Ekuador Beri Kewarganegaraan kepada Pendiri WikiLeaks Julian Assange
A
A
A
QUITO - Pemerintah Ekuador telah memberikan kewarganegaraan kepada pendiri WikiLeaks, Julian Assange. Langkah Ekuador ini sebagai upaya untuk memberikan kekebalan diplomatik untuk pendiri organisasi anti-kerahasiaan itu.
Assange sudah lama bersembunyi di Kedutaan Ekuador di London, Inggris, untuk menghindari penangkapan aparat penegak hukum Inggris dan Swedia atas tuduhan pemerkosaan. Assange menyangkal tuduhan itu dan meyakini dia hendak ditangkap untuk diserahkan kepada Amerika Serikat (AS) karena tindakan WikiLeaks yang membocorkan banyak dokumen rahasia Washington.
Kementerian Luar Negeri Ekuador mengonfirmasi pemberian kewarganegaraan pria asal Australia itu. Konfirmasi muncul sehari setelah Quito dilaporkan sudah mengeluarkan kartu identitas penduduk untuk Assange.
Langkah pemberian kekebalan diplomatik untuk editor WikiLeaks itu termasuk dengan penerbitan paspor. Ekuador sendiri ingin menyelesaikan masa tinggal Assange yang tidak terbatas.
Paspor tersebut dilaporkan sudah diterbitkan 12 Desember 2017 lalu. Sementara itu, Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris menolak permintaan Quito untuk memberikan kekebalan diplomatik kepada Assange selama berada di Inggris.
Menteri Luar Negeri Ekuador, Guillaume Long, mengatakan bahwa negaranya sedang mencari solusi yang bermartabat dan adil dengan pemerintah Inggris mengenai kasus Assange. Dia menambahkan bahwa Assange tidak akan meninggalkan kedutaan Ekuador jika tidak ada jaminan keamanan untuk pria tersebut.
Kementerian Luar Negeri Inggris kepada Express membenarkan upaya pemerintah Ekuador untuk memberikan kekebalan diplomatik tersebut.
”Pemerintah Ekuador baru-baru ini meminta status kekebalan diplomatik untuk Assange di Inggris. Inggris tidak memenuhi permintaan itu, juga tidak dalam pembicaraan dengan Ekuador mengenai masalah ini,” kata kementerian itu melalui seorang juru bicara, yang dikutip Jumat (12/1/2018).
”Ekuador tahu bahwa cara untuk menyelesaikan masalah ini adalah agar Julian Assange meninggalkan kedutaan untuk menghadapi pengadilan,” lanjut kementerian tersebut.
Sebelumnya, pendiri WikiLeaks tersebut mem-posting foto dirinya dengan kaus sepak bola Ekuador yang memicu spekulasi bahwa dia sudah mendapatkan paspor Ekuador.
Assange sudah lama bersembunyi di Kedutaan Ekuador di London, Inggris, untuk menghindari penangkapan aparat penegak hukum Inggris dan Swedia atas tuduhan pemerkosaan. Assange menyangkal tuduhan itu dan meyakini dia hendak ditangkap untuk diserahkan kepada Amerika Serikat (AS) karena tindakan WikiLeaks yang membocorkan banyak dokumen rahasia Washington.
Kementerian Luar Negeri Ekuador mengonfirmasi pemberian kewarganegaraan pria asal Australia itu. Konfirmasi muncul sehari setelah Quito dilaporkan sudah mengeluarkan kartu identitas penduduk untuk Assange.
Langkah pemberian kekebalan diplomatik untuk editor WikiLeaks itu termasuk dengan penerbitan paspor. Ekuador sendiri ingin menyelesaikan masa tinggal Assange yang tidak terbatas.
Paspor tersebut dilaporkan sudah diterbitkan 12 Desember 2017 lalu. Sementara itu, Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris menolak permintaan Quito untuk memberikan kekebalan diplomatik kepada Assange selama berada di Inggris.
Menteri Luar Negeri Ekuador, Guillaume Long, mengatakan bahwa negaranya sedang mencari solusi yang bermartabat dan adil dengan pemerintah Inggris mengenai kasus Assange. Dia menambahkan bahwa Assange tidak akan meninggalkan kedutaan Ekuador jika tidak ada jaminan keamanan untuk pria tersebut.
Kementerian Luar Negeri Inggris kepada Express membenarkan upaya pemerintah Ekuador untuk memberikan kekebalan diplomatik tersebut.
”Pemerintah Ekuador baru-baru ini meminta status kekebalan diplomatik untuk Assange di Inggris. Inggris tidak memenuhi permintaan itu, juga tidak dalam pembicaraan dengan Ekuador mengenai masalah ini,” kata kementerian itu melalui seorang juru bicara, yang dikutip Jumat (12/1/2018).
”Ekuador tahu bahwa cara untuk menyelesaikan masalah ini adalah agar Julian Assange meninggalkan kedutaan untuk menghadapi pengadilan,” lanjut kementerian tersebut.
Sebelumnya, pendiri WikiLeaks tersebut mem-posting foto dirinya dengan kaus sepak bola Ekuador yang memicu spekulasi bahwa dia sudah mendapatkan paspor Ekuador.
(mas)