Rusia Diduga Target Pemilu Sela AS

Rabu, 31 Januari 2018 - 11:02 WIB
Rusia Diduga Target Pemilu Sela AS
Rusia Diduga Target Pemilu Sela AS
A A A
MOSKOW - Direktur CIA Mike Pompeo menyatakan, Rusia akan menargetkan pemilu sela Amerika Serikat (AS) akhir tahun ini sebagai bagian upaya Kremlin memengaruhi politik domestik di Barat.

Dia juga memperingatkan dunia harus bertindak lebih banyak untuk mencegah intervensi China. Rusia telah dituduh mencampuri pemilu presiden AS dan Penasihat Khusus Robert Mueller menyelidiki tuduhan itu. Moskow menyangkal tuduhan tersebut.

Hingga saat ini, tidak ada kesimpulan apakah kasus itu melibatkan orang-orang dekat Presiden AS Donald Trump. Saat wawancara yang disiarkan BBC pada Selasa (30/1), kepala intelijen AS Pompeo menjelaskan, Rusia memiliki sejarah panjang melakukan kampanye informasi semacam itu dan ancaman tersebut tidak akan hilang.

Ditanya apakah Rusia akan mencoba memengaruhi pemilu sela AS, dia menjawab, “Tentu. Saya memiliki semua perkiraan mereka akan terus mencoba dan melakukan itu. Saya yakin, Amerika akan mampu memiliki pemilu yang bebas dan adil. Kami akan mencegah dengan cara yang cukup kuat bahwa dampak mereka pada pemilu kita tidak akan besar.”

Dia juga menjelaskan, China menjadi ancaman yang sama dengan Rusia. Menurut dia, Beijing sangat aktif dengan kemampuan siber kelas dunia. “Kita dapat melihat sangat fokus berbagai upaya mencuri informasi AS, untuk infiltrasi AS dengan mata-mata, dengan orang yang bekerja atas nama pemerintah China melawan Amerika,” papar dia.

Pompeo menambahkan, “Kita melihat ini di sekolah kita, rumah sakit kita, dan sistem medis kita, kita melihat ini di penjuru korporasi Amerika. Upaya-upaya itu membuat kita harus lebih fokus. Kita harus melakukan lebih baik untuk melawan upaya China untuk secara terselubung memengaruhi dunia.”

Kremlin di bawah Presiden Rusia Vladimir Putin berupaya mengembalikan pengaruh global yang hilang saat Uni Soviet runtuh. Dia menyangkal tuduhan Rusia mengintervensi pemilu di Barat. Moskow juga menyatakan histeria anti-Rusia terjadi di AS dan Eropa.

Saat wawancara, Pompeo mengulang pesannya bahwa Korea Utara (Korut) semakin dekat pada pengembangan rudal yang dapat digunakan dalam serangan nuklir ke AS. “Saya pikir kami secara kolektif, AS dan mitra intelijen kami di penjuru dunia, telah mengembangkan pemahaman sangat nyata tentang kemampuan pemimpin Korut Kim Jong-un,” kata dia.

“Kita bicara tentang dia memiliki kemampuan mengirim senjata nuklir ke AS dalam hitungan beberapa bulan,” paparnya. Kepala CIA membela Trump atas berbagai tuduhan dari buku yang menyebut presiden AS tidak fokus, tidak melakukan persiapan, dan tidak cocok untuk jabatannya. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7372 seconds (0.1#10.140)