Dubes Jepang Melepas 41 Pelajar Hebat RI untuk Studi di Negeri Sakura
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar (dubes) Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii melepas 41 pelajar Indonesia yang akan menunut ilmu di Negeri Sakura. Puluhan pelajar hebat ini merupakan penerima beasiswa pemerintah Jepang atau Monbukagakusho.
Para pelajar tersebut berhasil melewati serangkaian seleksi hingga akhirnya menerima beasiswa. Ke-41 pelajar itu terdiri dari pelajar program penelitian sebanyak 30 orang, S1 tiga orang, D3 tiga orang, dan D2 lima orang pelajar.
Pelajar program penelitian akan menjadi peneliti di universitas pascasarjana Jepang. Jika lulus tes masuk universitas, mereka dapat menjadi mahasiswa reguler S2/S3 di kampus yang bersangkutan.
Dubes Ishii dalam sambutanya mengucapkan selamat kepada 41 pelajar penerima beasiswa. Dia menyarankan kepada para pelajar Indonesia untuk mencari teman sebanyak-banyaknya agar semakin tahu dan kenal dengan masyarakat dan budaya Jepang.
"Selamat telah lolos dalam seleksi ini. Saya dengar peserta yang berangkat hari ini akan belajar di sekolah tinggi, universitas dan pascasarjana Jepang. Semoga berhasil. Saya rasa sebagian baru pertama kali akan tinggal di Jepang dalam waktu lama. Awalnya mungkin bingung soal gaya hidup, jangan takut gagal, pengalaman ini akan berguna di masa depan," ujar diplomat Jepang ini, Senin (12/3/2018).
"Bulan April adalah musim Sakura. Saat tiba di Jepang, Sakura ada di berbagai daerah. Indonesia negara yang indah, tapi Jepang juga. Selama tinggal di Jepang, kunjungi banyak tempat, rasakan budaya dan bagikan pengalaman saat kembali ke Indonesia. Hal paling penting selama di Jepang bertemu dan berteman dengan banyak orang. Hubungan yang dibangun dengan rasa pengertian akan memperkaya hidup," imbuh dia.
Ishi menambahkan, tahun ini adalah tahun peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia. Menurutnya, hubungan kedua negara saat ini sangat baik. Dia berharap program beasiswa ini dapat meningkatkan hubungan kedua negara.
"Saat ini banyak orang Indonesia belajar di Jepang yang aktif di berbagai bidang seperti perusahaan swasta, pemerintahan dan lain-lain yang kerja sama dngan kami. Mereka dapat memberikan kontribusi dalam hubungan bilateral kedua negara, sebagai penghubung kerja sama masa depan dua negara," papar dubes Ishi.
Para pelajar tersebut berhasil melewati serangkaian seleksi hingga akhirnya menerima beasiswa. Ke-41 pelajar itu terdiri dari pelajar program penelitian sebanyak 30 orang, S1 tiga orang, D3 tiga orang, dan D2 lima orang pelajar.
Pelajar program penelitian akan menjadi peneliti di universitas pascasarjana Jepang. Jika lulus tes masuk universitas, mereka dapat menjadi mahasiswa reguler S2/S3 di kampus yang bersangkutan.
Dubes Ishii dalam sambutanya mengucapkan selamat kepada 41 pelajar penerima beasiswa. Dia menyarankan kepada para pelajar Indonesia untuk mencari teman sebanyak-banyaknya agar semakin tahu dan kenal dengan masyarakat dan budaya Jepang.
"Selamat telah lolos dalam seleksi ini. Saya dengar peserta yang berangkat hari ini akan belajar di sekolah tinggi, universitas dan pascasarjana Jepang. Semoga berhasil. Saya rasa sebagian baru pertama kali akan tinggal di Jepang dalam waktu lama. Awalnya mungkin bingung soal gaya hidup, jangan takut gagal, pengalaman ini akan berguna di masa depan," ujar diplomat Jepang ini, Senin (12/3/2018).
"Bulan April adalah musim Sakura. Saat tiba di Jepang, Sakura ada di berbagai daerah. Indonesia negara yang indah, tapi Jepang juga. Selama tinggal di Jepang, kunjungi banyak tempat, rasakan budaya dan bagikan pengalaman saat kembali ke Indonesia. Hal paling penting selama di Jepang bertemu dan berteman dengan banyak orang. Hubungan yang dibangun dengan rasa pengertian akan memperkaya hidup," imbuh dia.
Ishi menambahkan, tahun ini adalah tahun peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia. Menurutnya, hubungan kedua negara saat ini sangat baik. Dia berharap program beasiswa ini dapat meningkatkan hubungan kedua negara.
"Saat ini banyak orang Indonesia belajar di Jepang yang aktif di berbagai bidang seperti perusahaan swasta, pemerintahan dan lain-lain yang kerja sama dngan kami. Mereka dapat memberikan kontribusi dalam hubungan bilateral kedua negara, sebagai penghubung kerja sama masa depan dua negara," papar dubes Ishi.
(esn)