Los Angeles pada awalnya dijadwalkan pada bulan November. Namun gagal karena dicegah Biro Pengelolaan Lahan setempat karena menggunakan lahan yang bukan miliknya secara ilegal. Tak lama setelah itu, dia mencoba melesat lagi namun roket buatannya mengalami masalah mekanis.
Sopir limosin berusia 61 tahun itu mengubah garasi mobil menjadi lereng dan memodifikasinya untuk peluncuran roket dari sudut vertikal sehingga dia tidak akan jatuh kembali ke tanah, khususnya di lahan publik. Selama berbulan-bulan dia berusaha memperbaiki roketnya di garasi rumahnya itu.
Pada hari Sabtu, Hughes nekat menjalankan misinya. Namun, roket buatannya kehilangan tenaga saat berada di ketinggian dan akhirnya jatuh.
"Saya memberi tahu Mike bahwa kami dapat mencoba untuk terus mengisinya dan membuatnya lebih panas," kata Waldo Stakes, mengacu pada bahan bakar roket. Stakes adalah orang yang telah membantu Hughes dalam mewujudkan misinya."Dia berkata, 'Tidak'," ujar Stakes.
Foto/Facebook/madmikehughes
Beberapa jam setelah pukul 15.00 sore, dan tanpa hitungan mundur, roket Hughes melambung ke langit.
"Benda ini ingin membunuh Anda dengan 10 cara berbeda," kata Hughes, yang memiliki altimeter di kokpit untuk mengukur ketinggiannya. “Benda ini akan membunuh Anda dalam sekejap," paparnya.
“Apakah saya senang saya melakukannya? Ya. Saya kira. Saya akan merasakannya di pagi hari. Saya tidak akan bisa bangun dari tempat tidur. Setidaknya saya bisa pulang dan makan malam dan melihat kucing saya malam ini."
Aksi nekat pria penganut "mazhab" Bumi datar ini menuai kritik dari para ahli sejak rencananya jadi pemberitaan.
"Saya berharap dia tidak meledakkan sesuatu," kata astronot astronot NASA, Jerry Linenger, ketika rencana Hughes menarik perhatian luas. Linenger sudah mengorbit lebih dari 2.000 kali selama empat bulan pada tahun 1997.
"Rocketry, seperti yang ditemukan oleh perusahaan ruang pribadi kami, tidak semudah yang terlihat," ujar Linenger.
"Apakah saya percaya bahwa Bumi berbentuk seperti Frisbee? Saya percaya itu," ujarnya. "Apakah saya tahu pasti? Tidak. Itu sebabnya saya ingin naik ke angkasa."
Pria bernama Mike Hughes melesatkan dirinya sendiri via roket setinggi 1.875 kaki ke udara sebelum akhirnya jatuh sangat keras di Gurun Mojave pada hari Sabtu waktu AS.
Hughes yang dikenal sebagai ilmuwan roket otodidak sudah dua kali gagal memenuhi janjinya untuk terbang guna membuktikan bahwa wujud Bumi memang datar seperti yang dia yakini.
Dia dibawa ke rumah sakit dan masih bisa terselamatkan. Hughes mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia merasakan sakit di punggung, namun mengklaim kondisinya baik-baik saja setelah misi "gila" di dekat Amboy, California.
"Lega," ujar Hughes setelah diperiksa oleh paramedis. "Saya bosan dengan orang-orang yang mengatakan saya takut dan tidak membuat roket. Saya bosan dengan hal itu. Saya memulai dan melakukannya," katanya lagi, yang dilansir Senin (26/3/2018).
Peluncuran di wilayah gurun sekitar 200 mil (321,85 kilometer) timur Los Angeles pada awalnya dijadwalkan pada bulan November. Namun gagal karena dicegah Biro Pengelolaan Lahan setempat karena menggunakan lahan yang bukan miliknya secara ilegal. Tak lama setelah itu, dia mencoba melesat lagi namun roket buatannya mengalami masalah mekanis.
Sopir limosin berusia 61 tahun itu mengubah garasi mobil menjadi lereng dan memodifikasinya untuk peluncuran roket dari sudut vertikal sehingga dia tidak akan jatuh kembali ke tanah, khususnya di lahan publik. Selama berbulan-bulan dia berusaha memperbaiki roketnya di garasi rumahnya itu.
Pada hari Sabtu, Hughes nekat menjalankan misinya. Namun, roket buatannya kehilangan tenaga saat berada di ketinggian dan akhirnya jatuh.
"Saya memberi tahu Mike bahwa kami dapat mencoba untuk terus mengisinya dan membuatnya lebih panas," kata Waldo Stakes, mengacu pada bahan bakar roket. Stakes adalah orang yang telah membantu Hughes dalam mewujudkan misinya."Dia berkata, 'Tidak'," ujar Stakes.
Foto/Facebook/madmikehughes
Beberapa jam setelah pukul 15.00 sore, dan tanpa hitungan mundur, roket Hughes melambung ke langit.
"Benda ini ingin membunuh Anda dengan 10 cara berbeda," kata Hughes, yang memiliki altimeter di kokpit untuk mengukur ketinggiannya. “Benda ini akan membunuh Anda dalam sekejap," paparnya.
“Apakah saya senang saya melakukannya? Ya. Saya kira. Saya akan merasakannya di pagi hari. Saya tidak akan bisa bangun dari tempat tidur. Setidaknya saya bisa pulang dan makan malam dan melihat kucing saya malam ini."
Aksi nekat pria penganut "mazhab" Bumi datar ini menuai kritik dari para ahli sejak rencananya jadi pemberitaan.
"Saya berharap dia tidak meledakkan sesuatu," kata astronot astronot NASA, Jerry Linenger, ketika rencana Hughes menarik perhatian luas. Linenger sudah mengorbit lebih dari 2.000 kali selama empat bulan pada tahun 1997.
"Rocketry, seperti yang ditemukan oleh perusahaan ruang pribadi kami, tidak semudah yang terlihat," ujar Linenger.
"Apakah saya percaya bahwa Bumi berbentuk seperti Frisbee? Saya percaya itu," ujarnya. "Apakah saya tahu pasti? Tidak. Itu sebabnya saya ingin naik ke angkasa."
(mas)