Apartemen Runtuh di Polandia, 4 Tewas dan 21 Luka
A
A
A
POZNAN - Sedikitnya empat orang tewas dan 21 lainnya terluka setelah sebua bangunan apartemen runtuh di Poznan, Polandia. Pencarian terhadap korban lainnya masih berlangsung, demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Polandia.
Sebanyak 24 tim pemadam kebakaran dikerahkan untuk mencari korban selamat yang terjebak di bawah reruntuhan. Laporan lokal mengatakan 22 orang terluka, namun angka yang lebih tinggi ini belum dikonfirmasi dalam sebuah pernyataan resmi.
Tiga orang diyakini berada dalam kondisi kritis, sementara dua lainnya sudah dipulangkan dari rumah sakit. Seorang gadis berusia dua tahun telah dirawat di bangsal anak-anak dengan luka ringan.
"Kami sadar bahwa setiap saat peluang untuk menemukan orang yang hidup semakin kecil," kata Slawomir Brandt, juru bicara pemadam kebakaran Poznan, seperti dikutip RT dari TVN24, Senin (5/3/2018).
Bangunan tempat tinggal tersebut dilaporkan berisi 18 apartemen, dan tiga dari empat tingkat hancur dalam insiden tersebut.
Menurut gubernur daerah Zbigniew Hoffman, penyebab pasti runtuhnya bangunan tersebut belum dapat dipastikan meski pihak berwenang tidak mengesampingkan kemungkinan disebabkan oleh ledakan gas.
"Untuk saat ini, kita tidak tahu apa yang menyebabkan ledakan tersebut. Melihat tingkat kerusakan bangunan ini, pada awalnya diasumsikan bahwa itu bisa jadi ledakan gas, namun kami belum memiliki kepastian. Untuk saat ini, kegiatan kami terfokus pada operasi penyelamatan," ujar juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Pawel Fratczak kepada media setempat.
Banyak warga di gedung tersebut dilaporkan menggunakan gas alam untuk memanaskan rumah mereka. Otoritas setempat kini tengah mencari kebocoran gas dan untuk sementara pasokan dihentikan sebagai tindakan pencegahan. Upaya penyelamatan sedang berlangsung.
Bangunan tersebut dilaporkan lolos pemeriksaan rutin sistem pemanas pada tanggal 19 Februari, dan tidak ada kebocoran yang terdeteksi.
Sebanyak 24 tim pemadam kebakaran dikerahkan untuk mencari korban selamat yang terjebak di bawah reruntuhan. Laporan lokal mengatakan 22 orang terluka, namun angka yang lebih tinggi ini belum dikonfirmasi dalam sebuah pernyataan resmi.
Tiga orang diyakini berada dalam kondisi kritis, sementara dua lainnya sudah dipulangkan dari rumah sakit. Seorang gadis berusia dua tahun telah dirawat di bangsal anak-anak dengan luka ringan.
"Kami sadar bahwa setiap saat peluang untuk menemukan orang yang hidup semakin kecil," kata Slawomir Brandt, juru bicara pemadam kebakaran Poznan, seperti dikutip RT dari TVN24, Senin (5/3/2018).
Bangunan tempat tinggal tersebut dilaporkan berisi 18 apartemen, dan tiga dari empat tingkat hancur dalam insiden tersebut.
Menurut gubernur daerah Zbigniew Hoffman, penyebab pasti runtuhnya bangunan tersebut belum dapat dipastikan meski pihak berwenang tidak mengesampingkan kemungkinan disebabkan oleh ledakan gas.
"Untuk saat ini, kita tidak tahu apa yang menyebabkan ledakan tersebut. Melihat tingkat kerusakan bangunan ini, pada awalnya diasumsikan bahwa itu bisa jadi ledakan gas, namun kami belum memiliki kepastian. Untuk saat ini, kegiatan kami terfokus pada operasi penyelamatan," ujar juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Pawel Fratczak kepada media setempat.
Banyak warga di gedung tersebut dilaporkan menggunakan gas alam untuk memanaskan rumah mereka. Otoritas setempat kini tengah mencari kebocoran gas dan untuk sementara pasokan dihentikan sebagai tindakan pencegahan. Upaya penyelamatan sedang berlangsung.
Bangunan tersebut dilaporkan lolos pemeriksaan rutin sistem pemanas pada tanggal 19 Februari, dan tidak ada kebocoran yang terdeteksi.
(ian)