AS Gunakan Rusia untuk Tutupi Kekisruhan di Dalam Negeri
A
A
A
MOSKOW - Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev menyatakan, "Kremlin Report" adalah upaya Amerika Serikat (AS) untuk mengaburkan pandangan dunia internasional terhadap kekisruhan yang terjadi di dalam negeri AS.
"Langkah yang diambil oleh AS dalam urusan regional dan internasional, yang melibatkan penghindaran menggunakan ancaman eksternal imajiner seperti Rusia dan China,ditujukan untuk mengalihkan perhatian orang Amerika dari situasi domestik yang rumit," ucap Petrusev.
"Ini ditujukan untuk mengalihkan perhatian akumulasi masalah sosial dan masalah ekonomi, dan ketidakmampuan pihak berwenang untuk secara efektif menyelesaikan tugas yang mereka hadapi, termasuk karena ketidak konsistenan antara tindakan departemen dan agen," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (31/1).
Dia kemudian menuturkan, laporan tersebut adalah sebuah langkah jangka pendek, yang akan memiliki dampak negatif pada hubungan bilateral Rusia dan AS.
"Jelas bahwa langkah singkat Washington ini akan berdampak negatif terhadap hubungan bilateral antara negara kita. Namun, ini tidak akan mengubah kebijakan luar negeri Rusia dan tidak akan mempengaruhi kredibilitas negara kita di panggung dunia," tukasnya.
Sebelumnya, hal senada disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimr Putin. Dalam sebuah pernyataan, Putin menyatakan perilisan daftar ini semakin mempersulit hubungan dengan AS.
Putin juga menyatakan, bahwa meski kesal dengan adanya daftar tersebut, namun dia belum mau mengambil langkah apapun untuk merespon hal itu. Alasannya, Putin masih ingin mencoba memperbaiki hubungan dengan AS.
"Langkah yang diambil oleh AS dalam urusan regional dan internasional, yang melibatkan penghindaran menggunakan ancaman eksternal imajiner seperti Rusia dan China,ditujukan untuk mengalihkan perhatian orang Amerika dari situasi domestik yang rumit," ucap Petrusev.
"Ini ditujukan untuk mengalihkan perhatian akumulasi masalah sosial dan masalah ekonomi, dan ketidakmampuan pihak berwenang untuk secara efektif menyelesaikan tugas yang mereka hadapi, termasuk karena ketidak konsistenan antara tindakan departemen dan agen," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (31/1).
Dia kemudian menuturkan, laporan tersebut adalah sebuah langkah jangka pendek, yang akan memiliki dampak negatif pada hubungan bilateral Rusia dan AS.
"Jelas bahwa langkah singkat Washington ini akan berdampak negatif terhadap hubungan bilateral antara negara kita. Namun, ini tidak akan mengubah kebijakan luar negeri Rusia dan tidak akan mempengaruhi kredibilitas negara kita di panggung dunia," tukasnya.
Sebelumnya, hal senada disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimr Putin. Dalam sebuah pernyataan, Putin menyatakan perilisan daftar ini semakin mempersulit hubungan dengan AS.
Putin juga menyatakan, bahwa meski kesal dengan adanya daftar tersebut, namun dia belum mau mengambil langkah apapun untuk merespon hal itu. Alasannya, Putin masih ingin mencoba memperbaiki hubungan dengan AS.
(esn)