Menlu Retno: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Keluarga Adelina
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menuturkan, pihaknya sudah berhasil menemukan keluarga dari Adelina Lisao, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tewas di Penang, Malaysia, karena diduga disiksa oleh majikannya.
Retno menuturkan, nama asli dari Adelina bukanlah Adelina Lisao, seperti yang banyak diberitakan, melainkan Adelina Jemirah dan kemudian menyatakan orang tua dari Adelina sudah diberitahu mengenai nasib malang yang menimpa putrinya.
"Banyak sekali pengecekan. Namanya bukan Adelina Lisao tapi Adelina Jemira, berasal dari NTT. Lalu, kami sudah kontak dengan keluarganya, yaitu ayah dan pamannya dan kami sudah menyampaikan komitmen bahwa kami akan terus membantu pengurusan kasusnya," ucap Retno.
"Proses post mortem belum selesai, yang kami sedang upayakan adalah masalah kompensasi," sambungnya saat ditemui di sela-sela rapat kerja perwakilan Indonesia di kantor Kementerian Luar Negeri di bilangan Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (13/2).
Di kesempatan yang sama, dia kembali menyatakan Adelina bukan berasal dari Medan, melainkan dari Nusa Tenggara Timur (NTT). "Medan tempat dia berangkat, Paspor diterbitkan di Blitar ternyata dari NTT. Dari hari ke hari kami berusaha melacak, ini dari mana," sambungnya.
Hingga kini sudah tiga orang ditahan polisi terkait kematian Adelina. Dua orang merupakan kakak beradik yang salah satunya majikan Adelina. Satu orang lagi wanita berusia 60 tahun yang merupakan ibu dari majikan Adelina.
Beredar foto dan informasi, yang diketahui berasal dari tetangga majikan Adelina, yang menyebutkan Adelina dipaksa tidur bersama anjing setiap malamnya. Informasi itu pula yang diterima Steven Sim, asisten anggota parlemen Penang yang melaporkan kasus itu ke polisi.
Retno menuturkan, nama asli dari Adelina bukanlah Adelina Lisao, seperti yang banyak diberitakan, melainkan Adelina Jemirah dan kemudian menyatakan orang tua dari Adelina sudah diberitahu mengenai nasib malang yang menimpa putrinya.
"Banyak sekali pengecekan. Namanya bukan Adelina Lisao tapi Adelina Jemira, berasal dari NTT. Lalu, kami sudah kontak dengan keluarganya, yaitu ayah dan pamannya dan kami sudah menyampaikan komitmen bahwa kami akan terus membantu pengurusan kasusnya," ucap Retno.
"Proses post mortem belum selesai, yang kami sedang upayakan adalah masalah kompensasi," sambungnya saat ditemui di sela-sela rapat kerja perwakilan Indonesia di kantor Kementerian Luar Negeri di bilangan Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (13/2).
Di kesempatan yang sama, dia kembali menyatakan Adelina bukan berasal dari Medan, melainkan dari Nusa Tenggara Timur (NTT). "Medan tempat dia berangkat, Paspor diterbitkan di Blitar ternyata dari NTT. Dari hari ke hari kami berusaha melacak, ini dari mana," sambungnya.
Hingga kini sudah tiga orang ditahan polisi terkait kematian Adelina. Dua orang merupakan kakak beradik yang salah satunya majikan Adelina. Satu orang lagi wanita berusia 60 tahun yang merupakan ibu dari majikan Adelina.
Beredar foto dan informasi, yang diketahui berasal dari tetangga majikan Adelina, yang menyebutkan Adelina dipaksa tidur bersama anjing setiap malamnya. Informasi itu pula yang diterima Steven Sim, asisten anggota parlemen Penang yang melaporkan kasus itu ke polisi.
(esn)