Media Arab: Sebut Khamenei Firaun, Putra Ulama Iran Ditangkap

Rabu, 07 Februari 2018 - 06:32 WIB
Media Arab: Sebut Khamenei...
Media Arab: Sebut Khamenei Firaun, Putra Ulama Iran Ditangkap
A A A
TEHERAN - Media ternama di Arab, Al Arabiya, melaporkan pihak berwenang Teheran menangkap putra seorang ulama terkenal di negara itu setelah menyebut Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dengan sebutan Firaun.

Hussein Al-Shirazi, putra Sadiq Al-Shirazi—ulama Syiah terkenal di Kota Qom—dilaporkan ditangkap pada hari Senin. Menurut laporan tersebut, penangkapan dipicu ceramah Hussein berisi kritik terhadap Khamenei yang disebarluaskan di YouTube.

Al-Arabiya mengklaim laporan yang diterbitkan semalam (6/2/2018) mengutip sejumlah media Iran atau Persia. Sebagai penguat laporannya, media itu menerbitkan salinan surat perintah penangkapan Hussein.

Surat itu berisi perintah dari Jaksa Agung Iran untuk “meredam” ceramah berisi kritik terbuka terhadap praktik rezim Iran dan hukum-hukum berasaskan Wilayatul Faqih yang diwariskan Ayatollah Khomeini.

Menurut sebuah video klip yang di-posting di YouTube menampilkan bagian dari ceramah Hussein al-Shirazi beberapa minggu yang lalu. Dalam ceramahnya, dia membandingkan Wilayatul Faqih dengan peraturan Firaun. Komparasi peraturan itu untuk menjelaskan tirani negara religius di Iran dan metode penindasannya untuk melawan pemrotes, kritikus dan pembangkang.

Sumber yang dekat dengan keluarga Shirazi mengonfirmasi bahwa dinas intelijen IRGC (Garda Revolusi Republik Islam Iran) telah berada di balik pemanggilan Hussein al-Shirazi dan anggota keluarganya yang lain selama beberapa tahun terakhir. Menurut sumber tersebut, penghinaan dan intimidasi terus berlanjut, karena seruan keluarga Shirazi untuk kemerdekaan dari kekuatan politik di negara itu.

Sekadar diketahui, keluarga Shirazi memiliki pengikut di Iran, Irak dan sejumlah negara lain dengan yang memiliki komunits Syiah. Para pengikut itu menolak mandat yurisprudensi dan peraturan Khamenei.

Hanya saja, mereka menawarkan gagasan ekstremis yang memicu sektarianisme di wilayah tersebut sehingga dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip intelektual.

Masih menurut laporan media Arab tersebut, Garda Revolusi mulai membatasi “pertumbuhan” kelompok Shirazi setelah Mohammed Shirazi—tokoh ternama keluarga Shirazi—mendukung gagasan Dewan Syura sebagai pengganti aturan Wilayatul Faqih setelah meninggalnya Khomeini.

Al-Shirazi juga menentang fatwa Khamenei terkait larangan menebas kepala dengan pedang seperti yang dilakukan oleh beberapa orang selama upacara Ashura.

Setelah perlawanan itu, Al-Shirazi dibungkam. Pengaruhnya dikurangi dan dia menjalani tahanan rumah sampai meninggal pada tahun 2001.

Pemerintah Iran hingga kini belum berkomentar atas laporan penangkapan Hussein al-Shirazi terkait ceramah yang menggambarkan Khamenei sebagai Firaun.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0714 seconds (0.1#10.140)