Perilaku Menyimpang Politisi di Panggung Kekuasaan

Kamis, 22 Maret 2018 - 07:07 WIB
Perilaku Menyimpang Politisi di Panggung Kekuasaan
Perilaku Menyimpang Politisi di Panggung Kekuasaan
A A A
FENOMENA perilaku menyimpang berupa kanibal bisa terjadi pada binatang ataupun manusia. Kasus ini sangat sering dijumpai pada zaman kuno. Meski demikian kasus kanibal ternyata juga terjadi di zaman modern tak terkecuali di dunia politik. Meski ada yang terbukti dan ada yang masih rumor, berikut 10 kasus perilaku aneh kanibal di politisi di kursi kekuasaan.

1. Idi Amin (Uganda)
Perilaku Menyimpang Politisi di Panggung Kekuasaan

Idi Amin merupakan Presiden Uganda dari 1971-1979. Dia merupakan Presiden yang terkenal dengan pemerintahan tirani. Diperkirakan sekitar 500.000 jiwa menjadi korban kekejaman pemerintahnya. Idi Amin merupakan keturunan suku Kakwa, suku asli Uganda yang sering melakukan ritual memakan daging dan meminum darah manusia. Ada satu keyakinan kuat suku ini, jika memakan hati musuh, maka dosa membunuh musuhnya akan dihapus. Tradisi ini masih dilakukan oleh Idi Amin. Dia mengkoleksi dan menyimpan hati musuhnya di lemari es dan dijadikan makanan di saat tertentu.

2. Joseph Kony (Uganda)
Perilaku Menyimpang Politisi di Panggung Kekuasaan

Joseph Kony adalah pemimpin Lord's Resistance Army (LRA), yang melakukan pemberontakan di Uganda. Selama pemberontakan, Joseph Kony dan pasukannya telah menculik sekitar 20.000 orang anak-anak. Perlakuannya kepada anak-anak sangat brutal bahkan dia memaksa mereka memakan daging dan meminum darah manusia. Pamela Akber salah seorang anak yang diculik Kony, disekap selama 5 bulan dan berhasil melarikan diri. Dia bercerita, semasa penculikan dia dan anak-anak lainnya dipaksa membunuh anak-anak yang gagal melarikan dengan cara dimakan. Mereka dipaksa menggigit tubuh si anak yang masih hidup sampai mati dan dimakan.

3. Jenderal Butt Naked (Liberia)
Perilaku Menyimpang Politisi di Panggung Kekuasaan

Di awal era 90an, Joshua Milton Blahyi alias Jenderal Butt Naked memimpin sebuah unit tentara bayaran dalam perang saudara Liberia pertama. Mereka dikenal sebagai Butt Naked Brigade. Seperti namanya, hampir semua orang berperang dengan telanjang. Sebelum pergi berperang, pasukan akan mabuk-mabukan dan memakai narkoba. Mereka juga mengorbankan seorang remaja penduduk setempat untuk diminum darah dan dimakan dagingnya. Mereka percaya ritual seperti itu akan membuat mereka kebal dari peluru musuh. Pada 1996 Jenderal Butt Naked memeluk agama Kristen. Dia menyatakan menyesal dan meminta maaf atas segala perbuatan di masa lalu.

4. Samuel Doe (Liberia)
Perilaku Menyimpang Politisi di Panggung Kekuasaan

Samuel Doe adalah Presiden Liberia dari 1980-1990. Dia merebut kekuasaan melalui sebuah kudeta, yang mengakibatkan kematian Presiden William Tolbert Jr. President Doe digulingkan pada 1990 juga lewat kudeta dibawah pimpinan politisi Liberia Pangeran Johnson. Setelah menangkap Doe, Johnson memerintahkan anak buahnya memotong telinga, jari tangan, dan kaki Doe untuk menunjukkan bahwa Doe tidak memiliki kekuatan sihir. Ilmu sihir saat itu memang menjadi kepercayaan populer masyarakat Liberia. Johnson dan anak buahnya juga dituduh memakan bagian tubuh Doe. Namun Johnson membantah keras tuduhan tersebut. Dia mengatakan, "Jika saya kanibal, saya tidak makan Doe karena dia dibalsem dengan bahan kimia selama 25 tahun,”.

5. Teodor Obiang Mbasogo (Guinea Khtaulistiwa)
Perilaku Menyimpang Politisi di Panggung Kekuasaan

Teodor Obiang Nguema Mbasogo menjabat sebagai Presiden Guinea Khatulistiwa sejak 1979. Muncul spekulasi lamanya Mbasogo berkuasa ada kaitannya dengan mistis dan bukan semata-mata dirinya bertindak otoriter. Selama masa pemerintahannya hampir 40 tahun, Mbasogo telah menyiksa dan membunuh banyak orang. Severo Moto, musuh politik yang diasingkannya, adalah orang pertama yang mempopulerkan desas-desus tentang kanibalisme Mbasogo. Pada sebuah acara radio Spanyol pada 2004, Moto mengatakan bahwa Mbagoso percaya bahwa dia mendapatkan kekuatan dari memakan musuh-musuhnya. Moto mengatakan kepada pembawa acara, "Obiang ingin aku kembali ke Guinea dan memakan testisku,”

6. Charles Taylor (Liberia)
Perilaku Menyimpang Politisi di Panggung Kekuasaan

Charles Taylor adalah Presiden Liberia dari 1997-2003. Selama berkuasa, Taylor menghadapi tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang terjadi selama Perang Saudara Sierra Leone. Setelah diekstradisinya dari Nigeria pada 2006, Taylor menjalani persidangan panjang dimana dia dituduh makan daging manusia dan memerintahkan orang lain melakukan hal sama untuk menakut-nakuti musuh-musuhnya. Taylor dengan tegas membantah tuduhan tersebut: Setelah dinyatakan bersalah pada 2012 atas terorisme, pembunuhan, pemerkosaan, Taylor dijatuhi hukuman 50 tahun penjara.

7. Lon Nil (Kamboja)
Perilaku Menyimpang Politisi di Panggung Kekuasaan

Kudeta terjadi pada 1970 di Kamboja untuk menggulingkan kekuasaan Pangeran Norodom Sihanouk dan digantikan dengan Cheng Heng dan Lon Nol menjadi perdana menteri di tahun 1972. Kudeta memakan korban jiwa antar kedua belah pihak. Korban yang paling terkenal adalah Lon Nil, saudara kandung Lon Nol. Pada 28 maret 1970 terjadi kerusuhan yang dipimpin oleh pendukung Norodom di kampung Cham. Lon Nol mengutus Lon Nil untuk berunding dengan para pemberontak. Saat tiba, Lon Nil ditangkap dan dipukuli sampai mati. Para pemberontak yang marah memakan tubuh Lon Nil sebagai bentuk luapan kemarahan mereka. Pemberontakan terjadi hingga 1975 sampai kemudian Kamboja direbut pasukan Khmer Merah dan Lon Nol dikirim ke kamp pengasingan.

8. Jean-Bedel Bokassa (Republik Afrika Tengah)
Perilaku Menyimpang Politisi di Panggung Kekuasaan

Jean-Bedel Bokassa memerintah Republik Afrika Tengah dari 1966-1979 sebelum akhirnya digulingkan. Setelah menghabiskan 7 tahun diasingkan di Prancis, Bokassa kembali untuk menghadapi persidangan. Salah satu kasus di persidangan adalah tuduhan pembunuhan lebih dari 100 anak dan kanibalisme. Meski membantah semua tuduhan namun kesaksian berbeda diungkapkan mantan Presiden David Dacko yang digulingkan Bokassa. Dacko mengatakan bahwa daging manusia telah ditemukan di kulkas Bokassa. Meski tuduhan kanibalisme tidak dapat dibuktikan, Bokassa akhirnya dijatuhi hukuman mati.

9. Victor Biaka (Prancis)
Perilaku Menyimpang Politisi di Panggung Kekuasaan

Victor Biaka Boda terpilih sebagai anggota Senat Prancis pada 1948 mewakili Partai Demokratik Pantai Gading. Hingga akhir hayatnya pada 28 Januari 1950 kematian Boda masih menyisakan misteri. Sesaat sebelum tewas, mobilnya mogok saat bepergian melalui kota Bouafle. Saat sopirnya melakukan perbaikan, Boda berkeliaran. Dia tidak pernah kembali. Tulang belulangnya, ditemukan pada November. Jenazahnya tidak pernah diidentifikasi. Entah kabar darimana, spekulasi yang berkembang menyebutkan bahwa jenazahnya dimakan konstituennya yang termasuk kaum kanibal.

10. Johan dan Cornelis De Witt (Belanda)
Perilaku Menyimpang Politisi di Panggung Kekuasaan

Dalam sejarah politik Belanda, ada tahun sangat buruk yang dikenal sebagai Rampjaar pada 1672. Pada saat itu, pria di puncak politik Belanda adalah Johan de Witt. Bersama saudaranya, Cornelis, Johan dipersalahkan atas terjadinya sebuah krisis di Belanda saat itu. Pada 21 Juni 1672, Johan terluka parah dalam serangan pisau. Sedangkan Cornelis dituduh merencanakan membunuh Willem III. Cornelis ditangkap atas tuduhan pengkhianatan. Ketika Johan pergi mengunjungi Cornelis di penjara kakak adik ini dipukuli dengan kejam oleh milisi terorganisir. Tubuh mereka ditinggalkan dan dipajang untuk umum. Gerombolan milisi diyakini merobek-robek tubuh keduanya dan kemudian memakan bagian tubuhnya.

Sumber:listverse.com
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3365 seconds (0.1#10.140)