Teriakan 'Bahasa Indonesia, Bahasaku!' Menggema di Pembukaan BIPA Jeddah

Kamis, 22 Februari 2018 - 23:42 WIB
Teriakan Bahasa Indonesia, Bahasaku! Menggema di Pembukaan BIPA Jeddah
Teriakan 'Bahasa Indonesia, Bahasaku!' Menggema di Pembukaan BIPA Jeddah
A A A
JEDDAH - Pembukaan kursus BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) ke-13 di KJRI Jeddah, Arab Saudi, diramaikan teriakan yel-yel “Bahasa Indonesia, Bahasaku! Indonesia adalah Keluargaku!”. Teriakan itu disuarakan oleh 90 peserta kursus BIPA.

Acara itu dibuka oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia Jeddah Dr Mohamad Hery Saripudin, Senin, 19 Februari 2018. Penyelenggaraan BIPA tahun ini disambut antusias oleh warga Saudi yang mendaftarkan diri sejak Januari lalu.

Bahkan, Otoritas Imigrasi Bandara King Abdulaziz memesan khusus 25 kursi untuk peserta BIPA dari mereka.

Tema “Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua di Arab Saudi” dalam acara tersebut merupakan ide dari Pelaksana Fungsi Pensosbud 1, Muhammad Sukarno.

KJRI Jeddah mengaku berupaya maksimal dalam mengembangkan penyelenggaraan BIPA dengan menyiapkan tim-tim khusus penyelenggaraan BIPA pada masa depan di beberapa Universitas di Arab Saudi. KJRI juga menyiapkan modul pembelajaran khusus Bahasa Indonesia untuk orang Arab melalui program TOT (Training of Trainer) BIPA.

KJRI Jeddah menyiapkan dua orang guru yang akan membina setiap kelas pembelajaran dan membatasi jumlah siswa per kelas maksimal 25 orang, sehingga setiap siswa dapat berinteraksi lebih banyak dengan pengajar. Sistem pembelajaran juga akan dilaksanakan secara interaktif dengan pengaturan tempat duduk siswa yang membentuk lingkaran mengelilingi pengajar.

Selain itu, KJRI Jeddah juga menghadirkan pelatih khusus untuk guru-guru pengajar BIPA melalui pelatihan selama seminggu yang diadakan sebelum pembukaan kursus BIPA. Pelatihan menghadirkan pembicara Dr Dwiyanto Djoko Pranowo yang merupakan praktisi BIPA dan dosen di Universitas Negeri Yogyakarta. Sebanyak 25 orang calon guru BIPA ikut hadir.

Konsul Jenderal RI Jeddah menyampaikan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa yang penting yang telah digunakan oleh lebih dari 300 juta penduduk dunia. Terlebih, jamaah umrah dan haji Indonesia tercatat yang terbesar di dunia.

”Siapa saja yang bekerja di tiga kota yang didatangi jamaah haji dan umrah pasti akan bertemu dengan orang Indonesia dan akan berbicara dengan mereka, sehingga Bahasa Indonesia bukan hanya digunakan sebagai bahasa pergaulan sosial, tetapi telah menjadi bahasa bisnis komersial,” kata Konjen RI Jeddah, dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.com, Kamis (22/2/2018).

Menurut KJRI, seiring dengan peningkatan hubungan bilateral kedua negara, sudah saatnya ada Pusat Studi Bahasa dan Budaya Indonesia di kampus-kampus Arab Saudi. Pihak KJRI sedang memulai komunikasi dengan kampus-kampus ternama seperti Universitas Islam Madinah dan King Abdulaziz University Jeddah.

Pelaksana Fungsi Pensosbud 2, Umar Badarsyah, menambahkan selain mengupayakan studi Indonesia di kampus-kampus Arab Saudi, kedepannya KJRI Jeddah akan melobi pemerintah Saudi agar kursus BIPA dapat diikuti oleh wanita Saudi. Hal itu sejalan dengan visi Saudi tahun 2030 yang ingin membuka peran wanita Saudi lebih besar pada masa yang akan datang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6681 seconds (0.1#10.140)