Suriah: Militer Temukan Pabrik Senjata Kimia di Ghouta
A
A
A
DAMASKUS - Militer Suriah menyatakan mereka menemukan sebuah pabrik senjata kimian di Ghouta Timur. Pabrik tersebut ditemukan saat militer Suriah melakukan pemeriksaan di desa Aftris.
"Pasukan pemerintah Suriah menemukan sebuah tempat untuk pembuatan amunisi kimia saat pemeriksaan di desa Aftris di Ghouta Timur setelah militan mundur dari wilayah itu," kata pejabat militer Suriah, Koloner Feruz Ibrahim.
"Agaknya, peralatan amunisi ini bisa diproduksi sebagai bagian dari tuduhan palsu bahwa pasukan pemerintah menggunakan senjata kimia," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (12/3).
Penemuan pabrik ini sendiri terjadi beberapa hari setelah Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mehdad menyatakan kelompok militan di Ghouta Timur merencanakan serangan senjata kimia pada akhir pekan lalu, untuk dituduhkan kepada pasukan pemerintah Suriah.
"Kami telah menerima informasi bahwa militan di Ghouta Timur berencana melakukan serangan senjata kimia di wilayah antara Misraba dan Bitsava. Untuk itu, militan Tahrir al-Sham berencana membunuh beberapa wanita, dan kami akan ‘ditunjuk’ (sebagai pelakunya). Ini akan berlangsung pada 11 Maret,” ujar Mehdad.
Menurut Mehdad, pemerintah Suriah tidak pernah menolak komisi Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) dalam melakukan penyelidikan di dalam negeri.
Komisi tersebut, lanjut Mehdad, tidak akan mempercayai hasil penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas Suriah mengenai serangan senjata kimia. Dia menyesalkan spesialis OPCW tidak datang ke Suriah untuk memverifikasi data.
"Pasukan pemerintah Suriah menemukan sebuah tempat untuk pembuatan amunisi kimia saat pemeriksaan di desa Aftris di Ghouta Timur setelah militan mundur dari wilayah itu," kata pejabat militer Suriah, Koloner Feruz Ibrahim.
"Agaknya, peralatan amunisi ini bisa diproduksi sebagai bagian dari tuduhan palsu bahwa pasukan pemerintah menggunakan senjata kimia," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (12/3).
Penemuan pabrik ini sendiri terjadi beberapa hari setelah Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mehdad menyatakan kelompok militan di Ghouta Timur merencanakan serangan senjata kimia pada akhir pekan lalu, untuk dituduhkan kepada pasukan pemerintah Suriah.
"Kami telah menerima informasi bahwa militan di Ghouta Timur berencana melakukan serangan senjata kimia di wilayah antara Misraba dan Bitsava. Untuk itu, militan Tahrir al-Sham berencana membunuh beberapa wanita, dan kami akan ‘ditunjuk’ (sebagai pelakunya). Ini akan berlangsung pada 11 Maret,” ujar Mehdad.
Menurut Mehdad, pemerintah Suriah tidak pernah menolak komisi Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) dalam melakukan penyelidikan di dalam negeri.
Komisi tersebut, lanjut Mehdad, tidak akan mempercayai hasil penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas Suriah mengenai serangan senjata kimia. Dia menyesalkan spesialis OPCW tidak datang ke Suriah untuk memverifikasi data.
(esn)