Duterte Minta Bantuan China Tenggelamkan Bajak Laut
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan, ia ingin China membantu menjaga jalur laut Filipina dari para bajak laut dan terorisme. Perairan di sekitaran Filipina, khususnya bagian selatan adalah salah satu jalur laut utama di kawasan Asia Tenggara.
Berbicara sebelum bertolak ke India untuk menghadiri KTT ASEAN-India, Duterte mengatakan, ia ingin China membantu Filipina menenggelamkan seluruh kapal bajak laut yang beroperasi di wilayah perairan Filipina.
"Kami hanya harus memanggil China untuk masuk dan meledakan mereka (bajak laut) seperti yang dilakukan di Somalia," kata Duterte dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Kamis (25/1).
"Saya mencari kebijakan garis keras. Tenggelamkan mereka di laut lepas," sambung pemimpin Filipina tersebut.
Seperti diketahui, perairan di sekitar Malaysia, Indonesia dan Filipina dianggap sebagai tempat berlindung bagi bajak laut atau teroris yang kerap melakukan penculikan terhadap nelayan dan turis.
Dalam beberapa tahun terakhir total 32 warga Indonesia telah diculik di wilayah perairan tersebut. Di mana saat ini 29 diantaranya sudah berhasil dilepaskan, dengan tiga orang masih disandera kelompok bersenjata di Filipina Selatan.
Berbicara sebelum bertolak ke India untuk menghadiri KTT ASEAN-India, Duterte mengatakan, ia ingin China membantu Filipina menenggelamkan seluruh kapal bajak laut yang beroperasi di wilayah perairan Filipina.
"Kami hanya harus memanggil China untuk masuk dan meledakan mereka (bajak laut) seperti yang dilakukan di Somalia," kata Duterte dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Kamis (25/1).
"Saya mencari kebijakan garis keras. Tenggelamkan mereka di laut lepas," sambung pemimpin Filipina tersebut.
Seperti diketahui, perairan di sekitar Malaysia, Indonesia dan Filipina dianggap sebagai tempat berlindung bagi bajak laut atau teroris yang kerap melakukan penculikan terhadap nelayan dan turis.
Dalam beberapa tahun terakhir total 32 warga Indonesia telah diculik di wilayah perairan tersebut. Di mana saat ini 29 diantaranya sudah berhasil dilepaskan, dengan tiga orang masih disandera kelompok bersenjata di Filipina Selatan.
(esn)