China Desak AS 'Rayakan' Kesepakatan Nuklir Iran
A
A
A
BEIJING - China menyatakan semua pihak harusnya mendukung dan merayakan kesepakatan nuklir Iran, termasuk di dalamnya Amerika Serikat (AS). Menurut Beijing kesepakatan nuklir Iran adalah sesuatu hal yang sulit untuk dicapai.
"Karena Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) tidak mudah didapat, semua pihak terkait harus menikmatinya," kata Menteri Luar Negeri China, Lu Kang dalam sebuah pernyataan, menggunakan istilah lain dari kesepakatan nuklir Iran.
Lu, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (14/1), kemudian mengatakan bahwa China selalu mendukung kesepakatan tersebut dan menganggapnya sebagai pencapaian multilateral penting yang menjadi contoh utama bagaimana isu internasional dapat diselesaikan dengan cara diplomatik dan politis.
"China berharap kesepakatan penting tersebut, yang menghambat program pengayaan nuklir Iran dengan imbalan penghentian sanksi, didukung secara universal dan masyarakat internasional akan sepenuhnya mengakui upaya yang dilakukan oleh Iran untuk menerapkannya," ucapnya.
Pernyataan ini sendiri muncul tidak lama setelah Presiden AS, Donald Trump mengancam akan membuat Amerika Serikat (AS) menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 jika kekurangan dalam poin kesepakatan itu tidak direvisi.
Presiden AS tersebut meminta sekutu-sekutu Eropa-nya untuk membantu merevisi kekurangan yang dia sebut sebagai “bencana” dalam perjanjian yang disepakati antara Iran dan enam kekuatan dunia.
"Karena Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) tidak mudah didapat, semua pihak terkait harus menikmatinya," kata Menteri Luar Negeri China, Lu Kang dalam sebuah pernyataan, menggunakan istilah lain dari kesepakatan nuklir Iran.
Lu, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (14/1), kemudian mengatakan bahwa China selalu mendukung kesepakatan tersebut dan menganggapnya sebagai pencapaian multilateral penting yang menjadi contoh utama bagaimana isu internasional dapat diselesaikan dengan cara diplomatik dan politis.
"China berharap kesepakatan penting tersebut, yang menghambat program pengayaan nuklir Iran dengan imbalan penghentian sanksi, didukung secara universal dan masyarakat internasional akan sepenuhnya mengakui upaya yang dilakukan oleh Iran untuk menerapkannya," ucapnya.
Pernyataan ini sendiri muncul tidak lama setelah Presiden AS, Donald Trump mengancam akan membuat Amerika Serikat (AS) menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 jika kekurangan dalam poin kesepakatan itu tidak direvisi.
Presiden AS tersebut meminta sekutu-sekutu Eropa-nya untuk membantu merevisi kekurangan yang dia sebut sebagai “bencana” dalam perjanjian yang disepakati antara Iran dan enam kekuatan dunia.
(esn)