Israel Larang Adanya Pekerjaan Rekonstruksi di Al-Aqsa
A
A
A
YERUSALEM - Pihak berwenang Israel dilaporkan telah memberikan peringatan kepada pengurus Masjid Al-Aqsa di Yerusalem untuk tidak melakukan pekerjaan rekonstuksi dan restorasi di dalam kompleks masjid tersebut.
Firas al-Dib, seorang juru bicara untuk Awqaf, sebuah badan yang ditunjuk untuk mengurusi Al-Aqsa, menyatakan otoritas Israel tiba-tiba masuk ke komite rekonstruksi Al-Aqsa dan memperingatkan semua orang yang berada di dalam ruangan untuk tidak melanjutkan rekonstuksi dan restorasi di seluruh komplek al-Aqsa.
"Polisi Israel memaksa masuk ke dalam kantor komite rekonstruksi Al-Aqsa dan memperingatkan para insinyur untuk tidak melakukan pekerjaan mosaik atau mengembalikan langit-langit kayu Dome of the Rock," kata al-Dib, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (17/1).
"Polisi juga melarang melakukan rekonstitusi di masjid Al-Qibli dan Marwani (keduanya terletak di kompleks Al-Aqsa).Mereka bahkan mengancam penahanan rekonstruksi dengan penahanan jika ada pekerjaan tambahan yang dilakukan," sambungnya.
Sejauh ini belum ada pernyataan apapun dari pihak Israel mengenai pelarangan pekerjaan rekonstruksi dan restorasi di komplek Masjid Al-Aqsa.
Bagi umat Islam, kompleks Masjid Al-Aqsa dianggap sebagai situs tersuci ketiga di dunia. Orang-orang Yahudi, pada bagian mereka, menyebut daerah itu sebagai "Bukit Bait Suci", mengklaim bahwa itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Kota Yerusalem, di mana Al-Aqsa berada, tetap menjadi jantung konflik Timur Tengah, dengan orang-orang Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur, yang saat ini diduduki oleh Israel, suatu hari nanti dapat bertindak sebagai Ibu Kota negara Palestina.
Firas al-Dib, seorang juru bicara untuk Awqaf, sebuah badan yang ditunjuk untuk mengurusi Al-Aqsa, menyatakan otoritas Israel tiba-tiba masuk ke komite rekonstruksi Al-Aqsa dan memperingatkan semua orang yang berada di dalam ruangan untuk tidak melanjutkan rekonstuksi dan restorasi di seluruh komplek al-Aqsa.
"Polisi Israel memaksa masuk ke dalam kantor komite rekonstruksi Al-Aqsa dan memperingatkan para insinyur untuk tidak melakukan pekerjaan mosaik atau mengembalikan langit-langit kayu Dome of the Rock," kata al-Dib, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (17/1).
"Polisi juga melarang melakukan rekonstitusi di masjid Al-Qibli dan Marwani (keduanya terletak di kompleks Al-Aqsa).Mereka bahkan mengancam penahanan rekonstruksi dengan penahanan jika ada pekerjaan tambahan yang dilakukan," sambungnya.
Sejauh ini belum ada pernyataan apapun dari pihak Israel mengenai pelarangan pekerjaan rekonstruksi dan restorasi di komplek Masjid Al-Aqsa.
Bagi umat Islam, kompleks Masjid Al-Aqsa dianggap sebagai situs tersuci ketiga di dunia. Orang-orang Yahudi, pada bagian mereka, menyebut daerah itu sebagai "Bukit Bait Suci", mengklaim bahwa itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Kota Yerusalem, di mana Al-Aqsa berada, tetap menjadi jantung konflik Timur Tengah, dengan orang-orang Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur, yang saat ini diduduki oleh Israel, suatu hari nanti dapat bertindak sebagai Ibu Kota negara Palestina.
(esn)