Bombardir Irak dan Suriah 4 Tahun, Inggris Habiskan Rp33,4 Triliun

Selasa, 27 Februari 2018 - 17:18 WIB
Bombardir Irak dan Suriah 4 Tahun, Inggris Habiskan Rp33,4 Triliun
Bombardir Irak dan Suriah 4 Tahun, Inggris Habiskan Rp33,4 Triliun
A A A
LONDON - Inggris telah menghabiskan 1,75 miliar poundsterling (Rp33,4 triliun) untuk serangan udara dan pesawat tak berawak di Irak dan Suriah selama empat tahun terakhir. Aksi bombardir oleh Inggris itu bagian dari perang bersama koalisi pimpinan Amerika Serikat terhadap ISIS.

Data keuangan itu dilansir kelompok Drone Wars berdasarkan data yang diperoleh melalui permintaan Freedom of Information.

Sejak Agustus 2014, pesawat Tornado, Typhoon dan Reaper dari Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) telah menghabiskan total 42.000 jam atau hampir lima tahun di udara.

Menurut data kelompok tersebut, untuk operasi penerbangan pesawat-pesawat itu saja memakan biaya dari pembayar pajak sekitar 1,5 miliar poundsterling.

Drone Wars memperkirakan biaya 80.000 poundsterling dihabiskan untuk merawat pesawat tempur multirole Typhoon selama 60 menit, dan biaya per jam dari operasi pesawat Tornado dan Reaper masing-masing mencapai 35.000 poundsterling dan 3,500 poundsterling.

Biaya lainnya juga mencakup bahan bakar, biaya kru dan lain-lain yang estimasinya belum dihitung secara resmi.

Biaya amunisi yang ditembakkan oleh pesawat tempur Inggris dan pesawat tak berawak selama Operation Shader—nama kode operasi militer Inggris di Irak dan Suriah—telah mencapai 268 juta poundsterling.

Pilot Inggris telah melakukan 1.700 serangan udara di Suriah dan Irak dalam tiga setengah tahun terakhir dan menjatuhkan 3.545 bom dan rudal.

GPS dual mode Paveway IV dan bom yang dipandu laser telah menjadi senjata yang paling banyak digunakan, yakni 2.329 unit yang masing-masing dihargai 70.000 poundsterling.

Senjata termahal yang digunakan sebagai bagian dari kampanye perang melawan ISIS adalah rudal jelajah Storm Shadow. Biaya per unitnya 800.000 poundsterling. Ada delapan peluncuran rudal jelajah itu sehingga biayanya mencapai sekitar 6,4 juta poundsterling.

Drone Wars menunjukkan bahwa laporan mereka hanya mencakup serangan udara.”Keseluruhan biaya operasi militer Inggris di Irak dan Suriah akan jauh lebih tinggi,” kata kelompok itu dalam laporannya.

Kelompok tersebut berpendapat bahwa biaya bersih Operation Shader yang diberikan oleh pemerintah pada tahun lalu tidak mencakup semua biaya.

Pada bulan Oktober, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa total biaya operasi bersih terhadap Daesh (ISIS) di Irak dan Suriah adalah 779 juta poundsterling. Biaya itu mencakup tunjangan operasional, akomodasi dan dukungan makan untuk ribuan personel yang telah melayani pada Operation Shader, serta biaya yang terkait dengan operasi udara termasuk amunisi dengan bahan bakar dan senjata presisi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4770 seconds (0.1#10.140)