Tillerson: Saya Selalu 'Mendengar' Kesiapan Korut untuk Berdamai
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika serikat (AS), Rex Tillerson mengatakan, dia "mendengarkan" tanda-tanda bahwa Korea Utara (Korut) siap untuk melakukan pembicaraan langsung.
"Tugas saya sebagai kepala diplomatik adalah memastikan bahwa orang Korut tahu, kami tetap membuka saluran kami. Saya mendengarkan, saya tidak mengirim banyak pesan kembali, karena tidak ada yang bisa dikatakan kepada mereka saat ini. Jadi, saya mendengarkan Anda (Korut) mengatakan bahwa Anda siap untuk diajak bicara," ucap Tillerson.
"Mereka akan memberitahuku. Kami menerima pesan dari mereka dan saya pikir akan sangat eksplisit bagaimana kami ingin melakukan percakapan pertama itu," sambungnya dalam sebuah wawancara dengan media setempat, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (18/2).
Namun, Tillerson menekankan bahwa tidak ada insentif yang ditawarkan untuk dapat membawa Korut ke meja perundingan. Dia menegaskan, kebijakan sanksi AS terhadap Korut akan tetap dipertahankan hingga Pyongyang menghentikan program rudal dan nuklirnya.
"Kami tidak menggunakan "wortel" untuk meyakinkan mereka untuk berbicara, kami menggunakan tongkat besar dan itulah yang perlu mereka pahami. Kampanye tekanan ini menggigit Korut," ucapnya.
"Tugas saya sebagai kepala diplomatik adalah memastikan bahwa orang Korut tahu, kami tetap membuka saluran kami. Saya mendengarkan, saya tidak mengirim banyak pesan kembali, karena tidak ada yang bisa dikatakan kepada mereka saat ini. Jadi, saya mendengarkan Anda (Korut) mengatakan bahwa Anda siap untuk diajak bicara," ucap Tillerson.
"Mereka akan memberitahuku. Kami menerima pesan dari mereka dan saya pikir akan sangat eksplisit bagaimana kami ingin melakukan percakapan pertama itu," sambungnya dalam sebuah wawancara dengan media setempat, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (18/2).
Namun, Tillerson menekankan bahwa tidak ada insentif yang ditawarkan untuk dapat membawa Korut ke meja perundingan. Dia menegaskan, kebijakan sanksi AS terhadap Korut akan tetap dipertahankan hingga Pyongyang menghentikan program rudal dan nuklirnya.
"Kami tidak menggunakan "wortel" untuk meyakinkan mereka untuk berbicara, kami menggunakan tongkat besar dan itulah yang perlu mereka pahami. Kampanye tekanan ini menggigit Korut," ucapnya.
(esn)