Iran Lepaskan Wanita Muda yang Copot Jilbab di Jalanan
A
A
A
TEHERAN - Otoritas Iran pada hari Minggu melepaskan seorang wanita muda yang ditangkap di pusat Teheran setelah dia mencopot jilbabnya di jalanan sebagai protes. Wanita bernama Wida Mowahed, 31, dibebaskan dari penjara setelah tekanan dari para aktivis HAM bermunculan.
Wida Mowahed yang merupakan ibu dari gadis berumur 19 bulan ini jadi pemberitaan media-media internasional karena “menghilang” setelah aksinya mencopot jilbab di jalanan viral di media sosial.
Lantaran aksinya itu, dia dikenal sebagai wanita jalanan “Inqlab”, sebuah nama jalan di Teheran. Inqlab secara harfiah bermakna revolusi.
Wida Mowahed mecopot jilbabnya dan mengibarkannya di jalanan seperti bendera. Aksinya itu sebagai protes terhadap UU tentang pengenaan jilbab di Iran.
Pengacara Nisreen Stouda, dari Pusat Pembela HAM Iran di Teheran, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembebasannya terjadi setelah pemerintah menyerah pada seruan kelompok HAM dan aktivis hak-hak sipil agar ibu muda itu dilepaskan.
Stouda menulis di halaman Facebook-nya bahwa ketika dia mendatangi kantor kejaksaan untuk menindaklanjuti kasus Wida Mowahed pada hari Minggu, dia diberitahu bahwa ibu muda itu telah dibebaskan.
”Saya harap dia tidak dilecehkan atau dianiaya oleh otoritas kehakiman karena tindakan sederhana yang merupakan hak dasarnya,” katanya, yang dikutip dari Al Arabiya, Senin (29/1/2018).
Aksi Wida Mowahed direkam dalam video dan disebar tiga hari sebelum demonstrasi besar-besaran pecah di Teheran pada tanggal 27 Desember lalu.
Sejak polisi menangkap Wida Mowahed, para aktivis mengampanyekan hashtag (tanda pagar) #Where_is_She di media sosial. Kampanye itu untuk menggerakkan publik agar membantu menemukan Wida Mowahed yang “menghilang” usai aksi beraninya.
Orang-orang Iran menganggap tindakan Wida Mowahed sebagai salah satu simbol protes yang paling penting oleh wanita di Iran.
Wida Mowahed yang merupakan ibu dari gadis berumur 19 bulan ini jadi pemberitaan media-media internasional karena “menghilang” setelah aksinya mencopot jilbab di jalanan viral di media sosial.
Lantaran aksinya itu, dia dikenal sebagai wanita jalanan “Inqlab”, sebuah nama jalan di Teheran. Inqlab secara harfiah bermakna revolusi.
Wida Mowahed mecopot jilbabnya dan mengibarkannya di jalanan seperti bendera. Aksinya itu sebagai protes terhadap UU tentang pengenaan jilbab di Iran.
Pengacara Nisreen Stouda, dari Pusat Pembela HAM Iran di Teheran, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembebasannya terjadi setelah pemerintah menyerah pada seruan kelompok HAM dan aktivis hak-hak sipil agar ibu muda itu dilepaskan.
Stouda menulis di halaman Facebook-nya bahwa ketika dia mendatangi kantor kejaksaan untuk menindaklanjuti kasus Wida Mowahed pada hari Minggu, dia diberitahu bahwa ibu muda itu telah dibebaskan.
”Saya harap dia tidak dilecehkan atau dianiaya oleh otoritas kehakiman karena tindakan sederhana yang merupakan hak dasarnya,” katanya, yang dikutip dari Al Arabiya, Senin (29/1/2018).
Aksi Wida Mowahed direkam dalam video dan disebar tiga hari sebelum demonstrasi besar-besaran pecah di Teheran pada tanggal 27 Desember lalu.
Sejak polisi menangkap Wida Mowahed, para aktivis mengampanyekan hashtag (tanda pagar) #Where_is_She di media sosial. Kampanye itu untuk menggerakkan publik agar membantu menemukan Wida Mowahed yang “menghilang” usai aksi beraninya.
Orang-orang Iran menganggap tindakan Wida Mowahed sebagai salah satu simbol protes yang paling penting oleh wanita di Iran.
(mas)