Misil India Bisa Capai China
A
A
A
NEW DELHI - India sukses menguji coba misil balistik antarbenua jarak jauh (ICBM) Agni-V yang bisa menjangkau seluruh wilayah China.
Misil itu dipercaya menjadi misil ICMB paling canggih yang dimiliki India. Misil Agni-V diuji coba kemarin pagi waktu setempat di Pulau Abdul Kalam di perairan timur Negara Bagian Odisha. Kementerian Pertahanan India mengungkapkan uji coba itu meningkatkan kemampuan pertahanan negara tersebut.
Misil itu dipercaya sebagai ICBM tercanggih yang dimiliki India dengan daya jelajah mencapai 5.000 km. Dengan begitu, misil itu bisa menjangkau wilayah mayoritas China dan Eropa. Misil dengan ketinggian 17 meter dan mampu membawa hulu ledak 1,5 ton.
Kementerian Pertahanan India menyebut uji coba itu mampu meningkatkan kemampuan pertahanan negara itu. ”Kita suk ses meluncurkan misil balistik berkemampuan nuklir Agni-V hari ini (kemarin),” kata Menteri Pertahanan India Nirmala Sitharaman dilansir Daily Star.
Dengan sukses meluncurkan Agni-V, India bergabung dengan klub negara eksklusif yang memiliki ICBM dengan jang kau 5.000 km seperti Rusia, AS, dan China. Presiden India Rashtrapati Bhavan mengucapkan selamat kepada para ilmuwan di balik peluncuran misil tersebut. ”Kesuksesan peluncuran Agni-V membuat semua orang India bangga.
Itu akan meningkatkan strategi per tahanan kita,” ungkapnya. Berdasarkan data Federasi Il muwan Amerika, India dipercaya memiliki 120 hingga 130 hulu ledak nuklir. ”Itu bukan ke mampuan baru. Itu merupakan pengembangan uji coba sebelum India memperpanjang daya jelajah nuklirnya,” ungkap Viping Narang, profesor sains politik di MIT yang meng kaji proliferasi nuklir, kepada CNN.
Narang mengungkapkan, militer India melakukan uji coba tersebut untuk melihat performa terbang dan akurasi. ”Mereka menguji masalah teknis yang di anggap perlu,” paparnya. India bersama Pakistan dan Korea Utara merupakan be bera pa negara dari 13 negara yang tidak menandatangani Pak ta Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif.
Baik Amerika Serikat, Rusia, China, maupun Korea Utara telah melakukan uji coba misil balistik pada tahun lalu. Khusus untuk Pyong yang, mereka dilarang melakukan uji coba karena sanksi PBB. Analis pertahanan berbasis di India, Ajai Shukla, mengungkapkan bahwa uji coba Agni-V untuk menunjukkan peningkatan kompleksitas proses uji coba.
Misil Agni-V telah diuji coba sebanyak lima kali sejak 2012. Uji coba sebelumnya dilaksanakan pada Desember 2016. Target utama peluncuran mi sil tersebut adalah Pakistan dan India. Shukla mengungkapkan daya jelajah Agni-V bisa menjangkau China.
”Agni-V memiliki daya jelajah yang cukup jauh. India sangat perlu mempersiapkan diri melawan China,” ungkap Narang. Uji coba Agni-V sebenarnya bukan hanya penting dalam sudut pandang teknologi. Tapi, itu menjadi hal yang serius dalam kaitan dengan geopolitik.
Hubungan Beijing dan New Delhi memburuk sejak ketegangan di perbatasan Himalaya, Doklam, pada 2017 lalu. ”Pemilihan waktu peluncuran saat ini sangat menarik,” ungkap Shukla kepada CNN. Dia mengungkapkan uji coba Agni-V kali dikaitkan dengan China. Kemudian, peluncuran itu juga berkaitan dengan komitmen Perdana Menteri India Narendra Modi yang fokus untuk mengibarkan bendera di geopolitik.
Menyiapkan Agni-VI
Menurut dua pakar nuklir AS, Hans M Kristensen dan Robert S Norris, India saat ini mengembangkan misil baru dengan target China.
”Dulu, India fokus untuk menangkal Pakistan. Kini, modernisasi misil dan hulu ledak nuklir India justru beralih ke China,” ungkap kedua peneliti tersebut.
India saat ini sedang mengembangkan senjata nuklir baru. New Delhi diperkirakan memiliki tujuh sistem nuklir baru, termasuk dua kapal induk, empat peluncur misil balistik, dan satu misil balistik berbasis laut. Mereka juga mengembangkan sedikitnya empat sistem peluncur misil baru dalam satu dekade mendatang.
India saat ini memiliki empat misil balistik berkemampuan nuklir seperti misil jarak pendek Prithvi-2 dan Agni-1, kemudian jarak medium yakni Agni-II dan Agni-III. Agni-II mampu membawa hulu ledak nuklir dan daya jelajah mencapai 2.000 km dengan target China barat, tengah, dan selatan.
Kemudian, Agni-III mampu membawa hulu ledak nuklir dan terbang sejauh 3.200 km. Agni-III juga memiliki daya jelajah 5.000 km. ”Agni-V mampu menjangkau China,” ucap Kristensen dan Norris. Mereka menambahkan bahwa India akan mengembangkan Agni-VI dengan kemampuan ICBM penuh. Daya jangkau Agni-VI mencapai 8.000-10.000 km. (Andika Hendra)
Misil itu dipercaya menjadi misil ICMB paling canggih yang dimiliki India. Misil Agni-V diuji coba kemarin pagi waktu setempat di Pulau Abdul Kalam di perairan timur Negara Bagian Odisha. Kementerian Pertahanan India mengungkapkan uji coba itu meningkatkan kemampuan pertahanan negara tersebut.
Misil itu dipercaya sebagai ICBM tercanggih yang dimiliki India dengan daya jelajah mencapai 5.000 km. Dengan begitu, misil itu bisa menjangkau wilayah mayoritas China dan Eropa. Misil dengan ketinggian 17 meter dan mampu membawa hulu ledak 1,5 ton.
Kementerian Pertahanan India menyebut uji coba itu mampu meningkatkan kemampuan pertahanan negara itu. ”Kita suk ses meluncurkan misil balistik berkemampuan nuklir Agni-V hari ini (kemarin),” kata Menteri Pertahanan India Nirmala Sitharaman dilansir Daily Star.
Dengan sukses meluncurkan Agni-V, India bergabung dengan klub negara eksklusif yang memiliki ICBM dengan jang kau 5.000 km seperti Rusia, AS, dan China. Presiden India Rashtrapati Bhavan mengucapkan selamat kepada para ilmuwan di balik peluncuran misil tersebut. ”Kesuksesan peluncuran Agni-V membuat semua orang India bangga.
Itu akan meningkatkan strategi per tahanan kita,” ungkapnya. Berdasarkan data Federasi Il muwan Amerika, India dipercaya memiliki 120 hingga 130 hulu ledak nuklir. ”Itu bukan ke mampuan baru. Itu merupakan pengembangan uji coba sebelum India memperpanjang daya jelajah nuklirnya,” ungkap Viping Narang, profesor sains politik di MIT yang meng kaji proliferasi nuklir, kepada CNN.
Narang mengungkapkan, militer India melakukan uji coba tersebut untuk melihat performa terbang dan akurasi. ”Mereka menguji masalah teknis yang di anggap perlu,” paparnya. India bersama Pakistan dan Korea Utara merupakan be bera pa negara dari 13 negara yang tidak menandatangani Pak ta Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif.
Baik Amerika Serikat, Rusia, China, maupun Korea Utara telah melakukan uji coba misil balistik pada tahun lalu. Khusus untuk Pyong yang, mereka dilarang melakukan uji coba karena sanksi PBB. Analis pertahanan berbasis di India, Ajai Shukla, mengungkapkan bahwa uji coba Agni-V untuk menunjukkan peningkatan kompleksitas proses uji coba.
Misil Agni-V telah diuji coba sebanyak lima kali sejak 2012. Uji coba sebelumnya dilaksanakan pada Desember 2016. Target utama peluncuran mi sil tersebut adalah Pakistan dan India. Shukla mengungkapkan daya jelajah Agni-V bisa menjangkau China.
”Agni-V memiliki daya jelajah yang cukup jauh. India sangat perlu mempersiapkan diri melawan China,” ungkap Narang. Uji coba Agni-V sebenarnya bukan hanya penting dalam sudut pandang teknologi. Tapi, itu menjadi hal yang serius dalam kaitan dengan geopolitik.
Hubungan Beijing dan New Delhi memburuk sejak ketegangan di perbatasan Himalaya, Doklam, pada 2017 lalu. ”Pemilihan waktu peluncuran saat ini sangat menarik,” ungkap Shukla kepada CNN. Dia mengungkapkan uji coba Agni-V kali dikaitkan dengan China. Kemudian, peluncuran itu juga berkaitan dengan komitmen Perdana Menteri India Narendra Modi yang fokus untuk mengibarkan bendera di geopolitik.
Menyiapkan Agni-VI
Menurut dua pakar nuklir AS, Hans M Kristensen dan Robert S Norris, India saat ini mengembangkan misil baru dengan target China.
”Dulu, India fokus untuk menangkal Pakistan. Kini, modernisasi misil dan hulu ledak nuklir India justru beralih ke China,” ungkap kedua peneliti tersebut.
India saat ini sedang mengembangkan senjata nuklir baru. New Delhi diperkirakan memiliki tujuh sistem nuklir baru, termasuk dua kapal induk, empat peluncur misil balistik, dan satu misil balistik berbasis laut. Mereka juga mengembangkan sedikitnya empat sistem peluncur misil baru dalam satu dekade mendatang.
India saat ini memiliki empat misil balistik berkemampuan nuklir seperti misil jarak pendek Prithvi-2 dan Agni-1, kemudian jarak medium yakni Agni-II dan Agni-III. Agni-II mampu membawa hulu ledak nuklir dan daya jelajah mencapai 2.000 km dengan target China barat, tengah, dan selatan.
Kemudian, Agni-III mampu membawa hulu ledak nuklir dan terbang sejauh 3.200 km. Agni-III juga memiliki daya jelajah 5.000 km. ”Agni-V mampu menjangkau China,” ucap Kristensen dan Norris. Mereka menambahkan bahwa India akan mengembangkan Agni-VI dengan kemampuan ICBM penuh. Daya jangkau Agni-VI mencapai 8.000-10.000 km. (Andika Hendra)
(nfl)