China Bakal Bangun Tembok Besar di Xinjiang

Selasa, 23 Januari 2018 - 09:07 WIB
China Bakal Bangun Tembok Besar di Xinjiang
China Bakal Bangun Tembok Besar di Xinjiang
A A A
BEIJING - Kawasan Xinjiang yang rawan kekerasan di barat China akan dibangun Tembok Besar di sekitar perbatasannya untuk mencegah infiltrasi militan dari luar negeri. Demikian laporan media pemerintah setempat mengutip gubernur daerah tersebut.

Ratusan orang terbunuh di Xinjiang dalam beberapa tahun terakhir karena kekerasan antara orang-orang Uighur, kebanyakan orang Muslim yang berbicara bahasa Turki, dan etnis mayoritas Han China, terutama selatan Uighur bagian dari Xinjiang.

China menyalahkan kekerasan di Xinjiang kepada kelompok ekstremis dan separatis Islam, beberapa di antaranya dikatakan memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok di luar negeri.

Kelompok hak asasi manusia dan orang-orang buangan Uighur mengatakan bahwa ini adalah produk frustrasi Uighur pada kontrol China terhadap budaya dan agama mereka. Namun China membantah adanya represi.

China Daily melaporkan Gubernur Xinjiang Shohrat Zakir mengatakan Xinjiang akan memperbaiki langkah-langkah perbatasan untuk menciptakan "Tembok Besar".

"Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk tidak meninggalkan celah atau titik buta dalam pengelolaan jaminan sosial dan memastikan area utama tetap aman," katanya pada pembukaan sidang tahunan dewan regional tersebut seperti disitir dari Reuters, Selasa (23/1/2018).

Shohrat Zakir mengatakan teknologi sepanjang perbatasan akan diperbaiki dan jalan dan infrastruktur lainnya meningkat.

"Situasi keseluruhan stabil pada 2017, yang membuat orang merasa lebih aman," katanya.

"Kami tidak akan membiarkan separatisme untuk kembali tampil dan akan memastikan ekstremisme religius tidak pernah bangkit lagi dari abu dan serangan teroris akan gagal," imbuhnya.

Pernyataan soal "Tembok Besar" ini serupa dengan yang dilakukan Presiden Xi Jinping pada tahun lalu dalam sidang tahunan parlemen negara tersebut. Kala itu Jinping mengatakan kepada anggota parlemen Xinjiang tentang perlunya membangun "tembok besi besar" untuk menjaga stabilitas.

Xinjiang telah relatif tenang selama setahun terakhir ini setelah serentetan insiden, yang bertepatan dengan peningkatan keamanan yang masif, termasuk mengumpulkan DNA dan data biometrik lainnya dari keseluruhan populasi.

Baca Juga: China Kumpulkan DNA Muslim Uighur
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7007 seconds (0.1#10.140)