AS Kritik Operasi Militer Turki di Suriah
AS Kritik Operasi Militer Turki di Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS), Daniel Coats melemparkan kritik dan mengungkapkan keprihatinannya atas operasi militer Turki yang sedang berlangsung di Suriah.
Berbicara pada sidang Komite Intelijen Senat mengenai ancaman di seluruh dunia, Coats mengomentari operasi kontra-terorisme Turki di provinsi Afrin, bagian barat laut Suriah, dengan mengatakan "Operation Olive Branch" meningkatkan" risiko terhadap pasukan AS di wilayah tersebut.
"Turki akan berusaha untuk menggagalkan ambisi Kurdi di Timur Tengah dan operasi ini akan mempersulit operasi militer anti-ISIS yang terus berlanjut di wilayah tersebut," kata Coats, seperti dilansir pada Rabu (14/2).
Seperti diketahui, Turki pada 20 Januari lalu meluncurkan "Operation Olive Branch" untuk memberangus kelompok milisi Kurdi dan ISIS dari Afrin.
Menurut Staf Umum Turki, operasi tersebut bertujuan untuk membangun keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan Turki dan wilayah tersebut serta melindungi Suriah dari kekejaman dan penindasan teroris.
Operasi tersebut dilakukan di bawah kerangka hak Turki berdasarkan hukum internasional, resolusi Dewan Keamanan (SK) PBB, hak pembelaan diri berdasarkan Piagam PBB dan penghormatan terhadap integritas teritorial Suriah, katanya.
Militer Turki mengatakan bahwa hanya target teroris yang dihancurkan dan mereka melakukan operasi ini dengan sangat hati-hati untuk menghindari penyalahgunaan warga sipil manapun.
Afrin telah menjadi tempat persembunyian utama bagi milisi Kurdi sejak Juli 2012, ketika pasukan rezim Bashar al-Assad di Suriah meninggalkan kota tersebut tanpa perlawanan.
Berbicara pada sidang Komite Intelijen Senat mengenai ancaman di seluruh dunia, Coats mengomentari operasi kontra-terorisme Turki di provinsi Afrin, bagian barat laut Suriah, dengan mengatakan "Operation Olive Branch" meningkatkan" risiko terhadap pasukan AS di wilayah tersebut.
"Turki akan berusaha untuk menggagalkan ambisi Kurdi di Timur Tengah dan operasi ini akan mempersulit operasi militer anti-ISIS yang terus berlanjut di wilayah tersebut," kata Coats, seperti dilansir pada Rabu (14/2).
Seperti diketahui, Turki pada 20 Januari lalu meluncurkan "Operation Olive Branch" untuk memberangus kelompok milisi Kurdi dan ISIS dari Afrin.
Menurut Staf Umum Turki, operasi tersebut bertujuan untuk membangun keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan Turki dan wilayah tersebut serta melindungi Suriah dari kekejaman dan penindasan teroris.
Operasi tersebut dilakukan di bawah kerangka hak Turki berdasarkan hukum internasional, resolusi Dewan Keamanan (SK) PBB, hak pembelaan diri berdasarkan Piagam PBB dan penghormatan terhadap integritas teritorial Suriah, katanya.
Militer Turki mengatakan bahwa hanya target teroris yang dihancurkan dan mereka melakukan operasi ini dengan sangat hati-hati untuk menghindari penyalahgunaan warga sipil manapun.
Afrin telah menjadi tempat persembunyian utama bagi milisi Kurdi sejak Juli 2012, ketika pasukan rezim Bashar al-Assad di Suriah meninggalkan kota tersebut tanpa perlawanan.
(esn)
Explore More