Pria AS Hancurkan Senjata AR-15 Pasca Penembakan Florida

Selasa, 20 Februari 2018 - 17:59 WIB
Pria AS Hancurkan Senjata...
Pria AS Hancurkan Senjata AR-15 Pasca Penembakan Florida
A A A
WASHINGTON - Seorang pendukung Amandemen Kedua telah memposting video di mana ia menghancurkan sejata AR-15 miliknya. Hal itu dilakukannya sebagai tanggapan atas penembakan massal di SMA Florida yang menewaskan 17 siswa.

Scott Pappalardo mengatakan ia senjata itu jatuh ke tangan anak-anak dan menggunakannya untuk menyakiti orang lain.

Dalam video berdurasi lima menit yang diposkan ke Facebook, ia menggunakan gergaji untuk memotong-motong senapan itu menjadi beberapa bagian. Video tersebut telah dibagikan ratusan ribu kali, dan telah ditonton sekitar 15 juta kali.

Dalam videonya, Pappalardo mengatakan bahwa dia adalah pendukung Amandemen Kedua, yang melindungi hak orang Amerika untuk memiliki senjata. Ia bahkan mentato tuubuhnya sebagai bentuk dukungan.

"Banyak orang telah berkata kepada saya, 'Nah, apa yang Anda butuhkan untuk memiliki senjata seperti itu? Tujuannya hanya untuk membunuh'," ujarnya.

"Dan saya akan jujur, ini sangat menyenangkan untuk ditembak. Saya bukan pemburu, saya tidak pernah membunuh apapun kecuali sekelompok target," sambungnya.

"Saya ingat setelah Sandy Hook terjadi, saya berkata kepada istri saya bahwa saya dengan senang hati akan memberikan senjata ini jika itu akan menyelamatkan nyawa hanya satu anak," ucapnya.

"Itu lima tahun yang lalu sekarang, dan sejak itu lebih dari 400 orang telah ditembak di lebih dari 200 penembakan di sekolah. Jadi kurasa kata-kataku hanya kata-kata kosong," sambungnya.

"Nah, ini dia, 17 nyawa lagi hilang, jadi kapan kita berubah? Kapan kita membuat undang-undang yang mengatakan mungkin senjata seperti ini tidak bisa diterima di masyarakat sekarang?" katanya.

"Dan ada banyak kesalahan yang bisa dilakukan orang terhadap pengaruh permainan video dan internet, pola asuh yang buruk, penyakit jiwa, tapi pada akhirnya itu adalah senjata seperti yang satu ini yang menghilangkan nyawa," tuturnya seperti dikutip dari Independent, Selasa (20/2/2018).

Pappalardo memposting video tersebut tiga hari setelah seorang pria bersenjata menggunakan AR-15 untuk membunuh 14 siswa dan tiga staf di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida.

Nikolas Cruz (19) telah didakwa dengan 17 tuduhan pembunuhan berencana dan polisi mengatakan bahwa dia mengaku telah menjadi pelakunya.

AR-15 adalah versi semi-otomatis dari senapan serbu M-16. Senjata serbu ini tidak memiliki opsi menembak otomatis sepenuhnya atau memberondong seperti "saudara" militernya. Namuna senjata ini dapat dimodifikasi untuk dipercepat lebih cepat dengan apa yang disebut "stock bump", seperti dalam pembantaian Las Vegas Oktober lalu.

Pappalardo mengatakan bahwa dia telah memiliki senjata dan tatonya selama lebih dari 30 tahun. Di postingan terpisah ia mengatakan bahwa dia masih mendukung Amandemen Kedua, tetapi juga bahwa AS perlu memberlakukan undang-undang senjata yang lebih tegas.

"Saya tahu banyak orang akan mengatakan bahwa saya bodoh melakukan hal itu, tapi ini adalah pilihan pribadi. Saya tidak bisa hidup mengetahui bahwa pistol saya ada di sana dan suatu hari nanti mungkin akan melakukan tindakan mengerikan seperti beberapa hari yang lalu di Florida," ujarnya.

Pada hari Senin Gedung Putih mengatakan Donald Trump telah menyatakan dukungannya untuk upaya memperbaiki sistem pemeriksaan latar belakang federal untuk pembelian senjata.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0688 seconds (0.1#10.140)