Negara-negara Muslim Didorong Bersatu Atasi Permasalahan Global

Kamis, 18 Januari 2018 - 12:01 WIB
Negara-negara Muslim...
Negara-negara Muslim Didorong Bersatu Atasi Permasalahan Global
A A A
TEHERAN - Ketua Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon mendorong negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bersatu dan bekerja sama dalam memecahkan berbagai permasalahan global.

Seruan itu diungkapkan Fadli Zon saat menyampaikan pidato dalam Konferensi Uni Parlemen Negara-negara Anggota OKI (Parliamentary Union of the OIC Member States/PUIC) pada Selasa (16/1) di Teheran, Iran. PUIC dibuka oleh Presiden Iran Hassan Rouhani didampingi Ketua Parlemen Iran Ali Larijani. Dalam pidatonya, Fadli Zon menyebut berbagai isu di dunia Islam.

“Sebagai salah satu negara sahabat, saya juga menyampaikan bahwa kehadiran delegasi Indonesia dalam Konferensi PUIC adalah bentuk dukungan kepada Pemerintah Iran untuk menjaga stabilitas nasionalnya dan menolak dengan keras segala upaya intervensi asing yang dapat melanggar kedaulatan Iran.

Kami percaya bahwa Iran akan mampu menangani situasi dengan lancar dan damai,” ujar Wakil Ketua DPR RI Korpolkam tersebut. “Isu penting yang sejak awal diangkat oleh delegasi Parlemen Indonesia adalah tentang bagaimana memperkuat PUIC.

Mustahil PUIC bisa menjadi organisasi yang kuat dan berpengaruh jika negara-negara Muslim sendiri terlibat dalam konflik dan perpecahan,” ujarnya dalam pidato itu. Fadli Zon menambahkan, “Kita selama ini kesulitan membela Palestina, misalnya, atau suara dunia Islam selalu disepelekan Amerika dan Israel, karena kita sendiri memang tercerai berai, terpecah belah. Negara-negara Muslim harus menyadari hal ini dan mulai berbenah.”

“Selain soal persatuan, saya juga mengutarakan pentingnya negara-negara Muslim memerangi kemiskinan. Setengah dari kemiskinan global berada di dunia Islam, sementara populasi Muslim adalah 24% dari total populasi global. Saya khawatir, meningkatnya kemiskinan di negara-negara Islam akan berkontribusi terhadap meningkatnya radikalisme dan terorisme. Di belakang isu terorisme dan radikalisme, memang tersembunyi isu kemiskinan dan kesenjangan,“ ujar Fadli Zon.

Dia menyatakan, Indonesia juga mengajak negara-negara lain menunjukkan solidaritas kepada komunitas Muslim yang teraniaya, seperti yang dialami Muslim Rohingya. Kasus Rohingya adalah tragedi kemanusiaan terburuk sepanjang 2017. Dilaporkan jumlah korban tewas Rohingya mencapai 6.700 dalam satu bulan.

Sekitar 1,1 juta Muslim Rohingya telah meninggalkan Myanmar ke Bangladesh untuk melarikan diri dari operasi militer Myanmar yang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) disebut pembersihan etnik sistematis.

“Saya sampaikan, baru-baru ini saya merasa terhormat untuk memimpin misi Parlemen Indonesia dalam sebuah kunjungan resmi untuk mendapatkan informasi langsung mengenai pengungsi Muslim Rohingya. Saya berada di distrik Cox’s Bazar di Bangladesh bagian selatan di mana saya mendengar dari anak-anak yang selamat dan keluarga mereka tentang kekejaman mengerikan yang mereka alami. Kita membutuhkan simpati dan suara dunia Islam untuk membantu kaum Muslim Rohingya,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut.

“Dalam Sidang Parlemen Negara-negara ASEAN (AIPA) di Manila tahun lalu, Parlemen Indonesia dengan tegas mendesak Pemerintah dan Parlemen Myanmar untuk segera memulihkan perdamaian dan stabilitas, serta memberikan keamanan dan bantuan kepada semua pihak yang memerlukan terlepas dari etnisitas, ras, agama, dan kepercayaan,” kata dia.

Dia juga menyatakan, Parlemen Indonesia juga mendesak Pemerintah Myanmar melaksanakan rekomendasi Komisi Penasihat PBB untuk Rakhine. “Namun, tanpa tekanan masif dari negara-negara lain, terutama dari dunia Islam, kita bisa menyaksikan bagaimana Pemerintah Myanmar telah mengecilkan imbauan-imbauan tadi,” ujarnya.

Dalam pidato, Fadli Zon juga mendukung pernyataan resmi Pemerintah Indonesia dalam Konferensi Luar Biasa OKI di Istanbul yang meminta negara-negara anggota OKI mempertimbangkan kembali hubungan dengan Israel.

Parlemen Indonesia telah memberikan dukungan penuh pada Palestina dan selalu menyampaikan persoalan Palestina dalam agenda penting di berbagai forum parlemen dunia, seperti Inter-Parliamentary Union (IPU), Asian Parliamentary Assembly (APA), Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF), ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), dan berbagai forum bilateral. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0401 seconds (0.1#10.140)