Khamanei: Amerika dan Zionis Dalang Protes Anti Pemerintah

Rabu, 10 Januari 2018 - 08:49 WIB
Khamanei: Amerika dan Zionis Dalang Protes Anti Pemerintah
Khamanei: Amerika dan Zionis Dalang Protes Anti Pemerintah
A A A
TEHERAN - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut Amerika Serikat (AS) dan Zionis Israel Mujahidin-Khalq yang kejam membentuk segitiga yang berada di belakang demosntrasi anti rezim di Iran. Aksi demonstrasi itu sendiri telah memasuki hari ke-13.

"Plot telah ditetaskan oleh orang Amerika dan Zionis," kata Khamenei saat berpidato di Qom untuk memperingati ulang tahun ke-40 pemberontakan 9 Januari 1978 di kota tersebut terhadap almarhum Shah Iran Mohammad Reza Pahlavi.

"Mereka telah mengerjakannya selama beberapa bulan, berencana untuk mulai dari kota-kota kecil dan kemudian bergerak menuju pusat," kata Khamenei.

"Uang itu berasal dari salah satu negara pesisir Persia yang kaya raya. Jelas, proyek semacam itu membutuhkan uang, tapi orang Amerika tidak akan mau menghabiskan apapun asalkan memiliki sekutu kaya tersebut," imbuhnya.

Ia pun kemudian memasukan kelompok Mujahidin-Khalq untuk melengkapo akan yang disebutnya sebagai segitiga hierarkis atau piramida.

"Sisi ketiga segitiga terdiri dari antek-antek AS yang patuh: organisasi Mujahidin el-Khalq (MEK)," cetusnya seperti dikutip dari Breitbart, Rabu (10/1/2018).

Khamenei menyebut bahwa MEK mempunyai slogan, untuk menarik perhatian, menolak harga yang melambung tinggi.

"Nah, ini adalah slogan yang disukai semua orang. Mereka ingin menarik beberapa orang dengan pesan ini, lalu memasuki arena itu sendiri untuk mengejar tujuan jahat mereka dan menarik pengikut," tutur Khamenei.

"Di satu sisi, para perusuh meneriakkan 'hidupku dikorbankan demi Iran,' di sisi lain, mereka membakar bendera Iran! Orang bodoh tidak mengerti bahwa kedua tindakan ini tidak bisa berjalan bersamaan. Nah, kami harap kalian (MEK) mati untuk Iran! Tapi, kapan Anda sudah sampai pada musuh-musuh Iran? Mereka yang selalu melawan musuh Iran adalah orang-orang yang saleh, percaya, dan revolusioner," cetus Khamanei.

Dia menambahkan, "Siapakah 300.000 martir era Pertahanan Suci? Mereka adalah orang-orang yang percaya dan revolusioner yang membela negara mereka. Kapan Anda (MEK) meninggal untuk Iran, bahwa Anda meneriakkan 'hidupku dikorbankan demi Iran?'"

Khamenei juga mengatakan bahwa pertarungan ini tidak akan menjadi pertanyaan beberapa tahun belakang.

"Ini adalah perjuangan melawan sebuah negara anti-bangsa; perang melawan Iran melawan anti-Iran; Pertarungan Islam melawan anti-Islam: ini selalu ada dan akan terus berlanjut," tegasnya.

"Mereka telah merusak kita pada hari-hari ini, mereka tahu akan ada semacam pembalasan," tukasnya.

Rezim Iran mengeksekusi lebih dari 30.000 tahanan politik, banyak di antaranya adalah anggota MEK, pada tahun 1988.

Pengawal Revolusi elit Iran dilaporkan telah mengerahkan pasukan mereka ke beberapa provinsi pekan lalu dalam upaya untuk menghentikan demonstrasi anti-pemerintah. Jenderal Mohammad Ali Jafari, kepala Garda Revolusi Iran (IRGC), mengumumkan akhir dari hasutan berdemonstrasi.

"Sejumlah besar pembuat masalah di pusat hasutan, yang mendapat pelatihan dari kontra-revolusioner telah ditangkap dan akan ada tindakan tegas terhadap mereka," tegasnya.

Protes terus berlanjut meski rezim tersebut menghentikan platform media sosial Telegram dan Instagram. Namun, tampaknya melambat, sebagian karena kurangnya akses ke platform online membuat lebih sulit bagi pemrotes untuk menyebarkan rekaman demonstrasi atau pertemuan yang diorganisir.

Selain itu, menurut BBC, rezim Iran dilaporkan menggunakan bots untuk menjejali Twitter dan Instagram dengan propaganda melawan pemrotes anti-rezim. Teheran menciptakan lusinan, jika bukan ratusan, bots Twitter yang tugasnya berkisar dari menyerukan video demonstrasi bersama secara luas palsu untuk mengecilkan hati para pemrotes potensial agar tidak ikut demonstrasi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5790 seconds (0.1#10.140)