Presiden Emmanuel Macron Minta China Lebih Terbuka

Rabu, 10 Januari 2018 - 09:19 WIB
Presiden Emmanuel Macron Minta China Lebih Terbuka
Presiden Emmanuel Macron Minta China Lebih Terbuka
A A A
BEIJING - Presiden Emmanuel Macron mengkritik China saat berkunjung ke Beijing. Dia meminta China untuk lebih terbuka dalam perdagangan dan ekonominya. Kritik itu disampaikan saat bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.

Pada kesempatan yang sama, Macron juga meminta China untuk mengurangi proteksi bisnis dan mendorong menyelesaikan ketidakseimbangan antara kedua negara.

Padahal, pada saat bersamaan Macron juga membuka pintu selebar-lebarnya bagi investasi China ke Prancis. Itu juga ditukar dengan akses yang lebih luas ke pasar China yang sedang berkembang luas.

“Kedua negara akan mengalami kondisi kejatuhan jika banyak pembatasan terhadap perusahaan asing di China, padahal Prancis dan Eropa terbuka untuk investasi China di Eropa,” kata Macron saat bertemu dengan Presiden Xi Jinping. “Marilah saling terbuka kedua belah pihak,” katanya.

Seruan Macron itu juga didukung oleh Jack Ma, pendiri ritel online Alibaba. Ma menyarankan kedua negara utuk memiliki bagian untuk dimainkan dan harus saling terbuka. “Saya pikir dia (Macron) itu benar. China seharusnya lebih terbuka, dan China harus membuka diri lebih lebar,” katanya di sela-sela forum bisnis di Great Hall of the People di Beijing. Dia juga menegaskan Prancis seharusnya lebih terbuka.

Macron juga mengajak banyak pebisnis dan eksekutif perusahaan Prancis, seperti Airbus, BNP Paribas, AccorHotels, EDF dan LVMH. Tapi, belum ada kabar kesepakatan besar yang diumumkan antara pengusaha China dan Prancis. Yang ada hanya kesepakatan kontrak berskala kecil dan komitmen perundingan.

BNP mengumumkan rencana tentang kerja sama kredit konsumen. Kemudian, grup nuklir Prancis Areva juga hampir menandatangani kontrak untuk membangun pabrik di China. Salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah sektor penerbangan di mana Airbus diperkirakan akan menjual lebih dari 100 pesawat kepada maskapai China.

Sedikitnya kesepakatan bisnis membuat Macron sangat kecewa. “Kita memiliki akses ke pasar yang tidak seimbang dan tidak memuaskan,” ungkap Macron di depan anggota komunitas bisnis Prancis-China, di Beijing kemarin. “Jika kita tidak mencapai kesepakatan ini, pertama, reaksinya adalah merapatkan di antara kedua belah pihak,” ujarnya.

Di tengah sedikitnya kesepakatan bisnis, para pejabat Prancis mengaku tetap percaya diri dengan kesuksesan yang diraih pemerintahannya. “Kita lebih percaya diri dan kita mendapatkan lebih banyak dibandingkan hal-hal yang simbolis,” ujar pejabat Prancis yang enggan disebutkan namanya.

Perusahaan startup asal Prancis, Five menandatangani kesepakatan dengan ritel online China, JD.com untuk membangun pusat logistik di Prancis. Nantinya, Prancis akan memasok produk mewah dan makanan untuk dijual secara online di China. JD.com juga sepakat menjual 2 miliar euro produk Prancis, seperti minuman cognac Remy Martin dan air Evian dalam dua tahun mendatang.

Publik China juga menyambut kunjungan Macron dan keglamouran istrinya, Brigitte, 64. Mereka berdua selalu tampil berdua dan terlihat menjadi pasangan romantis meskipun selisih usianya sangatlah jauh. Brigitte sukses tampil sebagai Ibu Negara yang elegan merepresentasikan perempuan Prancis.

Mewakili Eropa
Dalam waktu yang pendek, Macron, 40, menekankan agenda reformasi pasar tenaga kerja di Prancis dan memperkuat perkembangan bisnis dan membangun kepercayaan konsumen. Tingkat pertumbuhan Prancis untuk 2018 diperkirakan akan meningkat.

Macron saat ini menjadi pemimpin yang bersinar di tengah kepemimpinan di Jerman dan Inggris yang dirundung masalah. Kanselir Jerman Angela Merkel masih disibukkan dengan negosiasi koalisi pemerintahan. Sedangkan Perdana Menteri Inggris Theresa May disibukkan dengan Brexit (Britain Exit). Macron mengambil posisi paling strategi untuk sebagai pemimpin Uni Eropa dan memiliki suara paling kuat di Eropa.

Kunjungan Macron ke China merupakan bukti kalau “Eropa kembali”. Apalagi, Macron juga berjanji akan berkunjung ke China setiap tahun selama lima tahun pemerintahannya. (Andika Hendra)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5280 seconds (0.1#10.140)