Tweet Kasar Trump Ternyata Diketik dari Tempat Tidur
A
A
A
LONDON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump yang telah mendapat banyak follower di media sosial dengan posting-an kasar mengungkap bahwa dia kerap men-tweet dari tempat tidur. Terkadang dia juga mengizinkan orang-orangnya menjadi admin untuk mem-posting kata-katanya.
Hal itu diungkap sendiri oleh Trump dalam wawancara dengan ITV Inggris. Pemimpin AS itu sering menggunakan Twitter untuk mengumumkan kebijakan, menyerang lawan-lawannya dan berseteru dengan negara-negara lain, termasuk dengan Korea Utara.
Akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, memiliki 47,2 juta follower pada hari Minggu. Dalam wawancara, Trump mengaku membutuhkan media sosial untuk berkomunikasi dengan para pemilihnya dan membela diri terhadap apa yang dia sebut fake news atau berita palsu.
Namun, Trump juga menyadari dampak luar biasa dari setiap posting-annya di Twitter.
”Jika saya tidak memiliki bentuk komunikasi seperti itu, saya tidak bisa membela diri,” kata Trump dalam wawancara yang disiarkan pada hari Minggu. ”Saya mendapatkan banyak berita palsu, banyak berita yang sangat salah atau yang dibuat-buat.”
Banyak orang di dunia selalu menunggu tweet Trump. Dia menyebut itu sebagai situasi yang “gila”.
Dalam wawancara itu pula, dia mengakui tweet diketik di tempat tidur dan terkadang saat sarapan pagi. “Kadang di tempat tidur, kadang sarapan atau makan siang atau apa saja, tapi umumnya saat pagi hari, atau selama malam hari saya bisa melakukan apapun, tapi saya sangat sibuk di siang hari, berjam-jam, saya sibuk,” ujarnya.
”Saya kadang-kadang hanya mendikte sesuatu dengan sangat cepat dan memberikannya kepada salah satu orang saya untuk menggunakannya (mem-posting kata-katanya di Twitter),” ujar Trump, yang dilansir Reuters, Senin (29/1/2018).
Ketika ditanya tentang makan burger dan minum Coke, Trump yang saat ini berusia 71 tahun itu berujar; ”Saya makan makanan enak, benar-benar dari beberapa koki terbaik di dunia, saya makan makanan sehat, saya juga pernah memiliki beberapa makanan itu, saya rasa. Saya makan dengan sangat baik,” akunya.
Trump mengklaim bahwa dia sangat populer di Inggris Raya. Beberapa politisi Inggris meminta Trump untuk tidak berkunjung dan 1,86 juta orang telah menandatangani sebuah petisi yang meminta dia untuk dilarang memasuki Inggris Raya.
”Saya mendapatkan begitu banyak surat penggemar dari orang-orang di negara Anda, mereka menyukai rasa aman saya, mereka menyukai apa yang saya katakan tentang banyak hal yang berbeda,” kata Trump.
Brexit
Terkait dengan keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit), Trump mengaku lebih memilih untuk mengambil pendekatan lebih keras terhadap negosiasi Brexit ketimbang pendekaatan yang dilakukan Perdana Menteri Inggris Theresa May.
“Apakah ini cara saya bernegosiasi? Tidak, saya tidak akan menegosiasikannya dengan cara negosiasi. Saya akan melakukannya dengan sikap yang berbeda,” ujar Trump.
“Saya akan mengambil posisi yang lebih keras untuk keluar,” lanjut dia yang sejak awal mendukung Brexit, meski pendahulunya Presiden Barack Obama bersikap anti-Brexit.
Dia mengatakan Amerika Serikat akan melakukan kesepakatan perdagangan pasca-Brexit dengan Inggris.
Trump juga membahas dukungan kaum perempuan terhadapnya, khususnya dukungan untuk kebijakan militer. Dia mengklaim, kebijakannya membuat rasa aman di dalam negeri AS.
”Tidak ada yang lebih baik dari saya di militer. Saya pikir wanita sangat menyukainya, saya pikir mereka ingin aman di rumah,” kata Trump. "Saya sangat menghormati wanita.”
”Tidak, saya tidak akan mengatakan bahwa saya seorang feminis, maksud saya, saya pikir mungkin akan terlalu jauh: Saya untuk wanita, saya untuk pria, saya untuk semua orang.”
Lebih lanjut, Trump mengakui bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron adalah seorang teman dan dia sangat menyukainya.
Hal itu diungkap sendiri oleh Trump dalam wawancara dengan ITV Inggris. Pemimpin AS itu sering menggunakan Twitter untuk mengumumkan kebijakan, menyerang lawan-lawannya dan berseteru dengan negara-negara lain, termasuk dengan Korea Utara.
Akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, memiliki 47,2 juta follower pada hari Minggu. Dalam wawancara, Trump mengaku membutuhkan media sosial untuk berkomunikasi dengan para pemilihnya dan membela diri terhadap apa yang dia sebut fake news atau berita palsu.
Namun, Trump juga menyadari dampak luar biasa dari setiap posting-annya di Twitter.
”Jika saya tidak memiliki bentuk komunikasi seperti itu, saya tidak bisa membela diri,” kata Trump dalam wawancara yang disiarkan pada hari Minggu. ”Saya mendapatkan banyak berita palsu, banyak berita yang sangat salah atau yang dibuat-buat.”
Banyak orang di dunia selalu menunggu tweet Trump. Dia menyebut itu sebagai situasi yang “gila”.
Dalam wawancara itu pula, dia mengakui tweet diketik di tempat tidur dan terkadang saat sarapan pagi. “Kadang di tempat tidur, kadang sarapan atau makan siang atau apa saja, tapi umumnya saat pagi hari, atau selama malam hari saya bisa melakukan apapun, tapi saya sangat sibuk di siang hari, berjam-jam, saya sibuk,” ujarnya.
”Saya kadang-kadang hanya mendikte sesuatu dengan sangat cepat dan memberikannya kepada salah satu orang saya untuk menggunakannya (mem-posting kata-katanya di Twitter),” ujar Trump, yang dilansir Reuters, Senin (29/1/2018).
Ketika ditanya tentang makan burger dan minum Coke, Trump yang saat ini berusia 71 tahun itu berujar; ”Saya makan makanan enak, benar-benar dari beberapa koki terbaik di dunia, saya makan makanan sehat, saya juga pernah memiliki beberapa makanan itu, saya rasa. Saya makan dengan sangat baik,” akunya.
Trump mengklaim bahwa dia sangat populer di Inggris Raya. Beberapa politisi Inggris meminta Trump untuk tidak berkunjung dan 1,86 juta orang telah menandatangani sebuah petisi yang meminta dia untuk dilarang memasuki Inggris Raya.
”Saya mendapatkan begitu banyak surat penggemar dari orang-orang di negara Anda, mereka menyukai rasa aman saya, mereka menyukai apa yang saya katakan tentang banyak hal yang berbeda,” kata Trump.
Brexit
Terkait dengan keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit), Trump mengaku lebih memilih untuk mengambil pendekatan lebih keras terhadap negosiasi Brexit ketimbang pendekaatan yang dilakukan Perdana Menteri Inggris Theresa May.
“Apakah ini cara saya bernegosiasi? Tidak, saya tidak akan menegosiasikannya dengan cara negosiasi. Saya akan melakukannya dengan sikap yang berbeda,” ujar Trump.
“Saya akan mengambil posisi yang lebih keras untuk keluar,” lanjut dia yang sejak awal mendukung Brexit, meski pendahulunya Presiden Barack Obama bersikap anti-Brexit.
Dia mengatakan Amerika Serikat akan melakukan kesepakatan perdagangan pasca-Brexit dengan Inggris.
Trump juga membahas dukungan kaum perempuan terhadapnya, khususnya dukungan untuk kebijakan militer. Dia mengklaim, kebijakannya membuat rasa aman di dalam negeri AS.
”Tidak ada yang lebih baik dari saya di militer. Saya pikir wanita sangat menyukainya, saya pikir mereka ingin aman di rumah,” kata Trump. "Saya sangat menghormati wanita.”
”Tidak, saya tidak akan mengatakan bahwa saya seorang feminis, maksud saya, saya pikir mungkin akan terlalu jauh: Saya untuk wanita, saya untuk pria, saya untuk semua orang.”
Lebih lanjut, Trump mengakui bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron adalah seorang teman dan dia sangat menyukainya.
(mas)