India Siapkan Anggaran Rp3 Triliun untuk Atasi Polusi

Kamis, 15 Februari 2018 - 11:49 WIB
India Siapkan Anggaran...
India Siapkan Anggaran Rp3 Triliun untuk Atasi Polusi
A A A
NEW DELHI - Pemerintah India berencana membelanjakan USD230 juta (Rp3 triliun) selama dua tahun untuk mencegah pembakaran sisa panen di lahan pertanian untuk mengurangi polusi udara di Delhi.

Kabinet pemerintahan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi diperkirakan menandatangani rencana itu paling cepat bulan ini, menurut keterangan tiga pejabat senior pemerintah pada Reuters. Rencana belanja itu jauh lebih sedikit dibandingkan anggaran USD600 juta per tahun yang diperkirakan oleh badan penasehat kebijakan pemerintah NITI Aayog agar dikucurkan pemerintah untuk mencegah para petani membakar sisa panen pertanian. Tidak jelas apakah dana USD600 juta per tahun itu telah direkomendasikan pada pemerintah.

“Pembakaran sisa panen menyebabkan seperempat polusi udara yang menyelimuti Delhi pada November,” ungkap pernyataan Kementerian Lingkungan, Kehutanan dan Perubahan Iklim India pada parlemen pekan lalu.

Partikel dari proses pembakaran sisa panen bercampur dengna polusi industri, asap kendaraan dan debu, menutupi wilayah Delhi setiap tahun, saat musim dingin mendekat dan hembusan angin berkurang.

“Pemerintah berencana memberikan uang pada petani di tiga negara bagian yang berbatasan dengan Delhi yakni Punjab, Haryana dan Uttar Pradesh untuk menutup 80% biaya mesin yang memindahkan sisa panen,” papar pejabat India yang menolak disebut namanya.

Pengamat menilai langkah ini sangat penting. “Tapi kebijakan ini tergantung pada seberapa cepat program ini dilaksanakan dalam skala yang dapat membuat perbedaan,” ujar Anumita Roychowdhury, direktur eksekutif lembaga think-tank Centre for Science and Environment yang berbasis di New Delhi.

Para pejabat pemerintah menyatakan, dana itu dapat dikucurkan jika dibutuhkan tapi mereka memperingatkan semua pihak agar jangan mengharapkan hasil dalam waktu cepat. “Kita tidak akan dapat memperbaiki lebih dari 20-25% kualitas udara jika program sisa panen ini sepenuhnya diterapkan. Tapi kita harus menerima bahwa upaya membersihkan udara Delhi tidak akan terjadi kurang dari lima tahun,” ungkap seorang pejabat pemerintah India.

Kantor Modi belum merespon saat dimintai komentar melalui email oleh Reuters. Juru bicara kementerian pertanian dan lingkungan juga menolak berkomentar.

Pada November, indeks polusi Delhi naik hingga 12 kali lebih tinggi dibandingkan batas tertinggi untuk udara yang sehat. Kualitas udara di Delhi pusat, kemarin pagi tetap “tidak sehat” dengan tiga kali di atas batas normal, menurut data Kedutaan Besar Amerika Serikat di New Delhi.

Delhi dijuluki sebagai “kamar gas” oleh kepala menteri dan pemerintah federal dikirik setelah United Airlines menunda penerbangan ke New Delhi karena polusi udara. Para pemain kriket asal Sri Lanka juga muntah di lapangan saat pertandingan di ibu kota India pada Desember lalu. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0431 seconds (0.1#10.140)