Rusia Sebar Lebih Banyak Sistem Rudal S-400 ke Crimea

Minggu, 14 Januari 2018 - 02:08 WIB
Rusia Sebar Lebih Banyak...
Rusia Sebar Lebih Banyak Sistem Rudal S-400 ke Crimea
A A A
MOSKOW - Militer Rusia pada hari Sabtu menyerbakan tambahan unit Resimen Rudal Anti-Pesawat yang dilengkapi sistem rudal S-400 Triumph ke Crimea. Dengan demikian, jumlah sistem pertahanan udara canggih yang dikerahkan di wilayah itu bertambah lebih banyak dari sebelumnya.

Resimen Rudal Anti-Pesawat ke-12, yang ditempatkan di garis pantai Laut Hitam di selatan Kota Sevastopol, mulai beroperasi penuh pada hari Sabtu.

”Sampai hari ini, pertahanan udara Crimea dilengkapi dengan sistem rudal S-400 surface-to-air yang paling modern, yang tidak ada bandingannya di dunia,” kata komandan Angkatan Udara Keempat Rusia Letnan Jenderal Viktor Sevostyanov saat upacara penyebaran S-400.

Tahun lalu, Resimen Rudal Anti-Pesawat ke-18 menjadi unit pertama di Crimea yang menerima sistem S-400 termutakhir. Sedangkan Resimen Rudal Anti-Pesawat ke-12 menerima sistem serupa beberapa waktu lalu dan kru-nya telah berlatih mengoperasikannya.

Selain S-400, dua resimen itu sejatinya juga dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal S-300 yang berumur lebih tua namun masih bisa diandalkan.

”Sistem rudal anti-pesawat S-400 Triumph dapat melibatkan hampir semua target yang ada, termasuk yang sedang dikembangkan, yang hipersonik. Sistem ini juga andal melindungi dari target balistik. Sebagian besar wilayah Krasnodar juga akan terlindung,” ujar Sevostyanov, seperti dikutip Russia Today, Minggu (14/1/2018).

Sistem pertahanan udara andalan Moskow itu dirancang untuk menargetkan objek aerodinamis pada kisaran hingga 400km dan rudal balistik dengan jarak hingga 60km. Sistem dilengkapi empat jenis rudal pencegat sesuai dengan target yang berbeda. Unit S-400 dapat menjangkau hingga 36 target sekaligus.

Crimea sebelumnya adalah wilayah Ukraina. Namun, pada 2014 rakyat Crimea melakukan referendum pemisahan diri dan memilih bergabung dengan Rusia.

Ukraina dan negara-negara Barat tidak mengakui referendum tersebut. Namun, Moskow menyatakan penggabungan diri Crimea ke Rusia sah.
(mas)
Berita Terkait
Para Pemimpin UE Siapkan...
Para Pemimpin UE Siapkan Sanksi Keras ke Rusia
Sergey Surovikin Peringatkan...
Sergey Surovikin Peringatkan Bos Tentara Bayaran Berhenti Memberontak
Rusia Terus Gempur Pertahanan...
Rusia Terus Gempur Pertahanan Pasukan Ukraina di Kota Urozhainoye, Donetsk Selatan
Kendaraan Perang Rusia...
Kendaraan Perang Rusia Melintasi Perbatasan Ukraina dari Krimea
Detik-detik Bom Rusia...
Detik-detik Bom Rusia Hancurkan Gedung Pemerintahan
Pertempuran Sengit di...
Pertempuran Sengit di Mariupol, Pejuang Chechnya bunuh Pasukan Asing
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
14 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
53 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
1 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
3 jam yang lalu
Infografis
Panglima Militer Israel:...
Panglima Militer Israel: Tentara yang Tewas di Gaza Jauh Lebih Banyak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved